Part 3 - Tamat

1.7K 31 2
                                    

Setelah beristirahat sejenak, Erwin dan Rudi kembali berganti baju. Mereka memakai kembali kaos dan celana olah raga mereka.

Lagi-lagi Erwin menukar baju di luar kamar ganti. Kali ini Rudi tidak mau kehilangan kesempatan melihatnya.

Ia pun mencontoh ulah Erwin dan mengganti celananya di depan kamar mandi tapi bagian frontalnya menghadap kamar ganti alias ia membelakangi Erwin.

Ulahnya menarik perhatian Erwin..

"Berani juga kamu bugil di depan saya." Komentar Erwin.

"Memang kamu saja yang berani!" balas Rudi.

"Boleh juga kamu. Sayang tidak berani secara frontal!" Erwin separuh memuji Rudi .

"Sudah siap?" Rudi memastikan.

"Sip... Sudah cepatan... saya sudah tidak sabar mengalahkan kamu!" Erwin cepat-cepat memberi tanda agar Rudi mulai menghitung.

"Satu..... Dua.... Tiga!!"

Erwin dan Rudi pun segera melesat kembali di lintasan jalan di rumah Rudi. Kali ini Erwin tidak ingin memberi kesempatan kepada Rudi untuk mensejajari langkahnya. Erwin kembali mengungguli Rudi dalam lomba lari, namun hanya menang dalam jarak dekat.

Setelah itu baik Erwin dan Rudi melesat menuju kolam renang.

Kedua nya dengan segera melepas kaos olah raga dan mencopot celana olah raga sekaligus celana dalam mereka sekaligus!

Setelah itu Erwin bergegas memakai celana renangnya. Sedangkan Rudi tidak mau menyia-nyiakan waktu lagi, ia tidak memakai celana renangnya, namun langsung menuju kolam renang!

Erwin terkejut dengan ulah Rudi. Memang tadi Rudi sudah berkata bahwa boleh tidak mengenakan apa-apa. Namun dia tidak menyangka Rudi berani melakukannya.

Erwin tidak tahu jalan pikiran Rudi. Rudi sudah berjanji kalau ia kalah maka ia akan bugil di depan Erwin. Daripada dia kalah dan bugil juga, maka lebih baik dia menyingkat waktu dalam berpakaian dengan berbugil ria. Waktu yang dihematnya cukup untuk ia mulai menyamakan posisi dengan Erwin.Sehingga mereka berdua sekarang sama-sama meluncur ke kolam renang. Rudi tidak mau menyia-nyiakan waktu yang ada. Sekarang giliran dia memacu tangan dan kaki secepatnya di kolam renang. Upayanya membuahkan hasil. Seberapa cepat Erwin memacu tangan dan kakinya ia tetap hanya bisa berada di belakang Rudi! Akhirnya Rudi menang!

Dia pun segera keluar dari kolam renang dan memukul-mukulkan tangannya ke udara! Rudi sangat senang bisa mengalahkan Erwin. Usahanya berhasil! Segala latihannya sudah berbuah. Rudi berlari-lari mengelilingi kolam renang tanpa menyadari ada bagian tubuhnya yang terpental ke sana ke mari! Sementara hujan rintik-rintik mulai turun.

Erwin yang kesal karena dikalahkan Rudi, hanya melongo menyaksikan ulah Rudi yang berlari di tengah hujan yang mulai semakin deras turun.

Erwin menyaksikan tubuh polos Rudi. Tubuhnya putih tanpa cacat. Sebenarnya kalau Rudi mau berlatih lebih keras membentuk tubuhnya, pasti hasilnya sangat bagus! Begitu pikirnya. Barang Rudi pun tidak kecil. Memang belum disunat sama seperti dirinya, hanya kalah sedikit dibandingkan dirinya.

Setelah berlari-lari dengan puas, Rudi pun akhirnya menyadari tatapan mata Erwin.

Rudi terkejut dan segera menutup bagian rahasianya dengan kedua tangannya. Ia merasa malu. Belum pernah ada yang pernah melihatnya bugil.

"Suit... suit...!" Erwin sengaja mengejeknya.

"Curang... kamu sudah lihat saya punya! Sekarang giliran kamu dong!" rengek Rudi.

Cinta si Anak ManjaWhere stories live. Discover now