...?

92 5 0
                                    

WARNING!
Cerita ini hanya untuk Dewasa karna mengandung kata2 kasar+vulgar. Genre ceritanya gore, crime, psikopat. Buat yg ga suka genre di atas jngn dibaca. Jadi dimohon pngertiannya agar bijak dalam memilah bacaan.
Terimakasih.
Jangan lupa klik Bintang di pojok kiri bawah sebelum membaca. ^^

HAPPY READING..

.....

Aku terbaring dilantai, sesekali menggaruk daguku yg tak gatal. Teringat tentang Richard hock. Salah seorang pemerkosa sadis di kotaku yg tertangkap 3 hari yg lalu. Ia pernh mengelus dagunya mungkin karna luka di dagunya itu gatal. Jadi aku mulai mengikuti kebiasaannya itu. Dan ku dengar ia di jatuhi hukuman mati. Sungguh Bodoh.

Mungkinkah kau pernah merasa lelah akan kehidupan yg kau jalani? Kau muak pada semua orang yg tertawa saat kau bahkan tak bisa tersenyum. Kau benci melihat orang dengan kebahagian mereka masing masing, sedangkan kau terpuruk dalam penderitaan yg tak pernah berhenti mengganggumu, membayangimu...?

Itulah yg kurasakan saat ini, lelah, benci dan muak, aku mulai berpikir, mereka bisa saja membunuhku, atau mungkin mereka memang sudah membunuh ku? Aku ingin memukuli mereka, mencaci mereka, meracuni, mencongkel, menusuk, mematahkan apa yg mereka miliki. Aku bahkan ingin lebih, lebih dari itu semua.

>>>
Aku berjalan melewati lorong gelap yg minim pencahayaan. Sebuah jalan yg jarang di lewati manusia normal. Ntah apa yg membawaku kemari, mungkin naluriku? Kulihat seorang gadis berjalan menuju lorong gelap. Ku ikuti gadis itu. Dan ternyata ia bertemu dengan seorang lelaki yg sudah menunggunya di tempat gelap itu. Ku amati mereka.  Kudengar sebuah desahan manis menggugah gairahku, 2 orang manusia keparat itu sedang berbahagia menikmati kegelapan dan saling menghangatkan satu sama lain di tengah dinginnya angin malam itu.

Mereka terhenti, menatapku penuh malu, tapi bukan itu, bukan itu yg aku ingin, aku menginginkan jeritan penuh tangis ketakutan, meronta ronta melepaskan diri saat aliran berbau amis dan berwarna merah pekat mengalir keluar dari sayatan yg kubuat di kulit halus dan putih mereka,

tangisan penuh kesakitan, saat ku rebut wanita itu, mengikatnya dengan rantai penuh duri dan menyetubuhinya tanpa ampun, menampari wajah cantiknya sampai sebagian giginya terlepas dan tertelan hingga membuatnya tersedak, memukuli nya hingga beberapa bagian dari tubuh manis itu patah, disaat aku menikmati keindahannya dengan penuh gairah, sungguh indah. Ten Bundy pun tak akan bisa menyaingi karya indahku itu.

Ya kau tau itu hanya sebuah bayangan ku. Sebatas bayangan tak lebih, namun tersirat di benakku, akan ku lakukan itu jika aku berselera. Kini aku harus kembali ke rumah ku.
Srrekkk (suara pintu dibuka)

"Daren?"

"DARI MANA SAJA KAU?!" itu sebuah bentakan yg slalu kudengar saat aku baru saja menutup pintu. Muak rasanya

"Daren?!" Suara itu terus saja memanggilku. Ingin rasanya ku cekik hingga ia tak bersuara lagi .

BRAKKKKK!

Aku membanting pintuku, kau sudah tau puluhan kali pintu kamar ku diperbaiki karna rusak. Aku senang melakukannya. Karna setiap kali pintu ini rusak ku dengar sebuah tangisan penuh pilu. Sebuah nyanyian indah yg bisa menghibur diriku tentunya.

"Darennn.....sampai kapan kau akan lakukan ini?!" Sebuah isakan? Benar seseorang mulai terisak.

"Apa kau ingin melihatku benar2 mati bekerja keras untukmu? " lanjutnya lagi. Tangisannya semakin berat terdengar.

Untukku? Kenapa? Aku bahkan tak tau siapa aku di rumah ini.
Brakk brakk brakk.

"DAREN!!!" Teriaknya dari balik pintu kamarku. Aku ? Tentu menghiraukannya.

Teringat tentang gadis yg kutemui di lorong bersama kekasihnya tadi. Aku tertarik padanya. Dia begitu manis. Begitu menggodaku. Aku memikirkan nya terus menerus malam ini. Sungguh indah membayangkan betapa anggun tubuhnya yg putih mulus itu.

Keesokan harinya aku berniat kembali melewati jalan itu saat pergi mencari kerja. Dan akhirnya aku mendapatkan perkerjaan di sekitar jalan itu. Di Sebuah bar.
Aku menjadi seorang pelayan. Pelayan tampan nan ramah. Seperti itu lah kata mereka.

3 hari aku bekerja disana, aku semakin penasaran pada koki perempuan satu satunya disana. Dia gadis yg ikuti di lorong malam itu. Aku agak kesal saat tau bahwa ternyata gadis itu sudah memiliki pasangan. Tapi tak apa. Takan jadi sebuah masalah besar bagiku.

"Daren!? Apa yg kau lakukan?" Sentak seorang pria mendorong ku. Ia melihatku sedang menusuki anjing kecil miliknya tanpa sadar.

Uppsss ..
Lelaki itu lantas menghajarku habis habisan. Namun beberapa pekerja melerai dan memisahkan kami.
Hingga akhirnya lelaki itu pergi membawa anjing kecilnya yg malang.

"Kenapa kau lakukan itu?"

"Aku melamun jadi kupikir aku sedang menusuk daging untuk steak"

bagaimana bisa seseorang melamun tanpa merasakan anjing itu meronta ronta sedangkan orng tersebut terus menusuki anjing itu hingga berhenti bergerak? Kau tau betapa bodohnya mereka jika mereka mempercayai perkataanku.

"Ah sebenarnya apa yg sedang kau pikirkan?" Tanya wanita itu tiba tiba.

"Menusuki daging steak. untuk disuguhkan pada tamu. " Jawabku singkat padahal itulah yg sebenarnya ingin kulakukan. Karna anjing itu menolakku saat aku ingin mendekati nya. Terlebih anjing itu adalah anjing dari lelaki yg tak lain adalah kekasih wanita yg kini ada di hadapanku.

"Tapi kau itu kan pelayan tak seharusnya
kau menusuki daging steak?"

"Aku ingin belajar menjadi seorang koki. Bisakah kau mengajariku?"

"Mengajarimu? Haha tidak bisa daren aku terlalu sibuk untuk mengajari anak remaja seperti mu" anak remaja? Siapa yg dia maksud?

"Ah baiklah" sambung ku dengan nada datar. Malam tiba. Hanya benar benar tersisa aku dan seorang koki di sana. Aku membersihkan meja sedangkan wanita itu mencuci piring kotor. Setelah selesai. Aku pun bertanya.

"Kau yakin tak ingin mengajariku?" Wanita itu hanya tersenyum.

"Kalau begitu berkencanlah denganku." Pernyataanku sontak membuatnya terkejut.
Lalu ia tertawa. Aku benci mendengarnya. Akan ku ubah suara itu dengan suara keindahan kesukaannku.

"Kau ? Dan aku? Berkencan.? Tidak mungkin Daren!" Tolaknya.

"Kau yakin?"

"Tentu saja"

"Jadi jawabannya ?"

"Tentu tidak ! Kau ini dasar bocah"
Aku lantas mendekatinya. Ia terlihat kebingungan melihat ku.

[To be continued]

apa yg akan terjadi pada daren? Tunggu kelanjutannya ya ^^

SCAR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang