《1》 Welcome, Mrs. Jung

4.3K 422 108
                                    

Votenya dulu ya qaqa 💜

 
 
 
 
 
 
 

-Author's POV-
  
 

Shock. Kaget. Senang. Tak menyangka.
 
  
Itulah yang seketika terkecamuk dalam pikiran Yerin ketika mendapati sosok manager yang sedang duduk pada singgasananya tersebut ternyata adalah calon atasannya, ralat, sudah menjadi atasannya malah.

Bagaimana tidak? Presensi manager Jeon yang menatapnya dengan senyum licik terukir pada bibir yang menutupi gigi kelincinya itu benar-benar dikenal baik oleh Yerin.

Tolong jangan membayangkan jika pria itu adalah teman masa kecil Yerin atau seseorang yang pernah terhubung dengannya dimasa lalu, kemudian bertemu lagi sekarang hingga kemudian mereka jatuh cinta dan hidup bahagia selamanya.

Hidup Yerin tak sedrama maupun setelenovela itu teman.

Sosok manager dihadapannya ini adalah sunbaenya ketika ia kuliah dulu, tepatnya enam tahun yang lalu. Saat itu, Yerin adalah siswa tingkat pertama sedangkan Jungkook adalah siswa tingkat akhir yang sedang sibuk mengurus skripsi sebagai tugas akhir untuk bisa segera menyelesaikan pendidikannya.

Tidak pernah ada interaksi antara Yerin dan Jungkook saat itu, karena memang tidak ada benang merah yang menghubungkan mereka sehingga dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Yerin bahkan yakin jika Jungkook tak mengetahui jika gadis itu hidup dan bernapas didekatnya. 

Lalu, bagaimana Yerin mengenal Jungkook?

Jawabannya mudah.

 
Dosen pembimbing akademik.

 
Dosen?

 
Ya. Yerin dan seniornya tersebut memiliki dosen pembimbing akademik yang sama, membuatnya beberapa kali bertemu Jungkook ketika pria itu akan atau telah selesai berkonsultasi dengan dosen mereka. Sedangkan Yerin sendiri berkonsultasi soal masalah awal akademik karena baru saja mulai berkuliah.

Yerin bahkan mengetahui nama Jungkook dari daftar konsultasi yang ada diatas meja Profesor Kim Soohyun, dosen pembimbing akademik mereka yang masih tetap tampan meski sudah berada dipenghujung umur empat puluhan.

Tentu saja hanya Yerin yang mengingat sosok Jungkook, sebab dulunya ia tak seperti sekarang, bukan siapa-siapa. Wanita itu terlalu jauh dari kata menarik dulunya, sangat norak dengan wajah polos yang hanya dipoles bedak bayi dan lipgloss berwarna pink samar. Tentu saja tidak akan membuat Jeon Jungkook yang merupakan salah satu sunbae idola para gadis dikampusnya tersebut menoleh kearahnya, apalagi untuk mengingat eksistensi dirinya.

Meski ia akui sekarang pun ia tidak berbeda jauh, hanya saja formula make-upnya sedikit lebih banyak seperti primer, cushion, eyeliner, eyeshadow, maskara, serta lipstik yang tetap ia pakai tipis-tipis saja, hanya agar wajahnya tidak terlihat terlalu pucat untuk menunjang pekerjaannya sebagai sekretaris yang tentu saja cukup mementingkan penampilan. 

"Sunbae?" Manager Jeon mengulang kata yang baru saja diucapkan Yerin. "Kau hoobaeku? Dimana? Sekolah? Atau universitas?"

Yerin menarik napas sebelum menjawab pertanyaan beruntun yang dikeluarkan oleh atasannya tersebut. "Ne, saya hoobae anda saat di universitas, gwajangnim."

Manager Jeon menaikkan sebelah alisnya, seakan tengah berusaha mengingat sosok Yerin. Namun ia tak kunjung mengingatnya. "Benarkah? Tapi kenapa aku merasa tidak pernah melihatmu dulu? Kau angkatan berapa?" Tanyanya.

"Saya angkatan 40, sementara anda adalah angkatan 36. Saya baru saja menjadi mahasiswi ketika anda sudah bersiap lulus dari kampus." Jawab Yerin.

"Ah begitu ternyata." Manager Jeon mengangguk kecil, pertanda jika ia mengerti. "Baiklah, tak ada pengecualian sekalipun kau adalah hoobaeku. Berikan aku CV-mu."

UntitledWhere stories live. Discover now