4

2.1K 201 2
                                    

Peristiwa semalam masih teringat jelas di otakku. Aku masih bertanya tanya. Apakah benar cowo kalem anak tetangga sebelah itu seorang fanboy? Untuk memastikannya aku berencana untuk mengunjungi rumah keluarga jeon nanti, setelah pulang sekolah.

"Adek udah siap? Ini papa udah nunggu!" teriak bang chanyeol dari bawah.

"Udah bang, iya bentar adek turun" aku langsung cus ke bawah.

"Ma, ara berangkat dulu ya." aku salim sama mama.

"Iya, hati hati ya nak. Belajar yang rajin ya." ucap mama sambil mencium pucuk kepala ku.

"Iya ma." aku lalu berlari ke arah mobil papa.

"Buruan dek. Ini udah telat." kata bang chanyeol dari dalam mobil papa.

"Tumben abang berangkat pagi" tanya ku penasaran. Soalnya abang biasanya ke kampus siang siang.

"Abang ada kuliah pagi dek." jawabnya santai.

"Oohh.. Eh bang tau nggak?" aku kepikiran sama peristiwa tadi malam. Aku pikir sebaiknya aku cerita sama abang.

"Apa?"

"Anak cowo tetangga sebelah itu ternyata fanboy." ucap ku.

"Hah??!! Gak mungkin lah. Dia terlewat kalem gitu mana mungkin sih jadi fanboy. " ucap bang chanyeol tak percaya.

"Iih abang mah gak percaya. Kemarin malem aku liat dia joget2 di kamarnya." jelasku lagi.

"Astaga dek!!! Kamu ngintipin anak orang??!! Ntar matamu sakit lho!!" ucap bang chanyeol.

"Ish abang! Jangan mikir yg enggak enggak. Aku gak sengaja ngeliat dia kemaren" jelas ku.

"Hmmmmmm"

"Isshhh abang!!!!" aku kesal.

"Ahahahahaha"

.
.
.
.

Aku sedang menunggu bus di halte dekat sekolah.

"Duh kok busnya lama sih?" gumamku.

Tak lama ada seorang cowo berdiri di sampingku. Kayaknya aku kenal deh. Aku liat liat dan yup, ternyata ia adalah anak tetangga sebelah. Iya, si kalem.

Eh wait. Kok dia ada di sini? Malah pakai seragam yang sama lagi. Jangan bilang kalau dia sekolah di sini juga?!

"Kak wonwoo??" aku buka suara.

Dia hanya menoleh sebentar, lalu kembali memandang jalan di depannya.

"Kak wonwoo sekolah di sini?" aku berbasa basi.

"Ya" jawabnya singkat.

"Ooh kakak pulang naik bus juga?" aku mencoba mengajaknya ngobrol.

"Ya" lagi lagi jawaban yang singkat.

"Kak wonwoo kelas berapa?" lanjutku bertanya.

"12 IPA 2" jawabnya lagi.

"Ooooo.. Enak gak sekolah di sini?" aku tak mau kalah.

"Ish banyak tanya!" dia melirik ke arahku sebentar.

"M m m maaf kak" aku kicep.

Bus sudah datang. Lalu aku masuk ke dalam bus dan duduk di pojok. Sementara kak wonwoo duduk di kursi nomor dua dari depan.

"Hmm... Kalem + jutek" ujarku.

Waiting for you anpanman~~

Handphone ku berbunyi. Disana tertera nama "Abang Swag" ini dia yang bikin sendiri.

"Halo bang! Kenapa?"

"Abang belom selesai kuliah. Mama lagi di rumah tante yuri jadi rumah kosong. Kamu beli makan sendiri ya dek."

"Ih bang, ini aku udah di atas bus. Udah mau sampai rumah"

"Abang gak mau tau, kamu akalin aja sendiri. Numpang makan kek di rumah tetangga"

"Ih abang, gak sopan lah. "

"Serah dek. Kalo mau kelaparan yaudah. Tahan tuh gengsi"

"Tapi bang---" piip

Panggilan dimatikan sepihak oleh bang chanyeol.

Uhuhuhuhuhuhu. Aku laper.

.
.
.

Bus sudah berhenti. Aku langsung turun dan memasuki gerbang komplek. Ku lihat kak wonwoo jalan di belakangku dengan santai.

Hmm... Aku lapar. Aku mencoba mencari sumber makanan di sekeliling komplek. Tapi hasilnya gak ada.

Kriukkk...

Perutku semakin meronta ronta minta di isi.

"Haahh... Aku harus cepat sampai di rumah. Setidaknya aku bisa minum air putih" ujarku.

Aku berjalan terus dan akhirnya sampai di depan rumahku.

"Hahh.. Akhirnya..." aku langsung membuka pintu.

"Eh? Dikunci ya? Haduhhh ya ampunnnn"

Aku mencoba mencari kunci di bawah pot bunga. Biasanya mama selalu nyembunyiin kunci di sana.

"Hmm gak ada. Haduhh.. Telpon abang aja deh" aku mengeluarkan hp dan menelpon abang.

Tut, tut, tut, nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, silahkan coba beberapa saat lagi.

"Ish. Gak diangkat lagi. Haduh abang!!! Huh, telpon mama aja." aku beralih ke nomer mama.

Dan hasilnya sama.

"Huaaaa mama.... Ara laperrr... Mau makannn... Kunci rumah mana sihhh????" aku menangis.

Pada saat itu, kak wonwoo sampai di rumahnya dan membuka gerbang dengan santai. Aku memandang kak wonwoo dengan wajah memelas. Tapi sayangnya dia tak peka. Dia hanya melirik sebentar dan langsung melenggang masuk ke rumahnya.

"Kak wonwoo tunggu!!!!!" langkahnya terhenti karena aku memanggil namanya.

Dia menoleh. Pandangannya seakan berkata 'ada apa?'

Aku yang mengerti pun langsung buka suara.

"Kak.. Hmm... B-bo-b-b-boleh aku n-n-numpang m-m-makan?" aku tergagap.

"Gak" lalu dia melenggang masuk.

"Iiiihh pelitt!!!! Huaaaaaaa!!!" aku menangis lagi.

Next Door (Jeon Wonwoo)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang