Part 24

511 91 8
                                    

Tiffany pov

Present time

Aku beserta Daniel dan Yoona tiba sekitar pukul 10 malam waktu Korea Selatan. Pesawat delay selama kurang lebih 1 jam sehingga tiba di Korea Selatan molor. Danny tampak mengantuk dan sesekali mengerjapkan matanya.

 Danny tampak mengantuk dan sesekali mengerjapkan matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba dalam perasaan gugup dan juga tak nyaman. Namun semua itu aku usahakan untuk tak kupikirkan karena berusaha profesional.

Aku tiba dengan menggunakan pakaian hitam dengan kacamataku. Selana perjalanan kemarin memang aku tidak menggunakan contact lens demi kebaikan dan juga kesehatan mataku.

Aku meraih dan menggendong Daniel. Aku tau jika dia mengantuk namun tidak ingin merepotkanku yang sedang mendorong koper, sehingga dia memilih berjalan.

"Just sleep son" kataku sambil menepuk kepalanya yang kini bersender di bahuku.

Anakku itu kini sudah sangat berat. Hampir hampir saja aku tidak kuat menggendongnya. Well, sebenarnya ku paksakan untuk menggendong. Kalau ada Sehun atau Nichkhun, pasti mereka yang akan menggendong. Tapi kalau sekarang, siapa lagi jika bukan aku. Tak mungkin aku meminta Yoona, karena Daniel adalah anakku dan tanggungjawabku.

Di Korea Selatan, aku akan tetap bertemu dengan Nichkhun yang memang sedang memiliki kunjungan bisnis di sini. Aku cukup tegang karena menurutnya saat ini kedua orangtuanya juga tengah berada di Korea Selatan. Kemungkinan kami bertemu akan besar, mengingat Nichkhun sepertinya akan membuat jadwal untuk kami makan malam bersama kedua orang tuanya.

Tak lama setelah aku menyuruh Daniel tidur, aku merasakan nafas yang teratur dari bahuku. Aku tersneyum ketika menyadari jika Danny sudah terlelap begitu cepat. Wajar saja, jika di Korea Selatan saat ini jam 10 malam, di Hamburg masih jam 3 sore.

Itu adalah jam jam tidur siang Daniel, ditambah lagi dia kelelahan akibat tidak bisa tidur di dalam pesawat tadi. Padahal aku sudah membawanya ke pangkuanku, namun anak itu tidak bisa tidur.

Ketika keluar dari bandara Sehun dan Seohyun sudah menunggu di tempat kedatangan. Raut wajah Sehun dan juga Seohyun tampak lelah, mungkin baru selesai meeting dengan vendor, pikirku. Sehun memeluk Yoona dan mencium keningnya ketika itu, setelah itu membantu untuk mengangkat koper ke dalam bagasi mobil.

Aku dan Seohyun duduk di kursi tengah dengan Daniel masih menempel pada bahuku. Seohyun memainkan ponselnya ketika mobil sudah mulai berjalan.

"Kita makan dulu atau langsung ke rumah?" tanya Sehun pada Yoona.

Yoona menatapku untuk menanyakan bagaimana enaknya. "Aku terserah saja, nanti biar Daniel aku bangunkan, dia belum makan dan pasti akan rewel jika belum makan" kataku pada mereka.

"Aku lapar" kata Seohyun.

"Oke kita makan!" kata Sehun gembira.

Aku hanya tersenyum mendengar itu. Selama perjalanan aku memandangi pemandangan jalanan Seoul yang sudah 5 tahun tak ku lihat lagi. Ketika melewati sungai han, aku tersenyum, karena sungai han adalah tempatku untuk kabur.

Love in Friendship (Completed)Where stories live. Discover now