ti-ga

25 4 0
                                    

Setelah mengucapkan kalimat itu, gue langsung melengos pergi dari kantin. Disusul Dahyun dan Seungmin, juga dua orang anak laki-laki.

Risih karena terua diikuti, gue berbalik dan menatap intens kedua anak laki-laki itu.

"Kalian ngapain ngikut?" tanya gue. Mereka berdua saling tatap, sampai seorang anak bersurai hitam menjawab gue.

"Mau bantuin Rachel kak"

Gue melirik name tag yang dikenakan anak laki-laki itu.

'Lee Jeno'

Sedangkan name tag anak lelaki di sebelahnya hanya menampilkan 'Na'.

Tak mau ambil pusing, gue mengiyakan dan terus berjalan membawa Rachel ke UKS.

Disana, Rachel dibaringkan dan gue segera mencari betadine dan plester. Belum juga mencari, Jeno sudah datang dengan berbagai alat-alat P3K di tangannya.

"Aku aja kak yang ngobatin Rachelnya" katanya sambil duduk di kursi, mulai membuka tutup betadine dan menuangnya ke kapas.

Sembari menunggu Rachel diobati oleh Jeno, gue ngobrol dengan Seungmin dan si Na ini di luar UKS.

"Nama lu siapa?" tanya gue pada anak bersurai cokelat itu.

"Jaemin kak. Na Jaemin, temennya si Jeno, sekelas juga" jawabnya santai.

"Lu tau ga kalo Rachel suka di bully gitu?"

"Tau kak, sering malah hampir tiap hari. Dan aku sama Jeno juga tau kalo penyebabnya itu gegara Jeno yang sering deketin Rachel. Padahal aku udah nyuruh Jeno buat stop deketin, tapi katanya dia mau tanggung jawab atas perbuatannya juga" jelas Jaemin panjang.

"Dia udah pernah nembak Rachel?" tanya gue hati-hati.

"Rencananya Jumat ini, di aula sekolah. Istirahat kedua. Kayaknya kakak mesti dateng deh, soalnya kita juga takut abis Jeno tembak trus dia tinggal, netijen skul ini malah ngelunjak, terutama Siyeon sama Hina" bukan Jaemin yang menjawab, tetapi Seungmin.

Gue menganggukan kepala mengerti. Setelah dipikir-pikir, gue harus membuat kesepakatan dengan Jaemin dan Seungmin.

"Kalo gue minta lo berdua buat jagain Rachel sampe hari H itu bisa? Ada imbalannya kok tenang" ucap gue. Mereka berdua bertukar pandang, sebelum akhirnya menyetujui kesepakatan yang gue buat.

"Jeno jangan sampe tau ya, nanti gue mau bikin janji juga sama dia" ujar gue final. Mereka mengangguk.

Gue, Jaemin dan Seungmin masuk kembali setelah menyelesaikan pembicaraan tadi. Bisa gue lihat luka adik gue itu sudah ditutupi plester.

"Udah enakan?" tanya gue pada Rachel. Dia mengangguk.

"Maaf ya kak kalo udah ganggu waktu belajar kakak. Ga maksud juga soalnya" ujar Rachel sambil menatal horor ke arah Seungmin.

"Dih, gapapa kali. Kelas gue juga masih lama ini, sans aja" ucap gue.

Gue duduk berhadapan di depan ranjang Rachel. Lalu menyentil dahinya yang terdapat plester.

"IH SAKIT KAK" teriaknya kesal. Seisi ruangan pun telah diisi tawa kecil siapa saja.

"Nakal sih, di bully ga bilang-bilang" ucap gue yang membuat Rachel cemberut karena kesal.

===

"Hyun, ntar mintain id nya Jeno ke Seungmin ya" pinta gue ke Dahyun saat berada di perjalanan kembali ke kampus.

"Buat apaan?" tanyanya.

"Tadi ada yang lupa mau diomongin" dia mengangguk sebagai jawaban.

Setelah perjalanan 30 menit dari sekolah Rachel, kita sampai kembali di kampus.

