Perkenalan

230 21 10
                                    

--

Lalisa Manoban, cewek tinggi berambut pirang itu baru saja keluar dari bandara. Wajahnya datar, hanya sesekali terlihat tangannya menutup mulutnya. Menandakan dia sangat mengantuk.

"Hah...dimanakah orang yang menjemputku? Tak tahukah bahwa aku sudah mengantuk.", celotehnya sambil menarik paksa koper di sampingnya. Dia berjalan menuju kursi panjang untuk duduk karena merasa kakinya sudah tidak kuat menahan badannya. Setelah duduk, dia mencari handphone di dalam tas nya.

"Ah...ketemu", serunya. Dia memandang lama foto yang terpampang sebagai wallpaper itu. "Ibu...aku merindukanmu", lirih tapi membuatnya menunduk lebih dalam.

"Hai....apakah ini Lisa?", tanya seorang ahjussi yang kini telah berada di sampingnya.

"Iya...anda? siapa?", tanya Lisa.

" Kenalkan, saya Lee Seung Ri. Saya yang selanjutnya akan menjadi manajermu." sambil menyerahkan kartu nama yang tercetak tanda YG Ent. disana.

"Ah...ya... Perkenalkan saya Lalisa Manoban, panggil Lisa saja Ahjussi", seru Lisa dengan sedikit terbata.

"Iya, aku tahu. Dan jangan terlalu formal. Cukup panggil Oppa saja. Apa aku terlalu tua hingga kau memanggilku Ahjussi?" Seung Ri bertanya sambil tersenyum.

"Oh...maaf, Oppa...", celetuk Lisa kali ini dengan menampilkan sedikit senyumnya.

"Baiklah...daripada terlalu lama, sebaiknya kita segera menuju ke Dorm saja. Aku yakin kau sangat lelah. Betul begitu?" tanya Seung Ri, karena tak sengaja melihat Lisa yang menguap.

Lisa yang tak menyangka bahwa Seung Ri melihatnya menguap.

"iya...", jawabnya singkat sambil menahan malu.

Mereka berjalan menuju mobil sport putih yang terparkir di sisi jalan. Lisa memandang Seung Ri dengan tak percaya. Apakah benar ini manajernya? Kenapa dia punya mobil yang begitu bagus? Apakah YG Ent. menggaji karyawannya dengan mahal? Hingga seorang manajer pun punya mobil sport yang menurut Lisa harganya pasti mahal.

Seung Ri sudah masuk ke dalam mobil. Dia memanggil Lisa yang masih mematung di samping mobilnya.

" Lisa, apakah kau tak ingin masuk?" tanya Seung Ri.

"Ah, nee Oppa.." jawab Lisa seraya segera masuk ke dalam mobil.

Malam itu Seoul benar-benar indah menurut Lisa. Wajar saja, ini baru pertama kali nya dia datang ke kota itu. Sepanjang perjalanan ia hanya memandang kerlap-kerlip lampu. Seung Ri melihatnya sekilas, dan tetap fokus menyetir.

Hampir setengah jam berkendara, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Gedung itu terletak di kawasan elit, yakni di Han River Banseom. Seperti namanya, gedung ini tepat di tepi sungai Han yang menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.

Seung Ri mengalihkan pandangan ke kursi sebelahnya, ia melihat Lisa sudah terlelap. Tak tega untuk membangunkan. Itu yang ada dipikiran Seung Ri. Tapi mana mungkin ia membiarkan Lisa tidur di dalam mobil, apalagi dengan kondisi cuaca Korea yang seperti ini?

"Lisa....bangunlah. Kita sudah sampai." bisik Seung Ri.

"Oh...Oppa, mianhae " jawab Lisa dengan suara yang lebih dalam.

Dia benar-benar mengantuk, batin Seung Ri.

" Ayo kita segera masuk. Ini sangat dingin", seru Seung Ri yang dijawab anggukan oleh Lisa.

Mereka segera memasuki gedung itu segera setelah Seung Ri mengeluarkan koper dari bagasi mobilnya.

"Aku akan menunjukan kamarmu.", kata sang manajer

Lisa tak menjawab, ia begitu terpukau dengan ruangan yang baru saja mereka masuki. Dan Lisa semakin tak percaya saat melihat ada 3 orang lagi yang sudah menunggunya di ruangan itu. Lisa mengucapkan salam.

"Annyeonghaseyo...kenalkan saya Lalisa Manoban. Panggil Lisa saja."

" Hai...kenapa kau begitu lama?", jawab salah seorang dari mereka.

Lisa melihat teman lamanya, tapi apakah dia bermimpi? Apakah benar itu Rose?

"Ya...kau tak menjawabku?", tanya Rose dengan nada sedikit tinggi.

"Ah...maaf. Aku kira sedang bermimpi karena melihatmu di sini. Apakah ini benar Rose yang ku kenal?", timpal Lisa

"Nee...aku Rose teman mu. Kenapa kau begitu jahat, hingga melupakanku?" jawab Rose sambil berlari memeluk temannya itu.

"Baiklah...karena ini sudah larut malam dan ada Rose yang akan menemani dan mengenalkan mu pada teman yang lain, sebaiknya aku segera pulang." Celetuk Seung Ri.

"Ah, nee Oppa. Kau bisa pulang, aku yang akan menjaga Lisa dan mengenalkannya pada yang lain." jawab Rose dengan semangat.

"Aku permisi dulu, ku harap kalian cepat beristirahat. Karena besok semuanya harus menghadap Sajang-nim." kata sang manajer.

"Nee...hati-hati di jalan.", jawab mereka ber-empat hampir bersamaan.

Sepeninggal sang manajer, Rose sibuk mengenalkan Lisa ke member yang lain.

"Lis...ini Jenny. Dan yang paling cantik ini, Jisoo...", kata Rose sambil menyeret tangan Lisa menuju member yang lain.

"Ah... aku Lisa, salam kenal semuanya." seru Lisa

"Salam kenal juga, semoga kita bisa berteman baik." , ucap Jisoo

"Ehm...", kata Jenny.

--

Hai, reader-nim...

Perkenalkan, aq newbie di sini. Berawal dari kesukaanq membaca wattpad dan berakhir dengan keinginan untuk menulis.

Disini aq masih bingung nentuin karakter dari masing2 pemeran, dan aq tau kalo tulisanq ini kepanjangan. Maaf ya... aq masih kena euforia pertama kali nulis.

Aq harap kalian bisa ngasih saran dan kritik buat pemula kayak aq.

Eits...tunggu. Pasti ada yang tanya, mana daniel nya? kok gak muncul?

Tunggu ya...karena yang enak itu datangnya belakangan. Jadi aq harap kalian sabar dan stay tune baca cerita ini.

Jangan lupa pencet bintang,....itu penyemangatku..

Happy reading...

Saranghae...

xxniel :)





daniel x lisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang