Gak perlu lo capek-capek ngambil bintang dilangit. Cukup jadiin gue bintang dihati lo gue udah seneng banget
"Oh kirain mau stalker aku, karena gak bisa move on! " Jawab Melanie sambil melirik Alzam sekilas."Astaghfirullahaladzim, kerja lembur bagai khuda.. Ini udah jam berapa? Aku tidur 2 jam disini, malah semuanya be lum ada yang nyantol ke otak,"gerutu Melanie.
"Coba pahami dulu contoh soalnya! " cetus Alzam yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Melanie.
"Aku bisa sendiri! "
"Terserah"
Cukup lama Melanie menatap buku dengan deretan rumus dan angka, Alzam menatap Melanie yang masih setia menggit ujung belakang pensilnya. Satu soal saja butuh 20 menit untuk bisa ia pahami.
"Akhirnya... Satu soal terjawab! Saatnya dicocokin sama kunci jawabanya... " teriak Melanie girang, Melanie mengambil kunci jawaban disampingnya. Mulutnya membulat sempurna tatkala melihat hasil dari kunci jawaban sama persis dengan jawabanya di buku.
"Yes! Yes! Melanie bisa!" teriak Melanie heboh. Alzam yang melirik dari kejauhan tertawa kecil melihat tingkah gadis itu.
"ssstttt", Alzam menunjuk tulisan didinding perpustakaan dan meletakan jari telujuknya didepan mulutnya. Mengisyaratkan agar Melanie diam.
"Biarin aja! Lagian perpusnya juga sepi. Eh iya kok sepi sih, tadi kan rame! Pada kemana? "
"Sekarang Jamkos! " Melanie mengelus dada lega karena ia tidak dianggap membolos pelajaran, tangaya dengan cepat mengemas buku-buku yang akan ia pinjam dan membawanya ke meja pustakawan.
"Bu... Bu Indiri! " Melanie menekan bel yang ada diatas meja.
"Pinjem maksimal 3 buku, pengembalian paling lambat 3 hari bisa diperpanjang! " ucap Alzam yang tiba-tiba sudah berdiri dihadapan Melanie sontak membuat jantung Melanie hampir copot karena terkejut. Alzam dengan santainya hanya melirik Melanie dengan tatapan tajam khasnya.
"I.. Iya a.. Aku tau, aku juga pernah pergi ke purpus kali! " jawab Melanie gugup.
"Mel! " Melanie menoleh menata Alzam sekilas sebelum menarik gagang pintu.
"Fighting! " kata Alzam lirih sambil mengepalkan tanganya dibalas senyum manis Melanie.
OoO
Melanie membuka lembar demi lembar, Halaman buku yang ia pinjam diperpustakaan tadi siang. Matanya bergerak kesana kemari berusaha memahami rumus di buku itu.
"Woi! "
"Setan hush! Jangan ganggu konsentrasi Melanie."
"Anjir! Sembarangan lo orang ganteng gini dibilang setan. Pulang sono! " sewot Adrian.
"Ini udah dirumah, Kak Ian lupa ya sama rumah sendiri? Apa jangan-jangan Kak Ian mau jual rumah ini? Entar aku aduin papa lo... "
"Hush! Ngawur, kalo rumahnya gue jual kita mau tinggal dimana? Kolong jembatan? Lo aja, gue mah ogah mending di apartemen."
"Terserah... "
"Wih adek gue yang cantik lagi belajar nih ceritanya?"
"Kak Ian! Sekali ini aja plis bantuin aku.... " kata Melanie layaknya seorang yang sedang casting film.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [LENGKAP]
Teen Fiction*BELUM REVISI* Hidup Melanie berubah setelah melaksanakan tantangan konyol dari sahabatnya itu. Membuatnya harus berurusan dengan Alzam Kakak kelas sekaligus Mantan Ketua Osis SMA Harapan yang menjadi Most Wanted di sekolah, dan terkenal galak. Mela...