1

237 31 0
                                    

NU'EST mungkin kebanyakan orang tidak mengetahui jika ada boy grup bernama NU'EST yang bernaung di bawah agensi pledis yang debut pada tahun 2012 yang lalu dengan beranggotakan lima orang yaitu jonghyun, baekho, minhyun, minki dan aron. Mereka sama-sama mengalami pahit getirnya dunia industri hiburan di korea.

Minhyun pikir dengan ia bergabung dengan agensi pledis dan mengikuti trainee hidupnya akan berubah, namun apa yang ia dapat sekalipun sekarang ia sudah debut dengan grup NU'EST namun ia dan yang lain tetap sama saja seperti masyarakat pada umumnya tak ada yang mengenali mereka bahkan ketika mereka mengadakan fansigning hanya ada segelintir orang yang datang padahal kouta untuk fansigning hanya 100 orang saat itu.

Minhyun merasa ia ingin berhenti saja dan keluar dari agensi dan memilih bekerja di perkantoran atau apapun itu yang penting bukan menjadi idol, namun minhyun tak tega dengan rekan seteamnya yang juga mengalami nasib sepertinya bahkan ada yang jauh bernasib buruk dari pada dia namun ia masih tetap bisa tersenyum hingga sekarang seakan tak memiliki beban apapun.

Minhyun jadi ragu untuk hengkang dari pledis mengingat ia tak sendiri yang mengalami keadaan seperti ini. Jika ia tetap memutuskan untuk hengkang dari pledis maka ia akan terlihat jahat karena tak setia kawan dengan yang lain padahal mereka juga mengalami apa yang minhyun alami.

Kini minhyun tengah duduk di tepi ranjangnya menatap lurus kedepan mengingat kembali saat pertama kali ia masuk menjadi trainee di pledis.

"hyun" sebuah tepukan halus mendarat di pundak minhyun membuat minhyun berjengit kaget karena terlalu larut dengan pikirannya sendiri.

"ah minki-ah wae??"

"kau sedang memikirkan apa minhyunnie?" tanya minki yang kini duduk bersebelahan dengan minhyun di ranjang milik minhyun.

"tidak ada" jawab minhyun asal.

"ayolah jangan berbohong kita bukan baru mengenal satu atau dua hari melaikan sudah lima tahun kita saling mengenal, aku tahu kau tengah berbohong sekarang minhyunnie" ucap minki yang kini tengah menatap lekat wajah minhyun yang terlihat suram.

Hah

Helaan nafas berat keluar dari mulut minhyun seakan kini ia tengah memikul beban yang begitu berat di pundaknya.

"katakan saja minhyun-ah aku tak keberatan mendengar segala keluh kesahmu" ucap minki mencoba meyakinkan minhyun ketika melihat minhyun yang terlihat ragu ragu untuk bercerita.

"a aku tak tahu harus mengatakannya dari mana minki-ya" ucap minhyun lemas ia mencoba menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

"katakan saja semuanya minhyunnie siapa tahu dengan begitu masalahmu bisa berkurang" ucap minki lembut.

"aku lelah minki-ya aku lelah kita sudah berusaha keras selama ini namun apa? semua yang kita lakukan seakan akan sia sia saja minki-ya hiks a aku hiks benar benar lelah" ucap minhyun dengan air mata yang terus mengalir di kedua matanya.

"sstt tenang minhyunnie" minki merengkuh tubuh minhyun kedalam pelukannya memeluk erat tubuh minhyun yang bergetar hebat.

"aku tahu kau lelah, kami juga sama sepertimu minhyun-ah tapi bersabarlah sebentar lagi, bertahan lah sedikit lagi aku yakin kita akan mencapai apa yang kita impikan selama ini."

"ta tapi minki"

"sstt sudah ya jangan menangis lagi nanti cantiknya bisa hilang loh" ucap minki seraya menggoda minhyun agar ia melupakan segala yang mengganggu pikirannya.

"ya! Aku tidak cantik bodoh" ucap minhyun sebal mendengar minki yang menyebutnya cantik, ia mengusap kasar air mata yang tadi mengalir dengan begitu derasnya.

"ya ya ya terserah kau saja hwang cantik minhyun" ucap minki kemudian berlari menghindari minhyun yang siap memukulnya.

"ya! Kemari kau choi minki" ucap minhyun kemudian berlari mengejar minki keluar kamar.

