Zetsa

348 19 2
                                    

"Git! Kita mau kemana siang ini?!" tanya Anita dari kejauhan. Setelah ia mendekat ia menjitak kepalaku.

"Aduh!! Apaan sih?! Ganggu aja lo, Nit!" bentakku.

"Jangan ngebentak gua dong, gak asik lo!" tiba-tiba saja dia yang cemberut.

Cih! Dasar aneh! Lo yang jitak gue, kok lo yang marah?!

Biarkan dia cemberut, sepanjang apapun aku tak perduli, yang ku pedulikan hanyalah Zaki, sang kapten volly di sekolahku. Dia keren, dan hari ini adalah hari yang indah. Kenapa? Karena sedang ada lomba volly dan basket.

"Gitaaaaa." rengek Anita.

"Apa?"

"Kemana gitu, bosen disini."

"..."

"Yang diajak malah asik sama yang main volly, temennya ngajak bukannya ditanggepin malah dikacangin, sakit." sindir Anita.

Rese!

"Apa sih?" tanyaku sedikit berdecak.

"Gitaa!!!! Ayo keluar gua mau makan!" teriak gita kesal.

"Kenapa gak ke kantin sih?! Ganggu lo!"

"Ooooohhhhh lo lagi liatin Jaki, ya?!!!!" ucapnya sambil berpose seperti orang yang sedang berpikir.

"Jaki?! Hahaha!! Siapa?!!"

"Masa lo gak tau? Si kapten volly!"
ucapannya membuat suasana hening membuat merinding. Kaya film horror aja.

Mampus! Kenapa dia tau?!!!! Tidak!! Tidak!!! Belum!! Dia belum tau! Aku harus mengalihkan perhatiannya!

"Bukan, gua itu ngeliatin..." aku memutar kepalanya dan menghentikan di satu titik, menuju ke kerumunan wanita yang ditengahnya ada lelaki, "dia."

"What?!!! Dion?!! Selera lo jelek banget sih!" ejek Anita. Mengapa aku pilih Dion untuk ditunjuk? Karena Dion adalah cowok populer di sekolah ini, jadi kupikir Anita akan percaya begitu saja padaku.

Hahhh syukurlah dia percaya.

Anita adalah temanku sejak SMP. Namun, dia adalah perampok kecil. Dia selalu menginginkan apa yang aku punya, apapun! Terakhir kali dia mengambil barangku adalah minggu kemarin. Sehari setelah aku membawa tempat pensil baruku. Tempat pensilku seketika hilang! Hangus! Entah kemana! Anehnya! Saat itu juga Anita langsung mempunyai tempat pensil baru! Sama percis dengan punyaku! Isinya juga! Dan sialnya adalah memang itu adalah milikku!! Kenapa aku tau?! Karena ada tanda tangan kecil milikku disampingnya!! Aarrgghh aku kesal menhingatnya!

"Eh, sekarang boleh pulang gak sih?" tanyaku.

"Kenapa?" Anita balik tanya, padahal jawabanku belum terjawab olehnya.

"Gimana kita ke Cafe sebelah? Katanya sih dessert nya enak-enak. Kita coba aja, siapa tau bener." lontarku harap-harap dua setuju dengan ideku.

"Ayoooo!!!" Anita langsung menarik tanganku dan berlari.

"Tunggu Nit!" aku mencoba menghentikannya.

"Apa lagi?"

"Kalo diomelin satpam gimana?"

"Santai, ikut gua aja." Anita mengajakku ke bagian belakang sekolah, kantin? Bukan-bukan, bahkan ia melewati kantin. Rumah penjaga sekolah? Tidak, dia melewatinya juga. Ia terus menarikku ke belakang rumah penjaga sekolah, disana ada sesuatu yang mirip seperti... gudang. Eh? Bukan, itu hanya pintu yang sedikit rusak, tapi mungkin bisa di gunakan.

"Nit, pintu apa tuh?" tanyaku penasaran.

"Sssssssstttttttt! Jangan berisik" bisiknya.

Aneh

One ShotWhere stories live. Discover now