Bab 5 Bagaimana Mulanya

3.2K 149 0
                                    

LEON POV

Aku kembali ke kelasku dan setelah merenung dan memikirkan apa yang terjadi kemarin, aku sadar kalau Chris sebenarnya hanya membutuhkan jarak untuk berpikir. Bagaimanapun juga dia mungkin tidak sekuat aku dalam mengatasi cemoohan. Dia tidak pernah mengatakan kalau dia tidak mencintaiku, tapi aku dengan bodohnya malah minta putus. Aku harus menemuinya hari ini dan minta maaf pada Chris.

"Hei apa kau sudah bawa?" Ucap seorang murid ketika aku masuk ke kelas Chris.

"Pastinya, saat kita rebut tas si homo itu lagi, kita akan hancurkan lagi. Kali ini kita permainkan dia habis-habisan."

"Cih lihat dia, masih punya muka dia datang disekolah ini."

"Dia memang preman, susah diusirnya. Setidaknya kita berhasil mengusir pasangan najisnya. Hahaha!" Mereka terawa mengejek sambil melakukan sesuatu di meja Chris.

Ternyata mereka sedang merusak meja Chris bahkan mencoret-coret tasnya. Emosiku naik ketika aku sadar kalau Chris sedang dibully. Semuanya terasa masuk akal sekarang ketika Chris memintaku untuk menjauhinya. Dia tahu kalau aku akan marah dan kalap jika aku tahu dia sedang dibully dan jika aku sampai membuat masalah lagi, aku pasti dikeluarkan dari sekolah. Dengan semua yang terjadi, dia masih berusaha melindungiku. Meski begitu.... aku dengan egoisnya mengatakan putus dan meninggalkannya sendirian.

Sial!

SIAL!
.
.
.
.
.
Leon POV

Aku tidak terlalu ingat dengan masa kecilku. Masa sebelum aku berada di bangku kantor polisi, menggigil ketakutan, sendirian, dan.... bingung.

Dari apa yang kudengar dari seorang polisi wanita yang menenangkanku, ayahku menghabisi nyawanya sendiri karena sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk pada ibuku hingga mereka tidak akan kembali lagi. Air mataku keluar saat itu, tapi aku tidak yakin kenapa. Apa karena ibuku yang tidak akan kembali, ayahku yang berbuat sangat buruk, atau fakta kalau aku tidak akan bertemu mereka berdua lagi.

Disaat itulah orang tua Chris datang ke kantor polisi. Dia bilang kalau dia adalah sahabat baik ibuku yang memang benar. Ibu Chris tekadang mengunjungi rumahku dan karena aku sangat pemalu, aku tidak terlalu memperhatikan ibu Chris hingga di kantor polisi. Mereka menawarkan diri menjadi waliku dan menerimaku di keluarganya. Saat itulah aku bertemu Chris untuk pertama kalinya. Dia menyambutku dengan pelukan sesaat ketika aku menginjakan kakiku di rumah keluarga Chris.

"Hei! Aku Chris! Ma! Apa ini saudara baruku?!!" Tanya Chris kecil pada ibunya dengan senyum lebar dan mata penuh harap.

"Ya Chris... kau selalu minta saudara kecil bukan? Karena mama tidak bisa memiliki anak lagi, jadi Leon akan menjadi anggota baru keluarga kita!"

"Woah! Leon? Jadi namamu Leon?! Keren!" Chris tersenyum dan sulit bagiku saat itu untuk tidak ikut tersenyum padanya. Senyumannya sangat menular dan.... hangat.

Aku resmi menjadi anak asuh keluarga Chris dan perlahan ketakutan kalau aku akan sendirian mulai hilang. Aku sangat bersyukur bahkan aku tidak bisa membalas kebaikan orang tua Chris dan terlebih Chris sendiri. Aku hidup dalam kehangatan keluarga Chris hingga suatu saat aku menyadari kalau orang tua Chris sebenarnya terpaksa mengasuhku dan mereka mengejar uang asuransi keluargaku.

Aku baru saja lulus sekolah menengah ketika pandangan terhadap keluarga Chris berubah. Selain itu fakta kalau Chris adalah murid yang sangat populer, pintar, dan sangat dibanggakan semua orang membuatku semakin membenci Chris dan keluarganya. Aku mulai kembali tinggal ke rumah lamaku yang orang tua Chris tidak bisa jual karena orang tuaku mewariskannya padaku.

Aku dan Kamu (Tamat)Where stories live. Discover now