10 : Makan Malam

15.5K 2.1K 176
                                    

Jaehyun merapikan jas resmi yang digunakannya di depan cermin besar di kamarnya. Sesekali ia merapikan rambutnya yang padahal sudah sangat rapih. Tersenyum lebar dan berjalan cepat menuruni tangga.

"Tuan Muda." Jaehyun menoleh pada Bibi Ahn yang baru saja keluar dari dapur.

"Ada apa Bi?" Tanya Jaehyun berjalan menghampiri wanita paruh baya itu.

"Tuan Muda sudah ingin pergi menjemput Tuan Putri?" Tanya Bibi Ahn dengan kekehan pelannya.

"Haha, Bibi ada-ada saja. Tapi aku memang harus cepat Bi, karena aku akan membelikan sesuatu dulu untuknya." Jelas Jaehyun sambil melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 4 sore.

"Baiklah, berhati-hatilah Tuan Muda." Jaehyun tersenyum dan mengecup pelan pipi Bibi Ahn.

"Terimakasih Ibu." Setelahnya Jaehyun pergi berlalu meninggalkan Bibi Ahn yang menatapnya dengan teduh.

"Pangeran tampan yang baik."

~~~

Myungsoo berjalan dengan perasaan kesalnya. Motor besarnya sedang rusak dan masih berada di bengkel, tapi sang Ibu sangat sibuk menyuruhnya untuk membeli kecap di minimarket. Jadilah anak baik seperti Myungsoo harus berjalan kaki.

Perlahan ia membuka pintu minimarket dan berjalan menuju rak bumbu masakan. Dengan cepat ia mengambil kecap yang diperintahkan Ibunya tadi dan berjalan menuju kasir.

"Jihyo?" Ia menatap heran pada wanita yang sedang mengantri di kasir.

"Ya?" Jihyo biasa saja menatap Myungsoo, bahkan wanita hanya fokus pada petugas kasir yang sedang menghitung barang belanjaannya.

"Kau sedang apa?" Tanya Myungsoo sekedar basa-basi.

"Sedang membeli sesuatu untuk kekasihku." Myungsoo mengernyitkan alisnya.

"Kekasih?" Tanyanya heran.

"Ya." Jawab Jihyo dengan wajah sombongnya.

"Siapa?" Gumam Myungsoo.

"Jaehyun tentu saja." Jawab Jihyo percaya diri.

"Pftt..." Myungsoo menutup mulutnya yang hampir saja meledakkan tawa. Sedangkan Jihyo menatap tak suka padanya.

"Sudah ya." Jihyo berlalu begitu saja meninggalkan Myungsoo.

"Dasar wanita gila." Gumam Myungsoo

Setelah membayar barang belanjaannya, Myungsoo berjalan pelan untuk kembali kerumahnya. Di perempatan jalan, ia berhenti sebentar. Mempertimbangkan kira-kira jalan mana yang paling dekat.

Pada akhirnya ia memilih berjalan menuju jalan kecil yang ia rasa cukup dekat dengan jarak rumahnya. Myungsoo berjalan dengan sesekali menendang kerikil tak berdosa yang berada di depannya.

Tuk

"Aww..." Tiba-tiba saja kerikil yang ditendangnya mengenai seseorang yang sedang duduk di sebuah bangku taman kecil di dalam jalan sempit itu.

Perlahan Myungsoo berjalan dan menghampiri seorang pria yang sedang mengelus keningnya yang memerah.

"Maafkan aku." Kata Myungsoo.

"Tidak apa-apa." Pria itu tersenyum teduh, namun tatapannya terus fokus ke depan.

Myungsoo yang heran pun hanya bisa diam dan memperhatikan wajah pria yang sepertinya tak asing itu.

"Sepertinya aku pernah melihatmu." Kata Myungsoo.

"Benarkah?"

"Ya, sepertinya di suatu tempat." Gumam Myungsoo mencoba mengingat.

Loves In The Dark! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang