Bahkan hingga saat terakhir ku pun,aku tetaplah seorang pecundang...
Tapi akankah pecundang ini diberikan kesempatan sekali lagi?
Setidaknya untuk menghapus luka yang pernah ditorehkan oleh tangan ini...
Tangan yang akan selalu ada untuk mendekapmu...
Sebelum membaca sebaiknya putar mulmed diatas terlebih dahulu guys
Dan
Bacanya perlahan ya
Ok
Happy reading . . . .
Namja manis itu mengerjap matanya berkali-kali sambil menatap sekeliling.
Ini dimana?
Perlahan namja itu mulai bangun. Mengedarkan netra hitam kelamnya sekali lagi,namun ia tetap mengeluarkan ekspresi yang sama sampai netra hitam kelamnya itu tertarik melihat sumber cahaya jauh didepan sana.
Ia kemudian bangkit dan perlahan menuju sumber cahaya itu. Matanya sesekali melirik tempat yang ia lewati.
Gelap
Tempat yang ia lewati sekarang nampak seperti hutan,namun ada yang aneh. Matanya membulat ketika selembar daun nampak kusut berwarna hitam pekat yang terbawa angin dan jatuh tepat di telapak tangannya. Namun tepat setelah menyentuh telapak tangannya warna daun itu berubah menjadi merah.
Ia mencoba untuk tidak menghiraukannya dan melanjutkan perjalanannya menuju sumber cahaya itu.
Ketika netra hitam kelam itu menemukan apa yang dicari ia kemudian memerintah sepasang kaki itu berhenti melangkah.
Namja manis itu membelalak melihat pemandangan didepannya saat ini. Tatapannya menggambarkan bagaimana rasa terkejut dan kagum bercampur menjadi satu.
Ia bingung harus berkata apa melihat pemandangan aneh didepannya saat ini. Netranya masih sibuk meneliti setiap jengkal tempat ia berpijak sekarang.
Tidak masuk akal
Rangkumnya terhadap apa yang ia lihat sekarang. Tepat didepannya terdapat pemandangan danau malam hari. Serta gunung-gunung yang indah tepat dibelangkang danau itu. Setelah diteliti baik-baik,ekspektasinya terhadap sumber cahaya itu sedikit meleset. Dibalik gunung itu terdapat sumber cahaya yang ia lihat tadi,awalnya ia mengira itu bulan purnama. Namun ternyata itu sebuah jam raksasa.
Tak lama kemudian netra hitam kelam itu membelalak lagi begitu menangkap bayangan gazebo yang muncul perlahan tepat di tengah danau.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Didalam gazebo itu nampak berdiri seorang namja yang tengah memunggungi namja manis yang masih terdiam dengan tatapan herannya sembari menyipitkan matanya guna memastikan siapa gerangan namja yang tengah memunggunginya didalam gazebo itu saat ini.
Seakan mendengarkan keinginan namja manis itu,namja yang tadinya memunggungi itu kini berbalik dan membalas tatapan namja manis itu.
Si manis terdiam sesaat ketika netra hitam kelamnya melihat dengan jelas siapa sosok yang memunggunginya tadi.
Tampan
Itu lah satu kata yang menggambarkan namja itu dimata si manis saat ini. Namun raut heran itu masih betah hinggap diwajah si manis. Bagaimana tidak? Sedari tadi sosok namja pirang nan tampan yang tak ia kenal siapa didalam gazebo itu memberi tatapan yang sulit dimengerti si manis.