ca.ta.tan an.di.ra

14 0 0
                                    

Entah ada angin apa tiba-tiba lo datang, muncul begitu saja tanpa alasan.

“Hai, Ra. Lama nggak ketemu ya.” Gue masih inget setiap kata yang keluar dari mulut lo, abis itu lo senyum dan nanyain kabar ke gue.

Tapi sayang, lo udah nggak manggil gue ‘sayang’ lagi. Dan gue belum cukup tegar buat nerima kenyataan itu. Makanya, tadi gue bilang lagi buru-buru.

Lo nggak tau aja, abis itu gue nangis kejer di depan sahabat gue. Yang pada akhirnya bikin gue hampir nggak tidur semaleman, cuma karena gue mikirin lo. Mikirin gue dan lo, yang udah nggak bisa gue sebut kita.

Lo kembali dan gue nggak akan pernah siap dengan hal itu.

Mungkin, orang-orang akan berpikir kalo cinta gue cuma sebatas cinta anak SMA picisan. Tapi kenyataanya, empat tahun lo pergi, gue tetep nggak bisa lupain lo, Mahesa.

Entah ketidaksengajaan atau lo sengaja nemuin gue,

Lo udah berhasil bikin gue jatuh cinta sekali lagi, sementara gue udah cukup sakit. Luka yang lo bikin belum sepenuhnya sembuh dan gue takut akan ada luka baru.

••
sept, 17 2018

edisi rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang