Part 43

347 70 17
                                    

Tiffany menganggukkan kepalanya dan kemudian memeluk Taeyeon. Seolah Taeyeon dapat merasakan pedihnya hatinya dan betapa dalamnya luka yang ada di hatinya itu.

Siwon dari kejauhan melihat hal ini ketika dia sedang menggendong Daniel yang kini tertidur pulas di pelukannya. Menatap lekat lekat Tiffany, dan meminta maaf dalam hatinya karena membiarkan Tiffany menderita sendirian selama ini.

'Aku berjanji akan membuatmu bahagia' katanya dalam hati.

Sore ini Daniel dan juga Tiffany berencana untuk bermain di taman yang ada di kota Hamburg. Tentu saja, Siwon mengacungkan diri untuk menjadi supir. Kini Tiffany sudah tidak merasa takut di dekat Siwon, meskipun wanita itu masih terlihat menjaga jarak.

Namun Siwon tidak masalah akan hal itu, karena dia menyadari jika itu membutuhkan waktu untuk bisa membuat Tiffany pulih seperti sedia kala.

"Sudah bawa bekal makan sore nya?" tanya Siwon ketika akan menutup pintu bagasi.

"Sudah, ada di tengah. Tolong masukkan sepeda milik Daniel, Wonnie" kata Tiffany meminta tolong.

Mendengar nama panggilan yang biasa diucapkan Tiffany dahulu padanya, membuat Siwon senang. Dia bahkan sangat bersemangat memasukkan sepeda ke dalam mobilnya. Bahkan menggendong Daniel dan menaruh Daniel di pelukan ibunya ketika Tiffany sudah duduk manis di dalam mobil.

Tiffany sendiri tidak menyadari apa apa, wanita itu tetap diam dan memeluk Daniel, tanpa menyadari jika Siwon senang sekali. Berhubung kali ini mereka pergi ke taman unutk memenuhi janji dengan Daniel, sehingga anak kecil itu sangat bersemangat. Padahal biasanya, baru saja mobil berjalan sebentar Daniel sudah akan tertidur.

Sesampainya di taman, Daniel terus berteriak meminta Siwon untuk menurunkan sepedanya. Anak itu sudah tidak sabar untuk bermain sepeda. Sementara Tiffany mengeluarkan bekal yang mereka bawa untuk nantinya dimakan sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Begitu Siwon mengeluarkan sepeda dan menaruhnya di depan hadapan Daniel, anak kecil itu langsung menaikinya dan tepat ketika akan mengayuh sepedanya, Tiffany menghadangnya sambil bertolak pinggang.

"You know the rules, tell me one more time again" kata Tiffany. Ini biasa dia lakukan semenjak Daniel sudah lancar bermain sepeda roda tiga itu.

"First don't speed up and second don't go far" kata Daniel bersemangat dengan ekspresi muka memohon untuk diizinkan pergi.

"Last one?" tanya Tiffany protes. Ia selalu memberikan tiga peraturan pada anaknya, bukan dua.

"Last one is always be careful. Please mom, I wanna play" kata Daniel tidak sabar.

"Alright, be careful son" kata Tiffany kemudian mencium puncak kepala anaknya.

Siwon yang memandangi interaksi ibu dan anak itu terkejut. Tiffany sekali lagi membuatnya terkejut karena bangga melihatnya mampu membesarkan seorang anak dengan baik.

Tentu saja baik, Siwon sadar jika selama ini Daniel selalu bersikap sopan dan ramah. Anak kecil itu tahu ketika salah harus meminta maaf, ketika membutuhkan bantuan harus mengatakan tolong, dan selalu berterimakasih.

Siwon bersyukur akan hal itu, namun satu hal yang sampai saat ini sulit ia jangkau adalah, kehadiran Tiffany itu sendiri. Tiffany seakan menganggapnya tak ada, meskipun saat ini dia bersama Siwon di taman.

Tiffany hanya menghidangkan makanan didepannya, mengatakan seperlunya, dan kemudian sibuk membaca buku atau melihat lihat isi tablet yang selalu ia bawa.

Tiffany pov

Aku melihat jam tanganku, sudah 15 menit Daniel berkeliling dan anak itu belum kembali. Biasanya dia akan kembali untuk meminta minum karena kehausan setidaknya setiap 10 menit sekali. Meskipun dari kejauhan aku melihat sekilaas Daniel sedang bermain.

Love in Friendship (Completed)Where stories live. Discover now