(Six) Akan lebih baik

3.4K 387 14
                                    

HABEDE ABANG AKU @leedonghae❤❤❤

Jaehyun mengantar neneknya keluar. Nenek dan pamannya akan pulang sekarang setelah bermalam disini.

"Datang ke rumah jika waktumu luang. Kakek ingin bertemu denganmu. Kau tau kan kakek tak sesehat dulu" pinta nenek.

"Iya, nek. Aku akan kesana dengan Jaemin dan Jeno" jawab Jaehyun.

Ia tak peduli perubahan sikap neneknya saat ia menyebut nama Jaemin. Seberapa benci nenek terhadap Jaemin, tak bisa menghilangkan fakta bahwa anak itu adalah cucunya.

"Kami pamit" ucap Jungmo kemudian melajukan mobilnya.

"Jaehyun?" Panggil Sunghee.

"Iya bu?"

"Perasaan ibu sangat sakit melihat Jaemin diperlakukan seperti itu. Nenek sangat senang bertemu Jeno, tapi kenapa tidak dengan Jaemin? Sampai kapan Jaemin mendapatkan perlakuan seperti itu?"

"Entahlah. Aku juga kerasakan hal yang sama dengan ibu. Apalagi melihat Jaemin yang berusaha baik-baik saja"

"Apa yang adikmu lakukan hingga keluarganya sendiri memperlakukannya seperti itu?"

***

Jaemin melamun. Masih terkejut dengan pengakuan Jeno. Berbeda dengan Renjun dan Haechan justru menahan emosi. Tak suka, itulah yang dirasakan keduanya.

"Jaem, beritahu saja Jeno" kata Haechan.

"Benar. Jeno harus tau" tambah Renjun.

"Kalau aku beritahu Jeno, yang ada dia membenciku" balas Jaemin sedikit lebih tenang. "Lagipula, akan lebih baik seperti ini"

"Lebih baik apanya?"

"Aku dan Haechan memang membenci Lami karena sikapnya. Bukan berarti kita tak mendukungmu untuk memperjuangkan cintamu pada dia"

"Renjun benar. Mungkin kita membenci Lami, tapi kita selalu berdo'a agar masalahmu selesai. Dan kau-"

"Renjun, Haechan... Biarkan saja. Tak masalah jika Lami tak memaafkan aku, asalkan melihatnya tersenyum seperti dulu itu sudah cukup"

Renjun dan Haechan mulai geram. Bahkan Haechan menggebrak mejanya. Mereka berdua berdiri kemudian memilih pergi dari pada harus melihat tampang sok kuat Jaemin.

"Perhatikan hatimu, jangan hanya perhatikan orang lain!" Sentak Haechan sambil menghentakkan kakinya.

Jeno yang baru datang membulatkan matanya melihat tingkah Haechan yang sedang marah, namun justru terlihat menggemaskan di matanya.

"Haechan kenapa?" Tanya Jeno.

"Hal biasa" jawab Jaemin.

"Aku bertemu gadis itu tadi perpus" ucap Jeno

"Siapa?" Tanya Renjun

"Lami"

Jawaban singkat Jeno mampu membuat ketiga remaja di depannya terpaku. Lami? Untuk apa Jeno membahas gadis itu disini?

"Lalu masalahnya dimana?" Tanya Haechan.

"Tak ada masalah. Ku rasa aku menyukai dia, sejak pertama melihatnya. Hahaha" jawab Jeno di ikuti dengan suara tawa girangnya.

"Apa?! Tapi kan-"

Jaemin melirik Renjun mengisyaratkan untuk tidak mengatakan apa yang ingin ia katakan.

"Tapi apa?" Ulang Jeno.

"Dia kan gadis angkuh, apa istimewanya?" Balas Haechan sambil menggaruk tengkuknya.

Crash | Book I (END)Where stories live. Discover now