iii - I Like That [NamKook]

11.8K 495 37
                                    

.

"Cantik,"


Namjoon tersenyum. Lekuk senyumnya tulis seiring pujian yang dilontarkan pada pemuda di depannya. Pemuda itu tersenyum tipis, matanya mengerling penuh goda, sedang tubuhnya kembali menari. Mengikuti irama samar dari hingar bingar yang terdengar di luar.

Seperti dugaan; dan Nanjoon tidak menyesal malam ini menguras uang untuk menyewa salah satu gongli favorit disini. Seorang primadona. Yang paling mahal. Tapi benar-benar serupa dengan fantasi liar.

Cantik—menggairahkan. Perpaduan kepolosan dari sepasang netra doe bening dan kilat nafsu yang tergambar.

Serta tubuh molek, Namjoon melihat ada kepenuhan pada beberapa bagian. Dan tungkai sekal yang tidak sepenuhnya tertutup kimono, sengaja memamerkan kulit yang mengintip—menunggu dijelajahi lebih jauh.

"Katakan siapa namamu?"

Ia tersenyum, melepas satu ikatan baju yang membuat kulit bahu terekspos. Tulang selangka yang menggoda untuk dijelajahi dengan lidah, atau sekedar dipenuhi kecupan.


"Jungkook, Tuan."


Suaranya begitu halus. Pantas saja ia juga pandai menyanyi. Membayangkan bagaimana lelaki itu mendesah tidak karuan di bawah kukungan membuat Namjoon mengerang.

Satu ikatan lepas lagi, dan total menggantung pada bahu. Membiarkan sebagian dada dan bahu halus dipersilahkan untuk dijelajahi Namjoon dalam penglihatan. Sayup-sayup terdengar bingar musik tradisional, dan si gongli menari kembali.

Bukan tarian gemulai—melainkan sisi erotis yang membuat Namjoon mendenguk ludah. Jungkook menggoda, secara imajiner menjilat jemarinya. Wajahnya diekspresikan keruh oleh nafsu, separuh tertantang menghabisi akal kliennya.


Luar biasa; pria tampan murah hati malam ini yang menyewa.


Jungkook ingin sedikit menggoda; mendengar nafas kliennya yang sedikit memburu membuat adrenalin dalam darahnya berderu hendak diadu.

"Jungkook—" Namjoon hilang kewarasan. Dada sang gongli menggoda, begitu padat—sekali dan puting yang mencuat. "—lepas bajumu dan bawa mulutmu kemari, Sayang."

Mendapati mata Jungkook berbinar ketika menatap Namjoon yang mengelus selangkangan membuat Namjoon mendesah puas. Benar; malam ini ia menyewa sosok gongli yang tepat.

.

.

Jungkook memposisikan diri. Sengaja tidak membuka kimono. Menyisakan kain halus bermotif bangau itu menggantung malas pada sisi diri. Namjoon tidak masalah; kesannya malah seksi. Jadi ia melanjutkan mengelus rambut merah Jungkook, menantang pemuda itu lebih dekat pada pusat tubuhnya yang berkedut.


Tangan Jungkook halus, mengelus pada pinggiran celana linen yang digunakan Namjoon. Melepas sabunya, lalu dengan sopan menarik turun resleting menggunakan gigi.


Ia benar-benar tahu cara memanjakan tuannya;

Secara berhati-hati menguselkan pipi pada gundukan celana Namjoon. Mengusak berulang kali, hingga terdengar suara desahan rendah dari tuannya.

"Sabar, Tuan."

Jungkook meringis ketika rambutnya dijengit dengan tiba-tiba. Bukan masalah jika sedikit kasar. Aroma Namjoon begitu jantan; sial, Jungkook mengerang sendiri ketika menarik turun dalaman tuannya dengan gigi pula.

Nyata adanya tentang dambaan sang gongli selama ini. Membayangkan betapa penuh dirinya ketika diisi dengan kelamin yang begitu besar, panjang—dan jantan.

Wander-Lust [BangtanKook]Where stories live. Discover now