][What?][

6.2K 650 59
                                    

Jimin jalan terburu-buru di koridor kampus, menghiraukan gerutuan menyebalkan dari Jungkook yang sejak tadi mengekorinya. Ayolah, Jimin cuma gak mau menambah masalah.

"Mau sampai kapan lo lari mulu,Jimin!" Kali ini Jungkook sedikit lebih lantang berteriak, membuat sedikitnya mahasiswa mengalihkan pandangan mereka. Jimin mendengus kasar dan berbalik menatap Jungkook.

"Jungkook... bisa gak usah bahas ini??"

"Gak. Gue perlu penjelasannya—"

"Penjelasan apa? Apa orangtua kita gak cukup untuk buat lo ngerti, hah?" Kini giliran Jimin yang berteriak,gak peduli lagi mahasiswa lain mulai berkasak-kusuk menggosipkan keduanya.

Jungkook mengepalkan kedua tangannya,sebelum perlahan meluruh bersamaan emosinya. Lalu memaku pandangan ke manik Jimin dengan pandangan sarat akan kesedihan.

"Jim,apa menyukai lo harus sesakit ini?" Lirih Jungkook yang membuat Jimin mematung disana.

"Jung—" Belum sempat bicara lebih lagi, Jungkook sudah berjalan lebih dulu meninggalkannya,namun tepat dua langkah di belakang Jimin,ia terhenti.

"Tapi gue gak pernah nyesel,sampai detik ini gue masih suka lo."

Jimin menunduk dan meremat kedua tali ranselnya, kenapa takdir sebegitu kejamnya mempermainkan perasaan mereka berdua??

Sementara di gedung sebelah—Fakultas Sastra,lebih tepatnya. Mahasiswa berdecak kagum dan tak percaya,benarkah itu Min Yoongi dan Kim Taehyung? Rasanya dunia sudah terbalik saat ini...

Kenapa??

Ya karena mereka berdua terlihat begitu bahagia dan serasi berjalan beriringan,saling bergandeng tangan dan tak pernah berhenti melempar senyuman. Yoongi yang begitu manis dan Taehyung yang begitu tampan. Perpaduan yang sempurna bukan?

"Aih,aih,aih... Seperti dunia milik kalian. Bikin iri aja." Tau siapa ini yang ngomong? Ho'o, Seokjin kita yang sejak tadi mengekori keduanya di belakang. Kurang kerjaan memang,maklum jomblo.

"Seokjin??"

"Bukan, Jin tomang. Ya iyalah gue." Seokjin berkacak pinggang sementara Taehyung dan Yoongi terkekeh.

"Kalo gitu aku anternya sampe sini aja ya, biar selanjutnya kamu bareng Seokjin."

"Oho, tidak perlu baik gitu tuan Kim." Setelah itu Seokjin langsung menggeret Yoongi menjauh, Taehyung tertawa kecil melihat keduanya. Yoongi menoleh kebelakang dan melambai singkat sebelum akhirnya berbelok masuk ke ruang kelas.

"Bahagia sekali..."

"Anj—astagfirullah.." Taehyung nyebut gaes, gak jadi ngumpat dia.

"Ngagetin bang—sat." Namjoon langsung menempel pelipis Taehyung main-main, berdecak sebentar sebelum akhirnya menghela nafas. Pening kepala ia rasakan.

"Tae..." Taehyung hanya bergumam malas dan mengangguk begitu Namjoon mengkodenya untuk pergi. Di tengah jalan, Namjoon terus-terusan mendesah bikin Taehyung jengah dan akhirnya menabok sedikit lebih keras belakang kepala Namjoon.

"WAEEEEEEEEEEE~"

"Lo yang kenapa? Bosen gue denger desahan lo bang, mendingan juga desahannya Yoongi." Gerutu Taehyung tak tau aturan, padahal keduanya masih ada di koridor yang ramai sekali.

"Si anj—astagfirullah anak papah gak boleh ngomong kotor." Ucap Namjoon sembari mengelus dada dramatis.

"Kenapa sih???"

"Hoseok..."

Taehyung mengernyitkan alis bingung, "Hoseok kenapa lagi??" Namjoon menghela nafas untuk yang kesekian kalinya.

"Hoseok nolak lamaran gue."

"UWATTT?? WATT?? WATT?" Seru Taehyung alay. Namjoon meringis ngeliat Taehyung yang berubah 180 derajat menjadi lebih menyebalkan dari sebelumnya.

"KAGAK USAH LEBAY JUGA ANJEEENG..." Pada akhirnya Namjoon bukan anak Papah lagi, karena misuh-misuh juga.

"Ya terus—" Jeda, Taehyung memandang ke arah Jungkook yang berjalan lesu ketika menghampiri mereka. Melihat Taehyung, Namjoon ikut menoleh dan mengernyit bingung. Jungkook tersenyum pahit begitu sampai dihadapan keduanya.

"Bang..." Panggil Jungkook, kepalanya masih menunduk dan memainkan ujung sepatunya di lantai. Sementara Taehyung dan Namjoon saling memandang—

"WAEEEE~" Seru Namjoon dan Taehyung bersamaan, Jungkook mendongak dan menatap dua orang di hadapannya bergantian.

"Jimin..."

"HAAAAHHH~" Lagi-lagi Taehyung dan Namjoon bersamaan mendesah, kenapa disaat Taehyung memiliki kebahagian... kedua sahabatnya malah bermasalah dalam urusan cinta??

...

Mama Kim berlari menuruni tangga menyusul Jihoon yang sudah lebih dulu turun. Bahkan Mama berteriak memanggil Jihoon untuk berhenti sebentar.

"Jihoonie... Mama tau kamu marah, tapi jangan begini." Ucap Mama Kim khawatir. Jihoon menghela nafas dan merapikan tas digendongannya.

"Jangan pergi dengan kondisi marah. Mama mohon..." Ucap Mama lagi, Jihoon berbalik dan langsung memeluk Mama sambil terisak begitu menyedihkan. Tapi,mau gimana lagi? Ini sudah pilihan Taehyung.

"Ma... Kak Tae jahat bangett hiks..."

"Mama tau, tapi lebih baik Taehyung berterus terang dan menjadi orang jahat bagimu. Daripada ketika bersama, menyimpan banyak kebohongan dan menyakiti kamu lebih dari yang dia lakukan sekarang ini. Menurut kamu mana yang lebih baik?" Jihoon terdiam dan makin mengeratkan pelukkannya, Mama Kim memang benar.

Dari awal Jihoon yang memang sudah berbohong lebih dulu. Dan ia juga yakin,ini salah satu alasan kenapa Taehyung sekarang tidak peduli lagi padanya.

"Aku akan ke kampus Kak Tae, seengganya Jihoon harus meminta maaf sebelum balik ke Kanada." Ucap Jihoon final,Mama menghela nafas pasrah sebelum akhirnya mengiyakan.

Jihoon turun dari taksi begitu sampai ditujuannya—Kampus. Menghela nafas sebentar sebelum akhirnya masuk kedalam. Tak lupa bertanya kemana arah Fakultas Bisnis pada mahasiswa yang di temuinya.

"Ternyata Kak Tae terkenal juga." Gumamnya lirih. Ketika hendak berbelok ke kanan, Jihoon tak sengaja menabrak seseorang.

"AWGH!!!"

"Aduh... Maaf gak sengaja." Jihoon mendelik tak percaya begitu juga seseorang yang tadi ditabraknya.

"Jihoon."

"Kak Daniel..."















tbc

✅][TAEGI][ LOVERSWhere stories live. Discover now