Psyhopath Obsession - 2

19.7K 893 6
                                    

BRAK!

Terdengar bunyi gebrakan meja dari sisi ruangan pemotretan. Stella yang menimbulkan suara itu memiringkan kepalanya memperlihatkan jika ia sedang berpikir keras. Rasanya tak habis pikir jika ia terus memikirkan sosok Allferd.

Sejak dini hari semenjak pertemuannya dengan Allferd, pikirannya hanya tertuju kepada Allferd. Sulit sekali rasanya menemukan jawaban dari pertanyaan di benaknya, 'apa alasannya Allferd seperti itu? Dan siapa sosok sebenarnya yang Allferd maksud?'

Stella baru teringat jika sosok Allferd adalah seorang chef ternama yang acara masaknya selau Stella tonton setiap akhir pekan bila sedang tidak ada pekerjaan. Astaga, baru sekarang ia menyesal pernah mengidolakan sosok Allferd yang ternyata hanyalah seorang pria tampan gila berjiwa obsesi.

Suara helaan napas frustasi terdengar jelas berasal dari Stella. Rasanya Stella ingin menjambak dan membunuh Allferd menggunakan tangannya sendiri. Argh, Alferd benar-benar menjengkelkan! Sumpah serapah dari Stella untuk Allferd akan terus mengalir seperti air sungai.

"My Stel, c'mon!" panggil Jade, manager pribadi Stella.

Jade Spilberg sudah bekerja kepada Stella sejak Stella terjun di dunia entairtaiment. Wanita itu berusia 2 tahun lebih tua dari pada Stella. Hamper setiap hari mereka bertemu selama 8 tahun membuat Jade mengenal sosok Stella melebihi siapapun termasuk melebihi Stella mengenali sosok dirinya sendiri.

Stella menyibak rambut panjang pirang yang tak lain adalah mahkota berharganya kemudian bergaya elegant di depan kamera sambil mengenakan pakaian branded yang akan ia pamerkan untuk majalah edisi bulan ini. Tak hanya pakaian, tas mewah dan parfume terbaikpun akan Stella pamerkan.

Berjam-jam sudah Stella habiskan hanya untuk bergaya di hadapan kamera, tidak hanya sampai di situ pekerjaan Stella har ini, setelah pemotretan Stella masih ada syuting untuk episode terakhir dalam serialnya yang bergenre laga dan percintaan. Mungkin syuting hari terakhir ini akan menghabiskan waktu hingga pagi menyapa kembali.

"Aku bersumpah akan membunuh bajingan itu menggunakan caraku sendiri," desis Stella sambil memandang jalanan yang di lalui dari kaca jendela mobil. Tatapan Stella seakan ingin memakan siapapun mangsa yang lewat di hadapannya saat ini juga.

Supir pribadi Stella dan Jade meneguk salivanya dalam mendengar desisan Stella yang begitu menyeramkan bagi mereka mengingat Stella adalah tipikal orang yang tidak suka mengumpat. Jika sudah seperti ini, sudah di pastikan jika suasana hati sang majikan sangatlah tidak baik.

"Siapa yang kau maksud Stel?" tanya Jade berusaha agar Stella mau berbagi kekesalan dengannya.

Stella mengangkat tangan kirinya member peringatan, "tidak, jangan membuatku harus menceritakan bajingan itu. Aku sangat membencinya,"

Jade tersenyum maklum. "Baiklah, aku mengerti. Mungkin kau membutuhkan segelas cokelat dingin sebelum syuting," lalu Jade menyuruh sang supir untuk mampir terlebih dahulu di sebuah toko minuman yang menjadi langganan mereka.

***

Akhirnya sekarang adalah waktu yang sangat Stella nanti-nantikan. Yaitu adegan terakhir untuk serialnya, di mana Stella bersama Andrew Davidson berciuman di pinggir laut sebelum si tokoh antagonis tiba-tiba menembak Andrew membuat serial itu akan berlanjut di season 2.

Siapa yang tak kenal dengan sosok Andrew? Andrew Davidson nama lengkapnya, adalah seorang aktor ternama papan atas yang sudah terjun di dunia perfilman selama lebih dari 15 tahun. Aktor tampan multi talenta membuat Stella merasa tersanjung karena bisa bekerja sama dengannya.

"Cue, Action!" setelah mendengar salah satu crew berteriak menandakan proses syuting sudah di mulai, baik Stella maupun Andrew mulai beradu akting sebaik mungkin.

Psychopath Obsession MS#1 [EKSKLUSIF DI NOVELTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang