My P.S Partner - Part 4

2.9K 277 41
                                    


Di sebuah bar, Krist ikut bersama dengan Peck, untuk minum bersama rekan kerja kekasihnya itu, yang sekaligus juga mantan rekan kerjanya dulu saat di kantor. Beberapa pria di depannya dan bersulang, lalu kemudian mengobrol.

"Sayang, kau tidak ikut berkemah waktu itu." Ujar salah satu rekan kerja kekasihnya.

Membuat Krist menyergit heran, kapan mereka berkemah kenapa dia bisa tidak tahu. Peck yang melihat wajah Krist mulai berubah langsung merangkul bahu krist.

"Aku mengira kau sibuk waktu itu jadi tidak mau mengganggumu."

Krist hanya menggangukan kepalanya mencoba untuk menerima alasan peck, sampai akhirnya tidak sengaja melihat  pria yang dulu dia pernah lihat bersama dengan Peck, pria manis itu melangkahkan kakinya ke meja mereka, dan tersenyum ramah pada Krist.

Rasanya ada sesuatu yang menghantam hatinya, saat tahu jika pria manis itu adalah rekan kerja peck, pria itu berkerja di sana saat Krist sudah keluar dari kantor itu, membuat hatinya sedikit ngilu, apalagi pria itu bersikap seolah dia dan peck tidak mempunyai hubungan apapun, walaupun sebenarnya tidak sama sekali.

Suasana berubah menjadi gaduh dengan perbincangan orang-orang di sekitarnya, tetapi fokus krist hanya satu, ialah pria manis yang berada tepat di depan matanya. Saat pria itu menyapanya, dan berbicara dengan kekasihnya seolah mereka teman akrab membuat Krist merasa sesak.

Ingin rasanya dia memaki pria manis itu, membongkar kedoknya bersama pacarnya, juga ingin mengutuki peck, tetapi nyatanya Krist tidak bisa, dia tidak memiliki keberanian untuk hal itu, dia tidak sanggup jika harus berpisah dengan Peck, meskipun kenyataan yang ada tidak seindah apa yang Krist bayangkan, semakin lama dia menutupi segalanya, itu justru semakin melukai hatinya, pada akhirnya lima tahun kebersamaan keduanya tidak ada artinya lagi, mungkin Krist bodoh, tetapi dia hanya ingin mempertahankan apa yang di milikinya, sampai akhirnya dia hanya bisa bungkam dan menahan segalanya sendirian.

________

Di tempat lain, Singto yang hari ini ada sebuah janji dengan teman kantornya yang lagi-lagi mengajaknya untuk pergi bersama, dan kali ini keduanya pergi ke bioskop, namun Singto menjadi tidak fokus ketika melihat Gun ada disana, bersama dengan kekasih barunya, bahkan Singto melihat kedua orang itu berciuman di dalam bioskop, sungguh hal ini membuat pikiran Singto kacau.

Bagaimana tidak dia masih belum bisa melupakan Gun, ini seperti sebuah pukulan yang berat untuknya, sampai akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Krist, setelah menyendiri daritadi, akibat shock dengan kejadian yang tadi di lihatnya, di depan matanya sendiri.

_________

"Jadi kau menonton film?" Krist melangkahkan kakinya menelusuri jalanan untuk pulang, "Tapi, kenapa suaramu kelihatan sedih?"

"Filmnya menyedihkan." Singto menjawabnya dari seberang teleponnya, "Kau sendiri kenapa suaramu seperti itu?"

Krist memandang tuxedo yang terpanjang di etalase sebuah toko dengan mata berkaca-kaca, tangannya melepaskan jam tangan yang di berikan Peck, lalu memasukkan ke dalam tasnya.

"Kau ingin bertemu denganku?"

Entah apa yang merasuki Krist, yang pasti dia tidak memperdulikan peck lagi saat ini, hati Krist terasa sakit sekarang. Tangannya menghapus jejak air matanya yang tidak tahu kapan mengalir tadi.

_________

Krist menunggu Singto di tempat yang sudah dia dan pria itu sepakati barusan, kaki pria manis itu berjalan tidak tenang ke kiri dan kekanan, entah kenapa dia masih ragu, tiba-tiba saja akal sehatnya kembali lagi, Krist menggelengkan kepalanya.

[21]. Whatcha Wearin'? { My P.S Partner } [ Krist x Singto ]Where stories live. Discover now