Dahyun langsung melengos ke kelasnya karena ada jadwal, sedangkan kelas gue masih 45 menit lagi.

Gue berjalan menuju kantin dan mengambil 2 onigiri dan sekotak susu stroberi lalu membayarnya. Setelah mendapatkan tempat yang lumayan dari kata ramai, gue menyantap onigiri yang gue beli.

Baru saja selesai menyantap satu onigiri, gue melihat kak Jaehyun dari arah pintu kantin. Gue melambaikan tangan ke arahnya.

"Kak Jae!" panggil gue. Kak Jaehyun yang tentunya melihat segera menghampiri meja gue.

"Ga ada kelas lu?" tanyanya. Gue menggeleng, lalu menyantap onigiri kedua gue.

"Masih lama. Kakak juga gaada kelas?" tanya gue balik.

"Ini baru selesai. Makanya gue mau makan, taunya ketemu lu" jawabnya setelah mengambil posisi duduk yang nyaman. Gue menganggukan kepala.

"Udah pesen makan?" tanya gue lagi.

"Udah, tadi nasi goreng seafood"

Dan selama 30 menit, gue menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan kak Jaehyun.

===

"Chel!" panggil gue dan melambaikan tangan begitu sampai di depan gerbang sekolah Rachel. Gue lihat dia sedang berbicara dengan Jeno.

Rachel menoleh dan ekspresinya terlihat kaget. Dia berbicara sebentar dengan Jeno, lalu berlari memasuki mobil gue.

"Iih, kak! Kok mau jemput ga bilang-bilang sih? Padahal tadinya aku mau pulang sama Jeno" dia berkata sambil memasang seatbelt.

"Heh, belagu amat lu udah pulang sama cowo. Ntar aja kalo udah gede" ucap gue. Rachel hanya melipat tangannya sambil cemberut.

"Yah, ngambek. Padahal mau gue ajak ke Burger King. Gajadi deㅡ"

"Kuy kak!"

Gue tersenyum jahil.

"Hemeh, giliran tadi aja marah. Disogok dikit pake BK mau-mau aja sih" dia terkekeh mendengar perkataan gue.

Di Burger King gue memesan dua cheeseburger dan dua caramel sundae. Setelah pesanan diterima, gue memberikan pesanan yang Rachel minta itu.

"Hehe, makasih kak" katanya sambil tersenyum. Gue membalasnya dengan hal yang serupa.

Tak lama setelah meninggalkan Burger King, hape nokia gue berdering.

Dong Winwin is calling..

Answer | Ignore

"Halo, Win. Kenapa?" tanya gue setelah menekan ikon hijau.

"Hei! Gapapa nelpon aja. Oh iya, Yoon. Makasih banget loh sama yang kemaren. Gue gatau harus ngebales lu apa" ucap Winwin panjang di seberang sana.

"Ih, Win. Gausah kali, gapapa. Eh, si Chengxi gimana?"

"Ini ada di sebelah gue. Kita lagi di tempat biasa kok, yang penting ga ketauan Mama sama Papa"

Gue tersenyum mendengar suaranya yang ceria.

"Yaudah, kayaknya lu lagi seneng banget ya. Gue tutup ya telponnya" ucap gue.

"Iyaudah. Dadaaah Yoon!" dan dia langsung memutuskan sambungan telepon.

"Siapa kak?" tanya Rachel. Gue lihat dia sudah menghabiskan cheeseburger-nya, dan sekarang tengah menyantap caramel sundae.

"Temen doang kok" jawab gue dan kembali fokus ke jalanan.

===

"Ma! Yoon pulang!"

"Rachel pulang!"

Rachel menuju Mama yang sedang mengemil kacang di ruang tv. Sedangkan gue berjalan menuju kamar gue di lantai dua.

Saat gue masuk ke kamar, ada satu notifikasi yang masuk ke hape gue.

Unknown
I'll be back, bitch
17.53

Dan tiba-tiba semua jadi gelap.

Illusion; JungwooWhere stories live. Discover now