"awas saja kau minki jika sampai aku menangkapmu, akan aku bunuh kau" monolog minhyun.

Sebenarnya sedari tadi ada yang memperhatikan minhyun dan minki dari kejauhan, ia merasa sesak dadanya melihat minhyun yang menangis dan mendengar semua ucapan minhyun, ia ingin menghampiri minhyun dan memeluknya namun jika tadi ia masuk ke kamar minhyun secara tiba-tiba mungkin akan menimbulkan suana tegang di antara keduanya.

Setelah selesai mengejar minki dan memberikan pukulan mautnya pada minki. Kini minhyun tengah asik berbaring di atas kasur di dalam kamarnya, sebenarnya disini mereka membagi kamar dengan dua orang dalam satu kamar, namun minhyun beruntung ia mendapatkan kamar yang hanya ditempatinya sehingga ia memiliki privasi yang lebih dibanding yang lain. Minhyun masih asik dengan kegiatannya bergelung mesra dengan selimutnya tanpa menyadari kini jonghyun tengah melangkah masuk menuju kasurnya.

"minhyunnie" ucap jonghyun

"hm" minhyun hanya menggumam dan tak menatap jonghyun, ia terlalu malas untuk berpisah dengan selimut dan kasur kesayangannya.

"minhyunnie" ucap jonghyun lagi.

"apa" minhyun masih tetap pada posisinya yang membelakangi jonghyun.

"sebentar lagi kita akan mengikuti audisi produce 101, aku harap kau menyiapkan diri mulai sekarang" ucap jonghyun.

Minhyun langsung duduk menghadap jonghyun ketika di rasa jonghyun mengatakan sesuatu yang sungguh membuatnya jadi bingung namun penasaran.

"maksudmu?" tanya minhyun sungguh ia tak tahu apa yang jonghyun katakan sekarang.

"sebentar lagi kita semua akan mengikuti acara survival produce 101 dimana nanti kita akan berkompetisi dengan peserta yang lain."

"kenapa kita harus mengikuti acara tersebut? Bukankah itu untuk para trainee yang belum debut? Bukankah kita sudah debut jonghyunnie? Kenapa kita harus ikut lagi?"

"ini kesempatan terakhir kita minhyunnie supaya NU'EST tidak jadi di bubarkan"

"jika memang ingin dibubarkan ya bubarkan saja kenapa harus mengikuti acara tersebut sih konyol sekali" ucap minhyun enteng membuat jonghyun berusaha mati-matian menahan emosinya karena memang sifat minhyun itu yang tak mau mendengar segala alasan yang menurutnya tidak penting, keras kepala dan manja (pada orang orang tertentu).

"ayolah minhyunnie kali ini saja ya, kau tidak protes, aku hanya ingin kita bisa berkembang dan membuat nama NU'EST dikenal banyak orang"

Minhyun berpikir keras menimang nimang apakah iya harus mengikuti segala keinginan dari agensi pledis atau tidak.

"bagaimana minhyunnie kau mau kan?" tanya jonghyun mencoba memastikan.

"ayolah minhyunnie ini demi kita" jonghyun menatap minhyun dengan penuh harap.

"baiklah" akhirnya minhyun menyetujui usulan jonghyun dengan setengah hati, ia masih tak habis pikir apa sebenarnya yang diinginkan pledis hingga menyuruh mereka mengikuti acara survival tersebut.

"terimakasih minhyun-ah" ucap jonghyun dengan senyuman yang mengembang di bibirnya tanpa ia sadari ia memeluk minhyun dan menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri.

"istirahatlah min karena mulai besok kita akan pindah ke asrama produce 101 untuk memulai syuting."

"secepat itu?" tanya minhyun tak percaya karena baru saja ia diberitahu bahwa mereka akan mengikuti produce 101 tapi apa sekarang mereka malah sudah harus pergi ke asrama dan apa tadi mereka akan memulai syutingnya besok? Oh yang benar saja.

"iya minhyunnie kita akan memulai syuting untuk perkenalan individu terlebih dahulu."

"istirahatlah besok kau harus terlihat lebih segar, selamat istirahat minhyunnie" ucap jonghyun sembari mengusak rambut minhyun kemudian melenggang pergi dari kamar minhyun.

Semoga saja ini awal yang baik bagi mereka untuk menggapai apa yang selama ini mereka impikan.


TBC


21/06/2018

good night 2Where stories live. Discover now