•31•

2.2K 257 32
                                        

Setelah melewati hari-hari yang menyiksa karna ulangan, kini saatnya kita bersenang-senang. Seperti sekarang, gue lagi latihan bultang untuk lomba lusa.

Iya lomba yang di kampusnya Taeyong itu.

Gue latihan sampe setengah mampus biar bisa banggain kampus gue. Gue latihan sama senior-senior gue, yang paling berat tuh lawan kak Winwin sama kak Jungwoo.

Kak Yoojung sama kak Sohyun juga jago-jago, heran gue.

"Fah, capek gak?"tanya Yasmin yang ikutan ngedeprok di sebelah gue.

"Yaa capek, tapi mau gimana lagi?" Gue meneguk air minum milik gue.

"Ayo bangun! Latihan lagi!"seru kak Jungwoo.

Kak Jungwoo kalo lagi teriak-teriak gitu, gue malah pengen ketawa. Soalnya muka kak Jungwoo tuh kiyowo gitu, gak cocok jadi orang yang suka marah-marah.

"Gausah sok galak lo!"kata kak Sohyun sambil dorong bahunya kak Jungwoo.

🔹🔸🔹

Gue kecewa. Pertama kali gue dateng ke kampusnya Taeyong bareng Renjun, gue menemukan pemandangan yang tidak sedap dan gak sehat buat mata gue.

Iya itu si Taeyong lagi peluk-pelukan di deket ring basket. Biarin aja gue doain kegebok bola tuh anak dua.

'bugh'

Joshua, sahabat gue ninju rahangnya Taeyong. Gue mau misahin mereka, tapi disini tuh posisinya mereka berdua gatau kalo ada gue disini.

Yha jadi mau gak mau gue lari ke arah mereka.

"STOP!"teriak gue.

Mereka langsung diem.

"Kenapa diem? Gak lanjutin lagi?"kata gue.

"Kamu?"

"Lo?"

Tanpa aba-aba, Taeyong langsung meluk gue. "I miss you so bad,"

Gue cuma diem dan sesekali berusaha lepas dari pelukannya Taeyong.

"Jo, kenapa lo tiba-tiba nonjok mantan cowo gue?"tanya gue.

Taeyong menatap gue dengan penuh tanya, "Mantan cowo? Maksud kamu apa?"

"Setelah apa yang lo lakuin tadi, jangan pikir gue gak liat. Gue masih punya dua mata yang bisa berfungsi dengan baik dan hello, i'm not stupid! Gue tau semuanyaa, lo pacaran sama kak Jisoo kan?!"

"Emang salah gue, tapi lo harus tau alesan kenapa gue kaya gini. Gue sayang sama lo-

"Shut up! Gue gabutuh penjelasan sampah kaya gitu," Gue menghela naps sambil menatap Taeyong dengan sorot kebencian. "Jangan harap, gue bakal kasih lo kesempatan ketiga!"

🔹

Dan sampai detik ini, saat gue menjadi penentu apakah kampus gue bakal menang atau kalah, gue masih sempet-sempetnya mengedarkan pandangan buat nyari sesosok cowo jahat yang udah nyakitin gue berkali-kali.

Hasilnya tetep sama. Dia gak dateng.

Yaudahlah ya.

Kampus gue berhasil menang dan for the first time gue gak bahagia.

Untuk merayakan kemenangan, kita semua makan-makan di rumah gue. Rumah gue jadi ramee banget diisi sama anak-anak bultang.

"Fah, kabar buruk." Joshua nyamperin gue dan memberikan hapenya.

Dan rasanya dunia gue hancur seketika.

"Inalillahi, turut berduka cita,"

"Ko bisa sih meninggal?"

"Iyaa dia gak pake helm, terus di lokasi kecelakaan ditemuin dua tiket pertandingan badminton di kampusnya,"

"Jadi, semuanya salah gue kan?"tanya gue lemah.

"Of course not! Lo gak salah apa-apa,"

Daritadi gue cuma nangis sesegukan di pelukannya kak Jungwoo.

"Lo gak salaah Fah, kak Jisoo meninggal tuh murni karna kecelakaan." Jojo ikut menghibur gue.

"T-tapi kan tetep aja-

"Udah lo sekarang doain Taeyong supaya bisa melewati masa kritisnya."

Gue mengangguk lemah, "Kenapa gak sekalian aja mati dua-duanya?"

Gue munafik. Dalam hati gue justru sangat bersyukur kalo dia masih hidup walau sekarang dalam keadaan kritis.

"Heh lo kok gitu sih ngomongnya?"

"Iya biarin!"

"Gue gak kenal lo kemaren, Al. Kenapa sih lo suka banget berpura-pura?"

"Gausah ngurusin hidup gue, sana pergi!" Gue mendorong-dorong tubuh kak Jungwoo.

Kak Jungwoo malah mengeratkan pelukannya, "Gak. Kalo gue lepas, nanti gak ada yang nenangin lo. Nanti lo bunuh diri lagi hehe,"

"Kenapa sih lo harus sebaik ini sama gue?"tanya gue frustasi.

"Karenaa gue sayang sama lo dan gue gak mau lo kenapa-napa,"jawab kak Jungwoo dengan senyum tulusnya.

|||

Sad ending tyda ya?🤣

•2• Storm [Taeyong NCT] ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon