Psychopath Obsession - 3

16.1K 733 9
                                    

Stella langsung terbangun dari tidurnya ketika menyadari jika ia tidur bukan berada di kasurnya. Ia menghela napasnya lega saat mengetahui pakaiannya utuh seperti sebelum ia tidur hanya saja sepatu boatnya sudah di lepas dari kakinya.

Terdengar suara pintu kamar terbuka membuat  Stella menoleh ke arah sumber suara, ternyata Allferdlah yang masuk sambil membawakan makanan di atas nampan.

Perasaan Stella kini setengah senang dan setengah khawatir. Senang karena ia baik-baik saja dan ia akan memakan masakan dari chef idolanya, khawatir karena takut Allferd mencampurkan zat berbahaya di makanannya itu.

Astaga, bagaimana bisa jiwa menyukai idolanya itu muncul di saat-saat seperti ini?!

"Aku kira kau mati. Apa kau sangat lelah hingga tidur sangat lama?" Allferd menyodorkan nampan makanan itu kepada Stella.

Dahi Stella mengerut, "memang sekarang pukul berapa?"

Allferd melirik jam tangan mewahnya. "Pukul 11 malam. Kau tidur selama 10 jam,"

"Astaga, pasti Jade mencariku. Aku baru ingat jika aku tidak membawa ponsel, bisakah kau meminjamkanku ponsel? Aku harus menghubungi manajerku,"

Allferd berdecak namun tak urung juga ia memberikan ponselnya kepada Stella. "Kau sungguh merepotkan,"

"Halo Jade!"

"Stel, kau kemana saja? Semua orang hari ini sibuk mencarimu,"

Stella terkekeh ringan, "Tenanglah, aku baik-baik saja. Aku berada di.."

Allferd yang di tatap oleh Stella menaikkan kedua alisnya pertanda ia tidak mengerti apa maksud Stella, tak perlu menunggu lama untuk Allferd berpikir, pria itu mengatakan

"Dimana Stel?" suara Jade di sebrang sana membuat Stella semakin bingung hendak menjawab apa.

"Di rumah kekasihku," jawab Allferd pelan.

"Di rumah kekasih.. Apa?!" Stella hampir berteriak saat menyadari jika ia hendak menirukan jawaban Allferd.

"Kekasihmu? Za-"

"Maksudku di rumah kekasih temanku, ada temanku juga di sini." Jawab Stella cepat sambil sesekali melirik Allferd.

Bisa tamat ia sekarang juga jika Jade menyebutkan nama yang di maksud tadi.

"Apa besok aku memiliki jadwal?"

"Kau masih memiliki adegan terakhir, ingat? Bersama pemain pengganti Andrew dan mungkin scriptnya akan berubah,"

Alis Stella terangkat, "benarkah akan berubah?"

"Mungkin, karena adegannya di ubah menjadi sore hari."

"Baiklah, besok siang datang ke apartementku. Kalau begitu sudah ya, aku tutup. Dah!" Stella menutup panggilan setelah mendengar jawaban Jade lalu mengembalikan ponsel kepada pemiliknya.

"Aku tidak akan mengucapkan terima kasih karena kau menculikku ke sini," ketus Stella.

Allferd mengedikkan bahunya tak acuh, "siapa yang peduli, cepat makan."

Stella menatap Allferd dengan curiga, "kau tidak menaruh sesuatu yang aneh bukan?"

"Misalnya?"

"Mana ku tahu, siapa yang tahu jika ternyata kau memasukkan racun ke dalam makananku."

Allferd berdecih sinis kemudian berdiri kemudian mengatakan sesuatu sebelum keluar kamar, "dari pada menggunakan racun, aku lebih senang menggunakan pisau atau pistol."

Psychopath Obsession MS#1 [EKSKLUSIF DI NOVELTOON]Where stories live. Discover now