5。

2.5K 426 136
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






















"ngga tidur di dorm kami?"

aku menggeleng, memaksakan senyum kecil terukir. setidaknya biarkan renjun melihat kalau aku juga kecewa.

renjun memilin ujung kemeja kotak-kotak merahnya. dia duduk di kursi depan meja rias. kami baru menyelesaiakan comeback stage di salah satu stasiun tv.

tadi renjun masih senang-senang, bareng jisung dan jaemin yang lagi istirahat di sofa panjang. tiba-tiba dia mendekat ke arahku yang baru selesai ganti baju. lalu bertanya perihal aku tidur di mana dan senyum manisnya hilang diganti cemberut.

aku menghela napas, kalau dia mau tahu sejujurnya aku juga sedih. kenapa aku dan haechan harus balik ke dorm 127 sedangkan besok kami masih ada kegiatan dengan dreamies? menyebalkan. satu kata yang tepat untuk menggambarkan manager kami.

tanganku mendarat di surai hitamnya. menyisirnya dengan perlahan dan renjun mendongak seperti yang kuharapkan. aku memberi senyum, "besok kita ketemu lagi."

renjun mendengus kecil lalu mengangguk paham. aku mengambil jaket hitam tebalku dan menyamankannya di tubuh. renjun tidak melakukan apa yang ku lakukan, dia masih duduk sambil memainkan kakinya.

aku mengambil jaket abu-abunya dan ku pasangkan di tubuh renjun. dia kaget. renjun pikir aku mau memeluknya di tengah keramaian ruang tunggu.

aku terkekeh, "pakai jaketmu. aku ngga mau renjunku kedinginan terus sakit," renjun akhirnya patuh dan menggunakan jaketnya. aku mengulas senyum, seperti sedang mengasuh anak kecil.

beberapa make-up artist, stylist, dan manager keluar ruangan. hanya ada dreamies yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

aku menekuk lutut demi mensejajarkan wajahku dengan renjun yang lagi duduk, "aku akan menelponmu setibanya di dorm," dan ku akhiri dengan kecupan di bibir sampai renjun terkikik geli.

dia mengangguk. kemudian seruan manager untuk siap-siap masuk ke mobil terdengar.

aku meraih tangan renjun. bersiap untuk kembali ke dorm.















masa sih, kak?
bohong ya hahaha

"aduh, renjun.
buat apa aku bohong?"

suaraku berbisik. menahan tawa di balik selimut. aku sedikit mengingkari janji. tidak langsung menelpon setibanya di dorm.

aku baru berhasil membuat panggilan dengannya sekitar jam sepuluh malam lebih satu. makanya aku sembunyi-sembunyi di balik selimut, padahal ada kak doyoung yang tidur di seberang kasurku.

terus-terus? reaksi
kak doyoung gimana?

"dia ngamuk.
katanya ngga mau lagi
makan makanan haechan
meskipun enak,"

tawa renjun terdengar berbisik di seberang sana. dia juga bilang kalau lagi sembunyi di balik selimut dan tumpukan moomin plushie. kalau ketahuan nanti renjun dimarahi jeno, katanya.

aku baru saja menceritakan kejadian waktu makan malam ke renjun. tiba-tiba haechan menawarkan diri bikin makan malam. tanpa ada rasa curiga, kami kompak mengiyakan.

memang dasar jahil, haechan menaruh banyak lada di makanan kami. bahkan cola yang dia hidangkan dicampur dengan kecap asin. renjun hampir terbahak meski sebenarnya hal ini sudah cukup normal bagi anggota nct.

"akhirnya kak taeyong
bikin makan lagi. dasar haechan,
ujung-ujungnya dibuang
makanan buatannya,"

haechan pinter juga.
kapan-kapan aku
kerjain dreamies kayak
gitu juga, deh

"heh, renjun!"

aku membekap mulutku. sadar bahwa aku baru saja teriak. bisa-bisa kak doyoung bangun! tawa renjun mengalun rendah di telingaku.

perlahan kusingkap selimut tebalku, melihat ke arah kak doyoung yang tidak berkutik sedikit pun dalam tidurnya. aku menghela nafas lega.

"don't do that, bae.
you make me startled,"

❝ i'm joking.
tapi asyik juga kalau
dipikir-pikir

aku mengusap dahiku. agak khawatir kalau renjun benar melakukannya. meski nada yang ia pakai barusan bercanda.

"belum mengantuk?"

belum. kak mark
ngantuk ya?

"siapa bilang?
aku masih segar di sini,"

kekehan kami menyatu. lalu diam menyelimuti kami sebentar. saling menikmati deru napas masing-masing.

aku sayang kak mark

"aku juga.
percaya tidak?"

tawa serenyah kukis milik renjun terdengar lagi. aku mengukir senyum.

kalau aku bilang
ngga, gimana?

"aku bakal cium
kamu sepanjang hari,"

"iya, anak orang digodain aja terus semaleman mark."

diam aku. renjun di seberang sana juga ikut menghentikan tawanya. perlahan kusingkap selimutku dan menemukan kak doyoung yang duduk bersedekap di kasurnya. ternyata dia pura-pura tidur.

sial.

"mark, renjun. tidur sekarang. atau harus aku lapor kak taeyong?"

duh, bisa repot urusannya nanti kalau kak taeyong tahu!

ada dua masalah di sini, yang pertama karena kami (lebih tepatnya renjun) ketahuan melewati jam malam. dan selanjutnya, karena aku ketahuan menggoda renjun tengah malam.

"iya kak, ini aku sama renjun mau tidur kok," balasku sembari sengir meski gugup masih terlihat jelas. buru-buru aku hendak pamit ke renjun, tapi sambungan telepon kami terputus?

hapeku getar tiba-tiba. aku lihat ada satu pesan dari renjun.

1 new message!

ren🌼
kak aku juga ketahuan jenoㅠㅠ
btw, kak
aku ngga percaya kakak sayang aku
jadi besok aku tunggu ciumannya
hehe
have a nice dream! 🌙💛

mukaku langsung memerah. aku teriak seperti pemuda yang baru mengenal cinta sambil menendang-nendang selimut.

"heh, mark! disuruh tidur kok malah kesurupan!"

aku sayang kamu, renjun!






















siapa kangen markren? 🙋‍♀️
siapa kangen cerita ini? 🤧🤧

you are , markrenWhere stories live. Discover now