32

6.7K 250 10
                                    

Happy reading😍

Pagi ini adalah pagi dimana semua orang akan merasakan kesibukan yang amat sangat, termasuk sosok tampan yang tidak pernah absen untuk melakukan pekerjaannya.

Peresmian prusahaan fashionnya akan diadakan hari ini dan hari ini pun adalah saat Devin akan menjemput gadis yang sangat dirindukannya.

"Siapkan semuanya, gaun yang indah untuk pemilik resmi perusahaan ini. Saya tidak ingin ada kesalahan sedikitpun!" Jelas Devin dengan tegas pada beberapa pelayan yang menyiapkan peresmian acara tersebut.

Devin berjalan meninggalkan gedung itu dan berjalan menuju dimana gadis itu berada.

Satu jam Devin perjalanan kekediaman Steven Linwood, ia segera keluar dari mobilnya dan masuk tanpa permisi sampai pria itu melihat salah satu pelayan dirumah itu dan bertanya.

"Dimana istriku?" Senyumnya merekah.

Pelayan itu hanya diam dan menundukan kepalanya.

"Jangan membuatku marah, dimana dia?" Tanya Devin lagi. Pelayan itu masih tetap diam ketakutan.

Tidak lama Emma datang karna merasa ada seseorang yang datang.

"Dev.." panggil Emma.

"Dimana dia?" Tanya Devin tegas tanpa melihat wanita itu, ia tetap meluruskan tatapannya kepada pelayan yang sudah hampir mati karna pandangannya.

"Duduklah Dev, biar kita bicarakan.." sahut Emma lembut, Devin melihat kearah wanita itu dengan pandangan mematikan ia mulai mempunyai firasat yang buruk kali ini.

"Dia milikku sekarang, aku punya hak untuk membawanya. Kembalikan wanitaku atau aku ledakan kepala suamimu nyonya." Kata Devin penuh tekanan disetiap kata.

"Dia sedang berlibur bersama Lisa.." jawab Emma selembut mungkin.

Devin segera pergi dari rumah itu dan mulai memanggil informanya untuk mencari gadis itu.

"Cari istriku.." kata Devin kepada seseorang disebrang telepon, dan masuk kedalam mobilnya.

****

"Maafkan aku Lisa aku tidak melihat cuaca, seharusnya kita sudah berkeliling kota Paris saat ini." Kata Nadine karna hari ini hujan dan mereka tidak bisa pergi.

"Tidak apa besok kita harus berkeliling sampai kita tidak bisa berjalan." Kekeh Lisa.

"Apa yang bisa kita lakukan disini Lisa?" Kata Nadine sembari melihat kearah jendela yang dibasahi oleh hujan.

"Entahlah tapi disini tidak terlalu membosankan." Jawab Lisa memberikan secangkir teh untuk Nadine.

Nadine mengambil sebuah buku yang ia bawa dari kamarnya dan mulai membuka buku itu, dimana ada beberapa design yang ia gambar waktu di sekolah dulu..

"Apa kita membuat perusahaan fashion saja Lisa?" Tanya Nadine antusias, Lisa melihat Nadine dengan heran lalu tertawa sekencang kencangnya..

"Tidak semudah itu bodoh, perlu banyak hal yang harus dipersiapkan." Kekeh Lisa

"Benar juga" kata Nadine memanyunkan bibirnya

Sampai tiba sore hari Nadine dan Lisa memilih untuk mengambar rancangan gaun yang mereka inginkan dibuku mereka masing masing.

Sembari berkhayal tentang lukisan gaun tersebut, sesekali tertawa dengan hasil imajinasi mereka masing masing.

"Ah Lisa pasti sangat menyenangkan saat semua rancanngan kita dipakai oleh para model kelas dunia." Kata Nadine berandai andai.

-NADINE LINWOOD- Where stories live. Discover now