9. Malam tahun baru

3.3K 181 5
                                    

Waktu itu aku bersama dua temanku merayakan malam pergantian tahun dengan wara-wiri dijalanan, rasanya sangat menyenangkan sampai aku lupa waktu. Setelah capek sehabis merayakan tahun baru, aku bersama temanku pulang kerumahku tepatnya pukul 00.10 karena memang rumah mereka jauh sehingga memutuskan untuk menginap.

Setiba dirumah aku membuka pintu dan rumah dalam keadaan sepi. Maklum saja ya, pada saat tahun baru seluruh keluargaku menginap dirumah nenek. Setelah makan dan melihat televisi kuputuskan tidur dikamar atas bersama teman-temanku. Setelah menaiki tangga, suasana begitu menyeramkan karena memang meskipun bangunan atas belum ditempati tapi dalam keadaan bersih dan rapi.

Temanku Desi melangkah duluan kekamar atas dan tidak lama kemudian dia berteriak menuruni tangga. Sontak aku bersama temanku Rohma langsung menghampiri, dengan nafas tak beraturan dia berkata bahwa diatas ada seorang perempuan berambut panjang duduk dikursi pojokan lantai dua. Dialog antara kami pun terjadi.

Aku: kamu apa-apaan sih jangan nakut-nakutin deh.
Desi: serius, tadi aku lihat ada perempuan duduk dikursi paling pojok. Aku gak bohong, mending kita tidur dibawah saja ya. Oh iya ini rumah kamu ditanami paku emas ya? Hati-hati ini mengundang hantu perempuan loh.
Aku: kok bisa dia tahu kalau rumah ini dipasang paku emas ya? (Gumamku dalam hati).

Desi: sudah kamu jujur saja, aku tahu kok kenapa dipasang paku emas supaya rumahnya kelihatan bagus dan dapat berdiri kokoh kan? Kenapa aku tahu, kan kamu tahu sendiri bapakku orang pintar jadi aku tahu semua masalah mistis.

Aku: iya sih, memang dipasang paku emas, karena menurut tukang yang dulu membangun supaya rumahnya kelihatan bagus dan ini kan kepercayaan orang Jawa.
Rohma: sudah deh kalian ngomong apa sih? Mending kita tidur.

Namun disini Desi tetep bersikukuh untuk tidur dikamar atas. Kemudian kami bertiga tidur dikamar atas dengan hati deg-degan. Angin terasa menusuk, keramaian kembang api pun terdengar samar-samar jauh, namun kesunyian membelah semua itu. Rasa takut menyelimuti, kemudian dalam keheningan, Rohma sudah tertidur pulas tinggal kami berdua yang masih terjaga.

Tiba-tiba terdengar suara genteng jatuh, aku dan Desi langsung bangun. Desi pun berkata nggak apa-apa dia cuma mau kenalan sama aku kok, oh iya, ini orangnya tinggi besar dan tinggal dipohon manga depan rumahmu. Tidak lama kemudian, tercium aroma rokok, aku pun langsung bertanya kepada Desi, kali ini apalagi si? Dia menjawab “oh ini orangnya lagi duduk dimeja belajar dia jagain kita loh. Tenang saja ini orangnya baik kok, kalau perempuan tadi negatif”.

Setelah itu aku tetap berusaha tidur meskipun diselimuti rasa takut.

Boleh minta votenya yaa...

Terimakasih

VOTE AND COMMENT GUYS  😊

CREEP (Kisah nyata)Where stories live. Discover now