19

14.2K 1.2K 350
                                    

Taehyung menjadi pendiam sejak ia kehilangan bayi nya dua hari yang lalu. Mengabaikan Jungkook. Selalu menghindari Jungkook. Membentengi dirinya. Ia seolah mati rasa.

"Sayang, makan ya!"
Jungkook mengangsurkan satu sendok makanan di depan mulut taehyung yang tidak di respon sama sekali oleh istrinya. Taehyung hanya diam dengan tatapan lurus.

"Ayolah tae. Kau belum makan."

Diam, taehyung tetap diam. Taehyung seolah menghukum Jungkook dengan sikapnya saat ini.

Jungkook menghela nafas lelah. Menatap taehyung sedih. Pikiran nya tengah kacau. Terbelah antara keadaan Jimin dan Taehyung. Jimin menunggu nya, sementara taehyung membutuhkan nya. Ia tidak dapat meninggalkan taehyung sejak dua hari lalu. Bahkan dua hari ini ia tidak dapat tidur sama sekali.

Beberapa jambang tipis mulai bermunculan di wajah tampan nya. Karena ia tak sempat mencukur nya. Membuat jungkook dua kali lipat terlihat lebih tua dari umurnya.

"Maaf, kalau boleh saya ingin membantu anda menyuapi taehyung."
Jungkook mendongak menatap laki-laki dihadapan nya. Seorang dokter yang menyelamatkan taehyung tempo hari. Dokter Hoseok.

Jungkook terdiam sebelum mengangguk. Menyerahkan piring makanan yang masih terlihat utuh pada dokter muda tersebut. Berdiri dan membiarkan dokter Hoseok menempati tempat yang sebelumnya ia duduki.

"Bisa tolong tinggalkan kami sebentar,"
Ucap Hoseok dengan senyum ramah nya.

"Hmm, ya"
Jungkook kembali mengangguk. Tidak ada pilihan lain, mungkin dengan itu Taehyung mau makan. Walau sedikit berat meninggalkan istrinya dengan lelaki lain, apalagi ia tidak begitu mengenal nya. Jungkook tetap mengiyakan. Mencoba menekan rasa cemburu nya, ia sedikit menjauh tapi tidak benar-benar pergi untuk tetap mengawasi istrinya.

Hoseok menoleh pada taehyung, begitu Jungkook   sudah meninggal kan mereka berdua. Mencoba mengarahkan sendok seperti yang Jungkook lakukan.

Prak
Hoseok menatap sendok yang terlempar cukup jauh. Taehyung baru saja menampik nya. Dokter tampan tersebut tersenyum sedih. Taehyung tidak pernah seperti ini selama ia mengenal nya. Apa kehilangan calon bayinya membuat nya sampai seperti ini?

"Jangan seperti ini Taehyung, cobalah menerima keadaan. Kau harus melanjutkan hidupmu kembali."

"Jika boleh jujur aku bersyukur kau kehilangan janin mu."

Taehyung yang awalnya tak begitu perduli dengan eksistensi Hoseok langsung menoleh cepat ke arah dokter tampan tersebut.
"Apa maksudmu Hyung!"

"Sejak awal kandungan mu sangat lemah taehyung. Itu salah satu alasan ku kenapa tidak dapat menyelamatkan bayi mu, tae. Dan itu sangat berbahaya untukmu. Bukankah seharusnya kau sudah tahu?"

"Hiks...."
Taehyung terisak kecil. Ia tahu saat ini sikap nya terlalu berlebihan tapi ia tidak bisa bersikap biasa saja. Tidak saat bayi nya baru saja meninggal kan nya.

"Ssst, belajarlah ikhlas tae..."
Hoseok mendekat, merangkul pundak ringkih taehyung. Mendekapnya hangat.

"Kau beruntung,"
Bisik Hoseok disamping telinga taehyung.

"Apa maksudmu aku beruntung Hyung! Aku baru kehilangan bayi ku."
Ucap taehyung sedikit tidak terima. Bergerak mencoba melepaskan pelukan Hoseok, namun tidak berhasil karena dokter tersebut merengkuhnya erat.

"Kau beruntung ada Jungkook yang selalu berada di samping mu. Ini sebuah musibah tidak sepantasnya kau bersikap seperti ini pada suami mu."

Taehyung diam, tidak menjawab. berpikir sesuatu sebelum menghadap hoseok tiba-tiba. Menatap dokter muda tersebut.

Dua istri kookvminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang