CHAPTER 12 : On My Way

391 63 4
                                    

Luka yang pernah dia buat memang tidak akan pernah hilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luka yang pernah dia buat memang tidak akan pernah hilang. Seperti membuat lubang pada kayu. Tapi aku tidak ingin hidup dengan perasaan semacam ini. Menyayanginya, sekaligus menahan sakit hati karenanya. 

🎬 🎬 🎬











"Tadaima" (Aku pulang)

Suara nyaring lelaki bertubuh jangkung yang biasa terdengar, mendadak berubah berat dengan sorot mata lelah. Khas seperti baru saja menyelesaikan latihannya.

"Ya, kenapa kau tiba-tiba bicara bahasa Jepang? Kau habis dari Jepang, eoh?"

Seseorang menyahuti ucapannya sambil berlalu dengan mangkuk berisi ramyun panas yang baru matang. Lelaki bermata segaris itu menjatuhkan dirinya di sofa empuk ruang utama apartemen mereka setelah meletakkan mangkuk ramyun tadi di atas meja dan menyalakan televisi.

"Jeonghan Hyung dimana?" tanya Dokyeom tanpa memerdulikan Hyung di sebelahnya itu terus menimbulkan bunyi berisik dari ramyun yang di makannya.

"Baru saja keluar dengan Mingyu. Tumben kau mencari Jeonghan Hyung. Biasanya kau mencari Kwon Soonyoung."

Sebuah pukulan telak dengan bantal mendarat mulus di punggung lelaki yang baru saja hendak menyuap ramyun lagi ke dalam mulutnya. Namun usahanya gagal lantaran sumpit di genggamannya terlepas akibat pukulan lelaki di sebelahnya tadi.

"YA! Kau tahu betapa susahnya memasak ini, eoh?"

"Eih, Hyung, apa susahnya memasak ramyun. Kau tinggal merebus air. Dimana susahnya. Bahkan Dino bisa memasak dua bungkus sekaligus."

Lelaki yang telah merencanakan nama panggung Hoshi untuknya itu mendelik dengan malas sambil memungut sumpit yang terjatuh dan meninggalkan sisa kuah di lantai. Mata sipitnya dipaksa membuka lebar karena melihat noda di lantai. Ia tahu, seseorang baru saja membersikan dorm mereka beberapa jam yang lalu. Sayangnya, baru hendak mengambli kotak tissue di dapur, Soonyoung terpaksa menutup telinganya karena suara bariton seseorang yang sudah ia tebak kemarahannya.

"Ya! Siapa yang menumpahkan kuah ramyun disini?!"

"Soonyoung Hyung."

Tatapan nanar Soonyoung beradu dengan ekspresi santai Dokyeom yang tak tahu menahu jika seseorang yang baru saja masuk dengan dua buah kantung plastik di tangannya itu baru saja menyelesaikan sesi bersih-bersihnya.

"Baru ingin kubersihkan, Wonwoo-ya."

Meski mereka tahu bahwa wajah dingin Wonwoo sebenarnya tidak mencerminkan sikapnya, namun tetap saja judulnya "Wonwoo Baru Membersihkan Dorm". Siapapun yang membuat dorm kembali kotor akan menerima tetapan sengit darinya. Bayangkan saja, membersihkan tempat hunian dari tiga belas orang lelaki. Ditambah lagi kehadiran Soonyoung, Dino, dan Seungkwan yang dengan ajaib membuat semua benda tidak pada tempatnya. Jika bukan karena teriakan dari suara berat Wonwoo, mungkin dorm itu akan menjadi sangkar tikus dalam waktu beberapa hari saja.

PRELUDIUM | DK x YJWhere stories live. Discover now