3. Bunda

6.9K 911 15
                                    

Taehyung dan Jungkook asik menyelami alam mimpi mereka masing-masing. Taehyung memimpikan Jungkook dan Jungkook yang memimpikan Taehyung, dasar bucin. Yang lebih tua adalah orang yang lebih dulu bangun, Taehyung meraih ponsel di nakas samping tempat tidurnya dengan sebelah tangannya tanpa melepaskan pelukan di tubuh Jungkook.

Pukul sepuluh lebih dua puluh tiga menit tanggal sepuluh Juli dua ribu delapan belas, itulah yang pertama kali terlihat oleh Taehyung di layar ponsel pintarnya. Di bagian bawah banyak sekali pemberitahuan panggilan tidak terjawab dari bunda dan beberapa pesan dari para penggemarnya. Taehyung hendak menelpon balik bunda namun niatnya ia urungkan saat Jungkook yang masih berada di pelukannya bergerak.

Taehyung kembali menyimpan ponselnya dan menatap Jungkook yang masih terlelap. Taehyung tersenyum melihat ekspresi polos Jungkook saat ini, kedua matanya yang terpejam, hidungnya yang kembang kempis, dan jangan lupakan mulutnya yang sedikit terbuka.

Taehyung gemas sendiri dan mengecup pipi Jungkook, Jungkook yang merasa terganggu mengerang kecil namun tetap menutup matanya. Taehyung bukannya berhenti, ia malah semakin menjadi mengerjai Jungkook yang sedang tertidur. Taehyung terus saja mengecupi hampir seluruh bagian wajah Jungkook sampai akhirnya si manis terbangun dengan kesal.

"Kakak nyebelin ish!"

Jungkook mempoutkan bibirnya lucu sambil mendelik tajam kearah Taehyung. Taehyung sendiri hanya menyengir tidak merasa bersalah sama sekali dan malah kembali mengecupi Jungkook bertubi-tubi membuat si manis itu kembali mengerang kesal.

"KAK!"

"Oke oke, kakak berhenti."

Taehyung tersenyum kemudian mengusap kepala Jungkook yang sedang cemberut dengan lembut. Jungkook itu meskipun sedang mengambek tapi sikap manjanya tidak pernah hilang, terbukti dengan ia yang kini mengeratkan pelukannya pada Taehyung dan menenggelamkan dirinya di pelukan yang lebih tua.

"Tadi kamu kesini sama siapa sayang?"

"Aku tadi di antar sama om Jung."

"Oh begitu, kamu kesini pagi-pagi sekali sepertinya. Kamu bangun lebih awal hm?"

Jungkook mendongakan kepalanya menatap Taehyung yang memang posisinya lebih atas di bandingkan dirinya. Taehyung yang sedari tadi menunduk mencuri kecupan di bibir plum Jungkook. Kali ini Jungkook tidak mengerang kesal malainkan timbul semburat merah samar di kedua pipi gembilnya.

"Iya kak, aku bangun lebih awal pagi ini."

"Tumben sekali, biasanya kamu sebelas dua belas denganku."

Jungkook hanya bergumam tanpa membalas perkataan Taehyung, Jungkook masih setia menatap pacar tampannya sambil asik menikmati usapan lembut di kepalanya.

"Kamu kesini mau apa? Biasanya kamu pasti meminta jemput padaku."

"Aku kesini mau --- ASTAGA KAK!"

Jungkook berteriak heboh sambil bangun dari posisi tidurnya dengan kedua matanya yang membulat lebar sekali. Taehyung yang merasa terkejut juga langsung ikut dari posisi tidurnya da duduk di hadapan Jungkook sambil menatap Jungkook penasan.

"Apa? Ada ap--?"

"Sekarang jam berapa kak?!"

"Kenapa memangnya?"

"JAM BERAPA KAK?!!!"

"Jam sepuluh lebih dua puluh tiga."

"APA?!!!"

"Itupun beberapa waktu lalu, ada apa?"

"Kak cepat cuci muka dan bersiap!"

"Apa? Untuk apa?"

"Bunda tadi pagi menelponku memintaku untuk membangunkan kamu, dia memintaku menyampaikan pada kamu untuk menjemputnya di stasiun pukul sepul ---"

"APA? Kenapa tidak bilang dari tadi aish! Matilah aku!"

Taehyung langsung melompat dari atas kasur menuju kamar mandi di dalam kamarnya untuk mencuci muka dan menggosok giginya. Jungkook ikut turun dari kasur dan merutuki dirinya sendiri yang malah ikut tertidur tadi. Taehyung memakai Jaketnya tanpa mengganti bajunya sama sekali kemudian meraih kunci mobil di meja nakas.

Setelah menyempatkan diri untuk mencuri kecupan di bibir Jungkook, Taehyung langsung berlari menuju pintu utama untuk segera berangkat di ikuti Jungkook yang ikut berlari kecil di belakangnya. Saat membuka pintu apartemennya Taehyung mematung seketika saat menemukan bundanya yang sudah berdiri disana dan menatapnya tajam.

"Kak cepet berangkat! Kenapa mal ---"

"Halo Taehyung anak bunda yang tampan dan Jungkook calon menantu bunda yang manis. Bunda datang."

•••

Taehyung dan Jungkook kini sedang duduk di sofa ruang tengah apartemen Taehyung tepat di hadapan bunda yang sedang menatap mereka berdua dalam. Jungkook balik menatap bunda yang masih terlihat sangat cantik meskipun umurnya sudah kepala empat, pantas saja Taehyung sangat tampan pikirnya. Sedangkan Taehyung sedang menunduk sambil memainkan jari-jari panjangnya.

"Tidak ada yang ingin kalian sampaikan pada bunda?"

Taehyung dan Jungkook terperanjat kemudian saling melirik satu sama lain. Taehyung berdehem pelan kemudian mengangkat kepalanya menatap sang bunda yang ternyata juga sedang menatap tepat kearah dirinya.

"Maaf tidak menjemputmu bunda, tadi aku susah sekali di bangunkan .. aku .. "

"Tidak bunda, tadi Kookie kesiangan sampai di apartemen Taehyungie jadi .."

"Jadi yang mana yang benar?"

Suara bunda terdengar datar sekali, Taehyung dan Jungkook menelan ludah mereka gugup. Bunda adalah orang yang sangat baik namun jika kamu membuatnya marah dia akan berubah menjadi monster, sama seperti Taehyung.

"Tadi Kookie datang dan membangunkan aku tapi aku sulit sekali di bangunkan. Aku mengantuk sekali karena semalam begadang mengerjakan tugas kuliahku. Kookie sudah berusaha keras membangunkanku tapi mataku tetap saja lengket bun, maka dari itu aku meminta pada Jungkook untuk memberiku waktu sejam lagi untuk tidur lalu -- "

"Lalu kamu kebablasan dan parahnya lagi Kookie juga ikut tertidur?"

Taehyung dan Jungkook saling melihat satu sama lain kemudian mengangguk bersamaan sambil menatap bunda. Bunda menghela nafasnya pelan kemudian menyenderkan punggungnya di sofa.

"Maafin kami bun."

"Baiklah bunda maafkan, tapi ada syaratnya."

"Syarat?"

"Kalian harus ... "

Bersambung...

PalleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang