T U J U H

2.5K 246 6
                                    


***

Semua kamera CCTV disekeliling sudah ditutup, tidak ada yang curiga padanya karena keramahan Junxi. Junxi sengaja menolong seorang nenek yang ada dihotel itu didepan resepsionis agar tidak ada yang curiga dengannya.

Dia juga beralasan bahwa wajahnya terdapat luka bakar sebagai alasan dia memakai masker dan hoodie. Resepsionis itu tersenyum ramah dan bernasehat agar Junxi tidak malu pada penampilannya. Junxi tersenyum ramah sebelum akhirnya mengatakan terima kasih.

Tuhan benar benar berpihak pada Junxi. Kamar Yue Er terletak dipaling ujung, lorong yang sepi untuk Yue Er menjemput kematiannya.

Junxi mengetuk pintu kamar Yue Er berkali kali, gadis itu tampak semakin...cantik dan Junxi mengakui itu.

Hentikan, Junxi! Kamu perempuan!!

Junxi mengerjap sebentar sebelum akhirnya mendorong Yue Er masuk kedalam kamar dan dia ikut masuk lalu mengunci pintunya.

"Apa apaan kamu? Siapa kamu? Tidak tau sopan santun!" tatapan Yue Er memancarkan kebencian, tatapan yang sangat dirindukan Junxi.

Junxi memerangkap tubuh Yue Er diantara tembok dan tubuhnya yang jelas lebih tinggi dari pada Yue Er.

Wajah Yue Er mulai menunjukkan ketakutan. "K-kau mau apa?!"

Junxi menutup mulut Yue Er dengan tangannya lalu mengambil pisau favoritenya. Yue Er meronta ronta begitu melihat pisau tajam dan mengkilap ditangan Junxi.

Air mata Yue Er menetes ketangan Junxi, Junxi tidak merasa kasihan. Bahkan dia merasa senang, sangat senang telah membuat musuhnya menderita.

Dia menancapkan pisau itu kedada Yue Er dengan kasar. Tubuh Yue Er melemas, lalu perlahan matanya terpejam. Junxi menarik pisau itu kebawah hingga keatas perut. Dada gadis itu robek dan terbuka lebar sebelum akhirnya Junxi membiarkan tubuh gadis itu terjatuh kelantai dengan simbahan darah yang memenuhi tubuhnya.

Organ tubuhnya kini terpampang jelas didepan Junxi. Junxi berjongkok didekat jasad gadis itu. Dia tersenyum penuh kemenangan sebelum akhirnya memakai sarung tangan karetnya dan menarik keluar semua organ tubuhnya, bahkan tulang tulangnya yang ikut patah karena pisaunya.

Jeritan gadis itu terdengar tidak jauh lebih baik daripada lantunan lagu tidur dari ibunya dulu, menyebalkan!

Junxi mengambil kantung plastik hitam dan meletakkan organ tubuh dan tulang gadis it kedalam kantong yang kini sangatlah kotor karena berisi organ tubuh manusia.

"Ini masih belum seberapa..." bisiknya ditelinga gadis yang sudah tak bernyawa itu.

Junxi bangkit tanpa melepas sarung tangannya. Dia mengambil kantung penuh sampah dari dapur kamar Yue Er, dia juga mengambil sebuah jarum besar dan benang tebal berwarna hitam.

Dia kembali bersimpuh didekat gadis itu. Gadis yang tubuh dan bibirnya pucat pasi karena tak lagi bernyawa.

Junxi menata semua sampah itu kedalam dada gadis itu sebagai pengganti organ tubuh gadis itu yang kini sudah dia masukkan kedalam kantung plastik hitam. Ketika dada gadis itu sudah penuh karena sampah yang bau itu, dia menjahit dada gadis itu agar tertutup. "Sampah digabung dengan sampah, cocok!" bisiknya sambil menjahit dada gadis itu dengan kasar. Bahkan kulitnya sempat robek karena kekasaran Junxi.

Jarum itu kemudian dia tancapkan dikepala gadis itu, kepalanya mengeluarkan darah segar. Surga bagi Junxi.

Keadaan Yue Er sangat kacau sekarang. Organ tubuhnya yang masih tersimpan diplastik hitam, dada gadis itu yang diisi dengan sampah lalu dijahit. Kepala yang ditancap jarum besar itu. Tapi itu semua belum selesai...

Junxi mengambil sebuah sendok. "Kau berani sekali menatapku dengan tatapan itu...Gadis manis..." Junxi tersenyum miring lalu membuka mata gadis itu dengan jarinya.

Junxi mencongkel kedua mata gadis itu dengan sendok, mata yang kemudian dia gabung dengan organ tubuh gadis itu kekantung plastik berwarna hitam yang kemudian dia ikat.

Yue Er benar benar mengerikan dan menjijikan dengan matanya yang berdarah hebat, dadanya masih dipenuhi darah dan juga kepalanya karena jarum yang masih tertancap disana.

Kebahagiaan terbesar Junxi. "Enyahlah dari dunia ini...Jalang sialan..." bisiknya lalu membungkus kembali pisau dan sarung tangannya dengan kain hitam. Tak lupa dia mengambil kardus dari dapur Yue Er dan memasukkan bingkisannya (Organ Yue Er yang dimasukkan kedalam plastik) kedalam sana. Melakban kardus itu agar bau amisnya tak tercium. Dia mencuci bagian tubuhnya yang terkena darah Yue Er dikamar mandi.

Dia memasukkan kain hitam itu kedalam bajunya yang dia selipkan digesper agar tidak jatuh. Lalu dia mengangkat kardus berisi bingkisannya itu. Dia menatap jasad Yue Er yang benar benar mengerikan. Dia menginjak kaki gadis itu hingga patah lalu beranjak pergi dari kamar itu.

Resepsionis itu tersenyum ramah saat Junxi melewatinya. "Bingkisan?"

Junxi tersenyum ramah. "Iya, dari teman saya yang tinggal dilantai 12." alibinya.

Resepsionis itu tersenyum ramah dan menatap kepergian Junxi. Junxi meletakkan kardus itu kebagasi mobilnya lalu melajukan mobilnya pergi dari sana. Dia menyunggingkan senyumannya diwajahnya. Senyuman lebar yang menandakan bahwa dia benar benar senang atas kemusnahan gadis yang membuatnya terluka itu.

***

VOTE + COMENT!!

The Cruel Fake Boy - AJX✔ (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang