MPH - 7 [Shower time] ●

277K 8.9K 91
                                    

Delano memegang pelipisnya lalu ikut tertawa. Anin menegang mendengar suaminya tertawa selepas itu. Anin tidak tau sebenarnya didalam fikiran Delano adalah.

"Duh, kakak ipar bisa di sogok apa ya?"

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

"Usia kandungannya sudah menginjak 11 minggu" Dokter pribadi keluarga Kyle menjelaskan panjang lebar kepada Delano bahwa istrinya harus makan lebih banyak karbohidrat sebab jika tubuhnya tetap kecil namun perutnya membuncit hal itu dapat membahayakan sang ibu juga bayinya.

"Terimakasih banyak paman Tio" ucap Delano setelah Dokter yang notabenenya adalah pamannya itu keluar dari kediaman mereka lalu pamit.

"See? Kau harus makan banyak karbohidrat sayang" Delano duduk disebelah Anin yang mengelus perutnya yang masih rata itu. "Kenapa kalian selalu menghitung usia kandungan dengan minggu-mingguan? Aku pusing menghitungnya"

"Haha.. 11 minggu berarti 2 bulan 3 minggu" Aninda menjelaskan lalu memeluk lengan Delano. Sejak usia kandungannya menginjak 2 bulan Aninda lebih manja pada Delano, walau Delano masih belum mencintai Aninda namun pria itu selalu mengikuti mau istrinya itu. Entah dipeluk, entah dicubit, entah di dandan macam-macam Delano diam saja. Kata Ibunya itu karena istrinya mulai mengidam yang penting Aninda tidak menyentuh atau disentuh pria lain maka Delano akan 'jinak'.

"Ya aku juga tau Tasya" Delano mengelus rambut panjang Aninda. "Kau mau makan apa? Aku akan meminta Ibu memasakan"

"No! Aku mau masak sendiri pokoknya." Aninda bangkit dari acara peluk-meluknya lalu segera melaju kedapur. Ya, Delano tidak bisa melarang Aninda masak. Itu Hobbynya, yang penting Delano selalu berada di sisi gadis itu.

▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪

"MORNING SUNSHINE!!" Teriak Irene pada Aninda saat melihat gadis itu keluar dengan dasternya. "Selalu bermalas-malasan hah? Atau baru memberi jatah?" Irene menggoda adik iparnya itu.

"Kak Irene!"

"Hehe. Oh iya mana suami mu itu? Ada yang harus kubicarakan padanya" ucap Irene.

"Masih bersiap diatas. Kakak sudah sarapan?"

"Iya sudah. Ini mau siap-siap keluar. Kamu tidak mau ikut keluar?"

"Delano melarangku kak. Dia bilang aku harus terus berdiam dirumah sampai melahirkan" Aninda menekuk wajahnya karena sungguh wanita mana yang tahan  9 bulan dirumah sendirian? Tidak juga sih Ibu mertuanya biasanya kalau tidak menjaga butik pasti menemaninya. Tapi tetap saja. Irene yang usia kandungannya lebih tua 2 bulan darinya saja boleh beraktivitas keluar.

"Cih? Selalu seperti itu." Irene tertawa. Syukurlah suaminya tidak separah Delano.

"Tasya?" Delano menuruni tangga lalu melirik Aninda yang sedang meminum susu Ibu hamil lalu menatap datar Irene yang sedang tersenyum.

"Lano, kak Irene mau membicarakan sesuatu padamu" Aninda menatap Delano lalu Irene bergantian.

"Bicara disini saja" balas Delano.

"Tidak bisa. Ini privasi" Irene menatap Delano tidak suka.

"Sudahlah, disinikan hanya ada istriku jadi ya santai saja."

"Lano..." Aninda mendekati Delano lalu mencubit pinggangnya.

"Baiklah... ke ruangan kerjaku saja" tanpa menunggu jawaban dari Irene, Delano segera berjalan menuju ruang kerjanya.

"Maafkan dia" ucap Aninda lembut.

"Tak apa" Irene tersenyum lalu menyusul Delano.

"Apa maumu ?" Ketus Delano saat Irene sudah memasuki ruangan kerjanya.

My Possesive Husband [OPEN PO KE 2]Where stories live. Discover now