[20] Dua Puluh

459 62 80
                                    

Waktu pernikahan semakin dekat. Kini tinggal menghitung jam bagi Shawn untuk akhirnya bisa menikah dengan Wydi. Semua hal telah ia persiapkan dengan setengah mateng, soalnya kalo terlalu mateng takut vitaminnya ilang.

Malam udah larut, sementara Shawn masih meringkuk di atas tempat tidur dengan mata terbuka. Ingatan tentang dia dan keluarganya saat berdiskusi tentang pemilihan mahar pernikahan kembali melintas.

"Wydi minta mahar khusus ga dari kamu, Shawn?" tanya abah saat seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang tengah.

Shawn menggelengkan kepala. "Engga, cuma minta kentang mustopa dibanyakin aja dia mah."

"Terus kamu mau ngasih mahar apaan nanti?" Mr. Marquez ikut menanggapi.

"Enam puluh ekor unta mungkin," jawabnya sembari sibuk makanin pilus elang yang dia beli di AlfaDulloh.

"HAH SERIUS?!"

"Serius lah, masa Shawn boong."

Cam nampol kepala Shawn tanpa permisi. "Kuya! 60 onta lo bawanya gimana ntar?"

Shawn mengusap-ngusap bagian kepalanya yang sakit. "Gausa ngegas kadal! Gimana bawanya apaan sih lo? Gue bilang kan ekornya doang, yakali mau bawa 60 onta ke Indonesia."

Cam dan Grey saling bertatapan. "Grey?"

"Apaan Cam?"

"Ambilin golok gih di dapur."

Shawn tersentak. Dia bergidik ngeri saat pikirannya kembali memutar adegan Cam ngomong kaya gitu. Akhirnya dia pun memutuskan buat merem aja, ga lucu juga kan kalo besok pagi telat buat ijab qabul. Tenang aja, urusan mahar udah beres, bukan 60 ekor onta, masa juga yekan. Calon mempelai pria dan wanitanya boleh sengklek, tapi jangan sampe acara nikahannya juga ikutan sengklek. Semuanya harus berjalan sakral dan romantis.

H a j i   M e n d e s   2

H a j i   M e n d e s   2

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Haji Mendes 2Où les histoires vivent. Découvrez maintenant