•2• Storm [Taeyong NCT] ✔

+2

Haloo adakah yang masih nyimpen ini di library? Hehe sebelum bonchap, ini gue kau promosi cerita baru gue.. castnya nct, si ty ama doy. Iyaa gue lagi bucin mereka :")

Okee, here we go
↓↓↓

Setelah kejadian itu, gue hamil, lagi. Sama seperti saat gue hamil David, Taeyong menjadi suami sigap. Gue lagi ada di fase suka ngidam. Gak aneh-aneh, tapi selalu tengah malem.

Gue merasa gak enak karna selalu membangunkan Taeyong tengah malem, apalagi ia capek abis pulang kerja.

Kaya sekarang, gue lagi pengen makan martabak manis. Abang yang jualan mah ada di depan komplek, tapi sekarang udah jam satu pagi. Taeyong bahkan baru tidur jam sepuluh karna David pengen main sama papanya.

"Yong," panggil gue pelan.

Taeyong bergumam gak jelas. Tuh kan gue makin gak tega mau bangunin.

"Pa, bisa bangun bentar gak?" tanya gue.

Taeyong mengucek matanya lalu perlahan membuka kedua kelopak matanya. Ia menatap gue lalu tersenyum, "Kenapa? Mau apa?"

"Itu– tapi kamu besok kerja,"

"Ya terus kenapa?"

"Takut capek kamunya nanti kurang tidur gak bisa konsentrasi." jawab gue sambil cemberut.

"Ini tuh gak sebanding sama perjuangan kamu lahiran nanti. Ayo, mau makan apa?"

"Martabak manis,"

"Itu aja?"

"Iya hehe,"

Taeyong mencuci mukanya lalu memakai jaketnya. Sebelum pergi, ia mengacak rambut gue. "Tunggu ya,"

Sembari menunggu Taeyong pulang membawa martabak, gue nonton tv di ruang tamu. Filmnya biasanya bagus-bagus kalo jam segini.

"Asik ada film spiderman, widih ganteng." kata gue bermonolog.

Tiba-tiba ada yang ngetok pintu. Pelan tapi sering. Gue agak ngeri karna ini udah tengah malem dan siapa juga orang yang mau bertamu ke rumah orang?

Gue mencoba untuk mengabaikan suara itu, tapi suara ketukan pintu itu makin terdengar keras. Akhirnya mau gak mau gue buka pintu. Kali aja manusia beneran.

"Hiks hiks..."

Anjai serem juga, mana rambutnya panjang.

"Siapa ya?"

"Fah, Taeyong mana?" tanya cewe itu.

"Lagi di luar, kenapa?"

Ia mengangkat kepalanya, "gue hamil."

Gue yang mendengarnya kaget. Reflek, gue memegang knop pintu lebih kencang untuk pegangan.

"M-maksud lo?"