Halaman 2

46 4 1
                                    

Halaman 2
Menunggu sore hari dan langit menghitam benar-benar lama, aku tidak sabar menuju rumah Bibi Dave. Ada rasa sedikit takut didalam hatiku, aku takut jika nanti aku akan dijadikan bahan ramuannya. Oh tidak aku benar-benar takut sekarang menuju rumah Bibi Dave, aku akan mengajak kakakku berkunjung kesana saat malam tiba. Wanita misterius itu harus aku selidiki hari ini juga, hanya hari minggu aku memiliki kesempatan keluar rumah untuk bersenang-senang, jika hari lain ibu tidak akan mengijinkanku pergi, hanya boleh kerja kelompok atau mengikuti ekstra kurikuler. Aku melihat Kak Will sedang menonton film fiksi ilmiah yang kemarin dia beli di sebuah situs jual-beli, barangnya baru sampai siang ini, dan Kak Will segera memutar film itu. Aku akan mengganggunya sebentar saja.
"Kak, antarkan aku ke rumah Bibi Dave malam ini," ucapku ditengah-tengah suara TV.
"Ganggu aja ahh... Sendiri saja kesana! Manja banget sih," balas Kak Will ketus.
"Ayolah kumohon, aku takut," ucapku tidak sadar mengatakan itu, kini kakakku itu pasti menertawakanku sampai keluar tangis.
"Apaaa???? Hahahaha..... Kau takut Bibi Dave, sudah kuduga kau takut dia. Masih saja percaya penyihir, coba kau berpikir realistis, mana ada penyihir digenerasi sekarang ini. Ada-ada saja kau!" Kak Will mulai mengejekku, aku menjadi benar-benar malu. Sekarang aku ingin menangis dipojok kamarku, segera aku berjalan sambil tertunduk meninggalkan Kak Will diruang tamu.

Aku menangis dipojok kamar, kata-katanya menusuk sungguh menusuk hati. Baiklah akan aku tunjukkan kepada dia bahwa aku ini pemberani, dan aku yakin Bibi Dave pasti adalah.... aku belum tahu dia sebenarnya penyihir atau bukan. Tekadku sudah bulat aku akan mandi sekarang lalu menuju rumah Bibi Dave.
Langit mulai menghitam, semua peralatan seperti teropong binocular dan buku catatan serta pena sudah aku letakkan kedalam tas ransel. Jarum jam sudah menunjuk pukul 9 malam, waktunya memata-matai Bibi Dave. Segera aku mengenakan jaket kuning yang ada dilemari baju.

Kuatkan mental dan bersiap melangkah keluar rumah. Jantungku mulai berdegup kencang, aku mulai pelan-pelan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan juga. Bintang-bintang terlihat seperti sedang memperhatikanku, sekarang aku sudah berada diluar rumah dan harus berjalan 5kilometer dari depan gerbang rumahku untuk menuju rumah wanita misterius. Anjing tetangga melolong saat aku berjalan pelan, tubuhku merinding saat mendengar suara anjing-anjing tetangga melolong lebih banyak lagi. Oh Tuhan selamatkan aku.

Lisa & LilyWhere stories live. Discover now