23

3.9K 144 1
                                    

"Akhhh......" ucap Adel setelah berhasil merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya yang berbalut sprei bermotif panda itu.

"Panas banget ya allah, lagian ngapain sih bang Daffi pake gak jemput segala, kan gue jadinya naik ojek" umpat Adelia kesal.

"Mana kang ojol nya uda tua, motornya pelan banget kek siput, kan gue kepanasan"

**Sekip**

"Pak cepetan dong panas nih"

"Iya udah cepet ini mah neng"

"Setdah pak,begini kok cepet!! Lomba lari sama keong masih menang keongnya pak "

"Sabar neng, biar lambat asal selamat"

"Saya yang gak sabar"! Adel kesal

***

A

del kembali mengingat kejadian saat dirinya naik ojek tadi yang membuat dirinya kesal sendiri.

Dia bangkit dari posisinya karena dia mendengar handphone nya seperti berbunyi dan dia mengambil handphonenya diatas nakas yang ia letakkan tadi.

Adel mengernyit. Nomor tak dikenal, Adelia tak mau mengangkat telponnya.

"Siapa sih iseng banget" Adel langsung me-reject panggilan tersebut.

Namun Lagi-lagi nomor itu meneleponnya.

Adel langsung mengangkatnya karena penasaran siapa pemilik nomor asing ini.

"Halo, siapa sih ni? Iseng banget nelpon-nelpon gak jelas" Cecar Adel langsung.

"Assalamualaikum" ucap suara bariton tapi lembut diseberang sana.

Adel terdiam sejenak,dia mencoba mencerna siapa orang yang memiliki suara tersebut.

"Waalaikumsalam, maaf ini siapa ya?" Ucap Adel berubah menjadi sopan.

"Gue, orang yang sayang sama elo"

"Hah siapa?, Bang Daffi?"

"Bukan"

"Ayah?"

"No"

"Terus siapa dong orang yang sayang sama gue kalo bukan Ayah,Bang Daffi sama Bunda, tapi masak iya suara bunda jadi macho begini" racau Adel sendiri.

Terdengar suara terkekeh dari seberang sana.
"Gue Ghibran Arnino Keenendra " ucap Ghibran santai.

Adel langsung merona mendengar bahwa suara orang itu adalah Ghibran, terlebih lagi jika Ghibran orang yang sayang dengannya. Adel terdiam tak tau harus berkata apa.

"Udah gak usah diem gitu, gue tau kok elo pasti lagi blushing makanya diem"

Adel tak menjawab, semua perkataan Ghibran memang benar.
Adel masih tak tau harus berbicara apa, darimana dia tau nomornya? Itulah pertanyaan yang muncul dibenaknya.

"Ehm.. lo kok bisa tau nomor gue sih?" Ucap Adel gugup.

Ghibran tertawa renyah.
"Jangan panggil gue Ghibran kalo masalah kecil gini gak bisa gue dapetin, bukan cuma nomor handphone lo doang tapi sama pemilik nomor handphone ini juga bisa gue dapetin"  ucap Ghibran percaya diri.

"Pede banget lo bisa dapetin gue, sorry ya"

"Mungkin sekarang lo memang belom ngeliat gue,tapi suatu saat nanti gue yang bakal lo liat setiap bangun tidur" ucap Ghibran terkekeh.

Married With Me (TAMAT) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora