Penyesalan

214 6 2
                                    

Malam ini cheona bermalam di kediamanku setelah satu bulan dia tak pernah bermalam di kamar selir manapun. Sejak kejadian itu, cheona selalu menghabiskan malamnya di paviliun mendiang ratu. Wajahnya begitu dingin, matanya memancarkan sorot kesedihan dan kebencian, tak pernah terlihat senyuman di wajahnya lagi. Pria pemilik Joseon sekarang tepat berada di hadapanku, sejak tadi tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya selain untuk memintaku menuangkan minumannya. Diteguknya agur terakhir yang barusan ku tuangkan untuknya. Anggur itu habis dalam sekali tegukan, lalu dia melemparkan gelas yang ada di tangannya kemudian menatap wajahku dan mulai mengeluhkan kesedihannya.

Jika aku bisa memilih terlahir dimana, aku akan memilih terlahir di luar istana. Terlahir sebagai pria bangsawan biasa. Pria yang bisa melindungi wanitanya, suami yang bisa melindungi istrinya. Bukan pria yang mendorong istrinya menuju kematian, bukan suami yang membunuh istrinya dengan tangannya sendiri. Apa hebatnya menjadi seorang raja ? Hah...

Dia menghela nafasnya panjang, lalu menyandarkan dahinya di bahuku. Dia menyembunyikan wajahnya, ditundukkannya kepalanya pada tubuhku. Ku rangkul tubuhnya, aku tak tahu harus mengatakan apa untuk menghibur kesedihan hatinya. Satu hal yang aku pahami dari semua perkataannya, dia menyesal. Pria penguasa Joseon ini sedang menyesali keputusannya.

Raja ? Hah... Aku bahkan tak bisa menarik perintahku hahaha....

Dia tertawa dengan sangat keras, tawa yang terdengar dipaksakan, lalu dia mulai menangis dan melanjutkan perkataannya lagi.

Aku bahkan melawan eomma mama dan berbohong pada seluruh menteriku untuk menutupi semua kejahatan yang dilakukan olehnya, tapi kenapa dia harus mengakui semua perbuatannya ? Kenapa dia tidak percaya padaku ? Apakah dia benar-benar percaya bahwa Yoon anak kita adalah halangan bagi Geum untuk naik tahta menggantikanku ? Kenapa dia tidak percaya padaku dan akhirnya melukai Yoon ? Apakah dia benar-benar tidak tahu bahwa mencoba meracuni panggeran yang merupakan darah dagingku adalah sebuah pengkhiatan besar ? Kenapa dia membuatku berada di posisi yang sulit ? Kenapa dia menyudutkanku ? Kenapa harus melakukan ini padaku ? Apa dia sudah tidak mencintaiku lagi ? Salahkah aku karna membagi cintaku untukmu ? Rasa cemburunya padamu telah membuatnya buta, membuatnya tidak percaya padaku lagi. Akhirnya... akhirnya dia menyerah disaat aku telah berusaha mati-matian untuk membelanya. Kenapa dia malah datang ke tengah rapat dewan istana dan mengakui perbuatannya yang sudah aku tutupi ?

Aku mendekap pria penguasa ini, membawanya ke dalam pelukanku lalu ku usap kepalanya mencoba menangkannya. Hatiku terasa sangat pedih melihatnya begitu hancur seperti sekarang. Aku memang wanitanya tapi tetap saja cintanya padaku tak sebesar cintanya pada mendiang ratu. Mendiang ratu memang wanita yang jahat, tapi aku tidak membencinya meskipun dia sudah meracuni anakku. Aku mengerti kenapa dia melakukan semua itu. Dia melakukannya hanya untuk mempertahankan posisi anaknya sebagai Seja, dia telah termakan hasutan oleh para menteri rakus itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 31, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The King's Untold StoryWhere stories live. Discover now