•°*~YOONGI~*°•

54 15 5
                                    

Saat aku bertemu dengan Tuhan nanti, akan kutanyakan semua tentang kehidupan.
Kehidupan yang seperti secangkir kopi yang tak pernah kupesan ini.

|
|
|

FLASHBACK ON

Sebenarnya sudah hampir dua bulan lamanya mereka bertujuh tidak saling bertemu. Berkumpul, untuk bercanda dan tertawa seperti biasanya. Itu semua karena kesibukan mereka masing-masing. Seperti Jin yang baru-baru ini ditawari menjadi model majalah karena ketampanannya, serta harus tetap membantu orangtuanya membuka kedai makanan mereka. Namjoon yang mulai sibuk mengumpulkan uang namun tidak memberitahu siapa pun untuk apa uang itu nantinya. Lalu Hoseok yang mulai sibuk dengan sanggar tarinya, sedangkan Jimin sekarang menjadi trainer di sebuah perusahaan industri musik dengan label BigHit Entertainmen. Kemudia V yang mulai berusaha mencari pekerjaan tetap dan Jungkook yang mulai sibuk dengan ujian serta pemilihan jurusan untuk melanjutkan kuliahnya.

Lagipula mereka sedari awal sudah sepakat dengan hal ini. Berjanji tidak bertemu dulu untuk tiga bulan kedepan. Tidak, mereka tidak lah bosan untuk berkumpul bersama. Hanya saja mereka pikir perlu sedikit bersosialisasi dengan orang lain dan mengerjakan hal-hal penting lainnya selain membahas mengenai mereka-mereka saja.

"Baiklah, ayo kita bertemu lagi setelah 3 bulan lamanya. Aku yakin pasti banyak cerita yang akan kita bahas nantinya." ucap Jin mensetujui saran dari Namjoon. Leader mereka itu benar, mereka perlu berkembang sendiri untuk beberapa bulan kedepan ini.
Atau lebih jelasnya bahwa hidup bukan hanya tentang mereka bertujuh saja bukan?.

Sayang, semua berjalan tidak sesuai yang mereka harapkan. Diantara kesibukan yang sedang mereka jalani dan kurangnya komunikasi satu sama lain membuat masalah yang datang pada mereka secara tiba-tiba, tak dapat mereka selesaikan dengan baik.

Biasanya saat ada masalah yang datang, mereka yakin bisa menyelesaikannya bila bersama-sama. Baik itu dari segi bantuan secara langsung atau memberi semangat. Lain halnya untuk saat ini. Karena kesepakatan bodoh itu mereka mulai memendam masalah mereka sendiri. Tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti akibat dari ini semua.

Masalah dan rasa sakit ini awalnya bermula dari Yoongi. Sebenarnya masalah Yoongi saat ini sudah lah sering dirasakannya. Namun entah kenapa saat ini hal tersebut menjadi beban terberat yang pernah dia rasakan.

Dimana setiap harinya, setiap waktunya, Yoongi selalu ditekan oleh sang Produsernya sendiri untuk segera menyelesaikan lagunya. Biasanya bila hal ini terjadi, selalu ada Jungkook yang dengan suka rela menolongnya dan memberinya ide-ide cermelang. Dan saat kali ini dia membutuhkan Jungkook kembali, keadaanlah yang menghalanginya untuk itu. Jungkook sedang sibuk dengan ujiannya dan Yoongi tidak boleh egois untuk memaksa Maknaenya itu menolongnya saat ini.

"Mungkin Jin Hyung dapat menolongku," monoloknya seorang diri di dalam kamarnya, lalu segera menghubungi Hyung tertua mereka itu. Persetan dengan janji yang mereka buat kemarin.

"Hyung, apa kau sibuk?" tanya Yoongi to the poin saat sambungannya sudah terhubung.

"Eh, Suga? Ne Hyung sedang sibuk saat ini. Banyak pesanan makanan yang datang hari ini, kalau kau ada perlu nanti hubungi aku lagi ne?" jawaban dari seberang sana. Ingin sekali Yoongi menjawab kalau dia tidak bisa menunggu untuk nanti, hatinya benar-benar kacau saat ini.

"Ne Hyung," jawabnya singkat pada akhirnya. Lalu mematikan sambungan itu secara sepihak.

Namun Yoongi tidak menyerah begitu saja, dicobanya menghubungi Jimin dan Hoseok. Sayang, keduanya sahabat bodohnya itu pun seakan begitu sibuk sehingga tak sempat mengangkat panggilan darinya sebentar saja. Maka harapan terakhirnya adalah Namjoon. Tapi entah bagaimana nomor Namjoon yang lama tak bisa dihubungi lagi. Dengan penuh kekesalan akhirnya Yoongi hanya dapat membanting ponselnya kedinding hingga pecah berserakan di lantai. Dia benar-benar tak peduli dengan nasib ponselnya tersebut.

•°*~BUTTERFLY~*°•Where stories live. Discover now