prolog

49 13 14
                                    

Malam yang sepi dan sunyi,

Aku sedang berada di balkon rumahku, termenung melamun ditemani angin malam menggilir wajahku.

Hentaian kerudung soft pink dengan motif bunga tergerak melambai indah tertiup angin.

Ku hirup udara malam yang dingin namun menyejukan, hal yang jarang aku dapatkan karena kesibukanku sekolah.

"Ara, sayang. Ayo turun, kita makan malam bersama." Panggilan mama pun sontak mengagetkan lamunanku.

"Iya ma." jawabku lembut.

Ya, namaku Rosalina Putri Zafara.
Keluarga dan teman-temanku kerap memanggilku dengan sebutan Ara.

Entah panggilan sayang atau,

Mereka sengaja menyingkat namaku agar singkat, padat, dan jelas.
Entahlah, aku tetap menyukai panggilan itu.

Aku gadis berumur 16 tahun, punya seorang kakak, tanpa seorang adik.
Jadi, aku anak ke-dua dari dua bersaudara.
Ya, itulah diriku.

Aku berjalan pelan menuruni anak tangga.
Ya, ruang makan memang berada di bawah, sedangkan kamarku di atas.

"Ara, cepetan dong sayang tuh liat, papa sama kakak kamu udah kelaperan." Ujar mama sontak mengagetkanku yang masih saja melamun sambil menuruni tangga.

Erlina Sari Maesyaroh.

Mamaku, yang akrab dipanggil mama Erli. Bukan sok gaul ataupun sok zaman now, tapi itu asli nama mamaku dari beliau lahir sampai sekarang.

"Ih, apa sih mama, mama kali tuh Ra yang kelaperan." Canda papa.

Sidiq Bagus Kusumo

Nama yang familiar namun nggak pasaran, beliau papaku. Bekerja disuatu Perusahaan swasta di kota ku.
Papa Sidiq panggilan yang pas untuknya.

"putri papa yang cantik jelita kayak bidadari jatuh, dari pohon kelapa, sini dong cepet. Perut mama kamu sudah pada demo tuh!" Panggilnya lagi.

terlihat mama hanya tersenyum sinis, dan papa malah cekikikan nggak jelas, mungkin merasa bangga karena telah dapat membalas candaan istrinya.

Tapi aku tetap saja tak menggubris  candaan mereka, kedua orang tuaku.
Entah kenapa pikiranku sedang berkelana entah kemana sekarang ini.

Padahal dihatiku merasa geram, dikata aku kelapa kali yah jatuh dari pohon kelapa. Gerutuku dalam hati.

Aku duduk disamping mas Faro, kakakku.
Dia yang dingin sungguh dingin, sampai keberadaanku pun tak disadari olehnya, malah sibuk memainkan alat makannya.

Zafaro Hadi Kusumo

Ya, itu nama lengkap kakakku. Aku biasa memanggilnya, mas Faro.
Dia dingin, dingin banget. Lebih dingin dari es batu.

Dia hanya bicara seperlunya saja.
Umurnya sekarang 22 tahun, tidak terpaut jauh dariku.

Dia belum menikah, aku tidak tau kenapa. Dan aku pun tak pernah menanyakannya.

Sudahlah, biar jadi rahasia dan seketika jadi kejutan untuk keluarganya.

"Kalian tau nggak? Sikap kalian sekarang, mengingatkan papa saat pertama kali kenal mama waktu itu, ya kan ma!" Ucap papa membuka pembicaraan.

Mama hanya tersenyum manis dan mengangguk.
Aku pun reflek menatap kearah kedua orang tuaku.

"Masa sih Pa, Ma?" Tanyaku.

"Iya, waktu kita ketemu. Kita saling canggung kayak kalian berdua ini nih, kakak adik kok diem-dieman." Jawab papa menyindir kami.

"iya nih, mamas Faro emang biasa gini sih, tapi tuh yang kecil, lagi kenapa kamu. Dari tadi ngelamun terus!" tanya mama.

"Iya, biasanya Ara yang paling crewet kalo makan." Ledek papa.

"emm... Enggak kok ma, pa. Ara nggak apa-apa, cuman lagi banyak tugas aja di Sekolah." Jawabku sekenanya.

Padahal, ada perasaan dan fikiran yang selama ini aku pendam sendiri.

Aku ngga mau ngasih tau pada keluargaku. lebih suka untuk menyimpannya sendiri.

Suatu saat kalian pasti tau kok apa itu, tenang. Hanya masalah remaja biasa aja kok. Batinku.

*Bersambung*

Assalamualaikum.

Hai readers setiaku, bagi yang aktif maupun goib lup lup yu semua.
Ini cerita keduaku, dan genre rohani pertamaku. Semoga kalian suka ya, kalo suka, silahkan  vote dan komen ya ukhty akhi, yang cantik dan tampan. Kalo ngga suka, sekedar baca juga nggak apa-apa kok, dibaca aja adek syudah seneng sekaleee😊
Tanks to semua💋
Jangan lupain the koplak best'friend juga ya, TKB masih on going kok, cuman sedang direvisi saja supaya rapih.

Add RH to library and reading list mu yak😚
See you👋

~salam islam~

Rahasia Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang