Part 25

2.1K 303 34
                                    

"Kau...." Taehwan kembali melayangkan tangannya.

"Berhenti!!!!!!" Semua orang diruangan tersebut, langsung melihat ke arah teriakan itu.

"Berhenti kumohon....."

***

"Fany-ah...." Lirih Taeyeon saat melihat Tiffany datang bersama Seohyun.

"Jangan tampar dia lagi Uncle Kim" Tiffany mendekati mereka.

"Ahh... Jadi karena dia kau berani melawanku Kim Taeyeon!" Taehwan menatap sinis kearah Tiffany.

"Dia tidak salah apa-apa. Jangan libatkan dia dengan semua ini" Taeyeon menarik Tiffany kebelakang punggungnya.

"Tapi karena dia juga, kau tidak mau menjadi penerus perusahaanku!"

"Aboeji. Kau tau? Baru kali ini aku jatuh cinta. Dan aku tau ini salah, tapi sekuat apapun aku menahannya, sekuat itu pula persaanku semakin bertambah pada Tiffany. Dan ini bukan salahnya, ini semua salahku" Tiffany tertegun saat melihat air mata Taeyeon menetes.

"Tae...."

"Tapi tidak dengan mencintai sesama jenis. Demi tuhan aku tidak akan pernah merestui kalian!"

"Aboeji... Aku mohon kali ini dengan sangat padamu untuk merestui kami berdua" Taeyeon menggenggam erat tangan Tiffany.

"Aku harus berkata apa lagi padamu hah!"

"Semua keputusan ada padamu! Jika kau tidak merestui kami, berarti aku juga tidak akan pernah menggantikanmu menjadi pemimpin perusahaan itu!" Taeyeon mengusap air matanya dengan kasar. Percuma dia menangis dihadapan ayahnya yang tidak mempunyai belas kasihan.

"Baiklah. Aku akan memberimu satu syarat jika begitu!" Semua orang yang berada disana langsung menatap kearah Taehwan.

"Apa itu Aboeji?"

"Jika kau berhasil memajukan cabang perusahaanku yang hampir terpuruk di Jeonju, maka aku akan merestui kalian berdua"

Deg

Sudah dia duga jika Ayahnya tidak akan memberikan syarat yang mudah untuknya.

"Baiklah. Jika aku berhasil, kau harus menepati janjimu!"

"Aku bukan orang yang suka ingkar janji kau tau sendir!" Memang benar, Taehwan memang orang yang tidak suka ingkar janji, meskipun bersikap keras.

"Aku akan melakukannya setelah aku lulus nanti!" Dengan tekad yang kuat, Taeyeon berkata tegas.

"Kalau begitu selamat berjuang" Taehwan meninggalkan rumah Jiyeon dan menatap sinis kearah Tiffany, memang dari dulu dia tidak terlalu suka pada Tiffany. Meskipun dia anak sahabatnya sendiri.

Setelah kepergian sang ayah, Taeyeon benafas lega.

"Kau yakin akan melakukannya Tae?" Jiyeon bertanya pada Taeyeon.

"Nde Eomma. Aku yakin pasti bisa" Dengan mengeratkan genggaman tangannya pada Tiffany.

"Tapi... Kau tau sendiri Eonnie. Perusahaan Appa yang ada di Joenju hampir bangkrut, malahan sudah tidak terurus" Seohyun mengeluarkan pendapatnya.

Change (Completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora