iv - Kiss is a Cup! [HopeKook]

11.6K 421 35
                                    

Cup.

Cup.

Cup.





"A-agh—" Jungkook mengerang. Lumayan sensual. Karena geli. Lehernya dari sasaran kecupan Hoseok yang bertubi-tubi. Hyungnya yang satu ini memang hobi dalam urusan memberi kecupan. Tapi ini baru selesai—ia langsung diseret pergi.

Dikunci dalam ruang istirahat.

Dijatuhkan di atas sofa.

Dan kecupi. Dari kening hingga turun ke leher.



"Hyung—h" Jungkook memanggil dengan dengguk gelisah. Sebab jakunnya dihisap halus dan tangan Hoseok mulai menjalar kemana-mana. Mengusap bolak-balik dari pinggang ke perut.

"Sst," Hoseok tidak mau ambil pusing. Terburu memaksa Jungkook melepas kaos merahnya. Dan kembali menuruni leher Jungkook dengan kecupan. Membubuhkan hisapan halus pada perpotongan leher agar kembali mendengar suara Jungkook yang merengek.

Total merengek sebab merasa geli; separuh gerah sebab jemari Hoseok berpetualang semakin naik menuju dada. Alih-alih meremas, Hoseok lebih suka memberikan sentilan ringan pada pucuk dada Jungkook. atau lebih suka memainkannya dengan telunjuk dan ibu jari.

Jungkook mengerang lagi; lebih keras karena pucuk dadanya ditarik sedikit kencang. Rasa ngilu dan nikmat mulai membanjiri sekujur tubuhnya, membuat Jungkook lemas. Pasrah saja ketika kecupan-kecupan ringan beralih turun menuju dada.

"H-hyung—"

Hoseok itu sedikit jahil, melewatkan pucuk dada Jungkook yang menegak sebab rangsangan jari. Ia lebih memilih membuat jalur kecupan yang langsung turun ke perut Jungkook. Semakin turun sampai tangan Hoseok lebih cekatan untuk membuka celana Jungkook.

Jujur saja, Hoseok memuja bagian bawah milik Jungkook. Pahanya sekal. Pantatnya bulat, menyenangkan sekali untuk dipuja dengan kecupan. Terlebih jika sudah begitu Jungkook menjadi needy; akan lebih sering mengeluarkan suara-suara rengekan yang luar biasa membuat sesak celana.

"A-ahh—hyung,"

Jungkook merengek. Total meremas sofa yang menjadi sandarannya. Sedang di bawah sana bibir Hoseok lancang sekali memberikan kecupan di bagian paha dalam. Berulang-ulang. Sama seperti gerakan tangannya yang mengelus-ngelus kelamin Jungkook.

Hoseok pelan membubuhkan satu gigitan kentara, di tempat tersembunyi sebelum kembali memberikan rangsangan-rangsangan kecil. Sedikit terselip rasa bangga karena bisa meninggalkan jejak.

"A-aghh—"

Jungkook mengerang lagi ketika digit pertama jemari Hoseok menyusup ke dalam celah tubuhnya. Sedikit lembab, tapi tetap saja meninggalkan jejak perih. Jungkook merintih, meremas kulit sofa ketika digit jemari lainnya bertambah, berusaha melebarkan celahnya.

Jungkook terlihat indah; terlebih ketika ia meracau kacau dengan sentuhan jemari yang telak menekan bundalan syaraf nikmatnya berulang-ulang. Mendesak nafas yang terputus-putus. Nalar Jungkook kacau, berhenti berfikir ketika sesuatu yang basah dan hangat menyusup di antara jemari Hoseok.

Mendesah kacau secara terus-menerus, jemari Jungkook menyusup ke helaian merah Hoseok. Merintih untuk disiksa lebih dalam. Dilumat dalam suara decapan di udara. Hingga pandangan Jungkook mendadak mengabur, otot perutnya toal mengejang dan kilasan putih menutup pandangannya. Menarik Jungkook dalam satu puncak kenikmatan.

.

.

Ciuman Hoseok itu halus, lembut. Kadang lidahnya menelusup dengan sabar. Mengajak lidah Jungkook untuk saling membelit. Berbanding terbalik dengan gerakannya di bawah sana. Akan Jungkook buyar, benar-benar buyar ketika hentakan kelamin Hoseeok menemui bundalan syarafnya. Ditekan secara mengenaskan—begitu dalam dan berulang-ulang.

Rasanya Jungkook tidak bisa menikmati ciuman halus Hoseok karena sibuk mendesah. Menggeritkan kukunya dalam ke punggung Hoseok yang masih terbalut kaus biru. Kakinya mengalung pada pinggang Hoseok, mengunci seolah memohon untuk disetubuhi lebih dalam lagi. Lebih liar.

"H-hyung—h,"

"Hoseok, panggil Hoseok sayang,"

Hoseok sibuk menenggelamkan diri dengan mencumbu habis dada Jungkook. Membuat Jungkook mendesah keras. Begitu kacau oleh gairah karena sekali lagi, Hoseok menghentak begitu dalam. Rasanya seluruh kupu-kupu berterbangan dari perutnya.

Jemari Jungkook tersangkut pada helai merah rambut Hoseok, memanggil nama lelaki itu dengan susah payah—terlebih ketika pucuk dadanya digerit menggunakan gigi. Nafas mereka beradu bersama gairah yang membumbung tinggi menyelimuti udara.

Hoseok merunduk, menyapukan belah bibirnya pada bibir Jungkook yang terbuka mendesah ribut. Tersenyum, sebab merekam ekspresi indah Jungkook ketika disetubuhi. Yang kacau di bawah naungannya dengan nafas terengah dan desahan tersendat-sendat.

"Hoseok—nghh," Jungkook menggerit punggung semakin keras. Persetan, mungkin meningalkan jejak luka. Melampiaskan rasa nikmat ketika penis Jungkook ditangkup dengan tangan dan dipompa sesuai tempo Hoseok mengenai syaraf nikmatnya.

Jungkook menjerit begitu keras ketika menyambut puncak. Kenikmatan membanjiri seluruh tubuhnya, menjadikan pandangan Jungkook memburam. Celah tubuhnya menyempit, menghimpit kelamin Hoseok yang masih bergerak di dalam sana.

Mendengar Hoseok menggeram; membuat satu kebanggaan berkembang dalam diri Jungkook. Kaki Jungkook lemas, jadi ia membiarkan saja ketika Hoseok menariknya sebatas dada dan bergerak begitu brutal di bawah sana. Desahan Jungkook tipis-tipis, sebab ia lemas, rasanya kakinya bahkan tidak bisa dirasakan lagi karena terlalu lemas.

Jungkook ikut mengerang ketika Hoseok melepas begitu banyak benih di dalam sana. Menjadikan celah tubuhnya terasa hangat.

"Hyung—h,"

Jungkook mengangkat jemari ketika bibirya disapu kembali oleh ciuman lembut. Menyusuri jawline Hoseok yang menawan, dan tersenyum dalam ciuman. Selalu, kesukaan Jungkook adalah ciuman after sex Hoseok yang sama memabukkannya. Ia bisa begitu liar ketika memacu gairah, lalu berubah menjadi seorang yang lembut dalam ciumannya yang halus setelah tension sex mereda.

"Ayo pulang,"

"Lapar," Jungkook merengut. Meringis ketika memindahkan tubuh menjadi duduk.

"Maaf ya," Hoseok mengelus rambut Jungkook yang terlihat lepek. Jungkook tersenyum, lucu sekali membuat Hoseok membubuhkan kecupan lain pada pipi gembilnya.

"Lapar. Mau ramen,"





Hoseok tidak punya pilihan lain 'kan selain mengiyakan?



.

.

Short update. Kefikiran gegara reepetra canon mulu -_-

Btw, hopekooknya dedek teyoshi selamat telah menempuh ujian :))

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Wander-Lust [BangtanKook]Where stories live. Discover now