After Challenge (2)

23.9K 924 11
                                    

.

.
🌸🌸🌸
5 Queen rempong
🌸🌸🌸
.

.

"Woyy minggir!"

"Beri jalan beri jalann!"

"Beri duit juga bolehh cogan apa lagi!!"

"Misi cewek mau cantikk lewatt!"

"Selamat pagii warga SMA ARWANA tercintaaahhhh!!"

Begitulah sekiranya teriakan rempong lima siswi pengendara hoverboard itu, geng yang biasa disebut 5Queen, tapi nggak ada etika ratunya, hanya menang kecantikan saja namun sering keluar masuk BK. Geng komplotan kelas 11 MIPA 5 yang terdiri dari CARAMEL, EVELYN, IRENE, CEINDY, & NADINE.

"Woy lo yang di pojokan!" teriak irene menunjuk siswa kelas 10 yang sedang membaca, kutu buku sepertinya.

"Sa-saya kak?" ucap siswa itu terbata

"Iya lah elo siapa lagi? Lo pikir gue manggil tukang siomay!"

"A-ada apa k-kak?"

"Nggak papa ngetes kuping lo kali aja ada selai olainya!"

Siswa itu menggeram, untung cantik, untung kakak kelas, jika tidak ia mungkin sudah melempar buku paket yang ada di tangannya ke arah kakak kelasnya. Tapi itu hanya ekspetasi, faktanya ia sama sekali tidak memiliki nyali untuk melakukan itu."Hahaha" tawa mereka berlima, kemudian pergi dari hadapan siswa kutu buku itu.


"Stop!"ucap caramel menghentikan pergerakan mereka saat hampir sampai di depan kelas

"Kenapa car?" tanya evelyn

"See? Udah ada pentol cilok di dalem"

Mereka semua mendengus, WTF sekali rasanya ketika kita memiliki guru kelewat on time saat memasuki kelas, padahal bel baru berbunyi 30 detik yang lalu.

Sebenarnya mereka sudah biasa terlambat masuk kelas cuman hari ini spesial paket komplit, pelajaran jam pertama adalah mapel matematika yang di bimbing oleh pak suparjo atau biasa mereka sebut pentol cilok karena kepala pak suparjo yang botak dan kinyis kinyis seperti lampu taman.

Gimana nggak kinyis kinyis jika sudah botak tapi tetap memakai pomade? Kena sinar matahari mantul dah tuh.

"Masuk nggak nih?" tanya nadine

"Cabut kantin!" ucap caramel yang dituruti oleh yang lainnya

Lagian siapa yang mau masuk pelajaran pak parjo ketika terlambat? Itu sama saja menyerahkan nyawa secara cuma cuma. Karena hukuman dari pak parjo tidak pernah main main, waktu itu mereka pernah sekali telat di jam pelajaran pak parjo, mereka langsung di hukum lari keliling lapangan 20 kali, membersihkan seluruh toilet cowok, menata buku di perpustakaan, membersihkan gudang, dan parahnya lagi mereka di suruh menyabuti rumput dengan konsekuensi harus di cabut sampai akar kalo tidak satu rumput sama dengan jalan jongkok mengelilingi lapangan 2 putaran. Dan setelah itu mereka merasa kapok.

After Challenge(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang