1. Prolog

19.9K 916 10
                                    

New story ❤️

*
---The Dangerous Alpha---
*

Rahangnya mengeras, tatapannya berubah nyalang ketika seekor serigala besar menerjangnya dengan cepat namun dengan mudah ia melemparnya hingga menabrak pohon hingga tumbang. Ia tidak punya waktu untuk mengurusi seekor serigala yang mencari ulah dengannya. Ia harus segera menemui gadis kecil itu.

Ia mendengus ketika serigala itu kembali berlari kearahnya.

Crash!

Darah memuncrati wajahnya, tangannya berlumuran darah segar.

Brak

Tubuh serigala yang koyak itu di lempar begitu saja.

"Rogue, huh?" Dengusnya melihat anting yang menempel di salah satu kuping serigala itu. Anting yang sangat ia kenali, rogue yang berada dibawah kepemimpinan kakaknya yang tidak terima jika ia menjadi seorang alpha.

Anting yang begitu khas, selalu berhasil membuatnya teringat sosok kakaknya. Ia memejamkan matanya, melenyapkan manik matanya yang memancar warna kuning keemasan, dan ketika ia membuka matanya, manik biru saphire nampak memancar tajam.

Ia lalu berbalik meninggalkan mayat serigala itu.

*
*
---🌱 TDA 🌱---
*
*

Senyum seorang gadis kecil berusia delapan tahun menyapa Aaric yang baru saja tiba dari dalam hutan. Gadis kecil itu berlari dari teras rumah sederhana yang menjadi sebuah rumah singgah untuk anak kecil dari golongan orang miskin untuk mendapat pendidikan, dan gadis kecilnya lebih memilih berbaur dengan mereka daripada sekolah formal yang ditawarkannya. Pemuda itu berjongkok menyambut gadis kecil yang langsung memeluk lehernya. Senyum lebarnya terukir indah diwajahnya.

"Aku senang, tuan selamat." Katanya lalu mengecup pipi Aaric.

Aaric terkekeh, dengan mudah ia menggendong tubuh mungil itu. Memangkunya, dan berjalan mulai menjauhi dari rumah singgah yang lebih mirip dengan sebuah saung yang dipenuhi dengan meja panjang dan papan tulis putih, namun terlihat indah dan terawat.

"Itu karena kau selalu mendoakanku." Katanya,

Kembali gadis kecil itu tersenyum.

"Aku akan selalu mendoakan tuan, agar tuan selalu mendapat perlindungan." Katanya.

Aaric terkekeh, ia lalu melirik kalung berliontin sebuah batu ruby di leher gadis itu. Sebulan yang lalu ia memberikannya dan gadis itu selalu memakainya membuat Aaric merasa senang.

Ingatannya terlempar pada kejadian dua tahun lalu. Ketika ia berada di dunia manusia, menyamar sebagai seorang pengusaha muda untuk mencari kakak kembarnya yang menghilang karena tidak terima jika dirinyalah yang diangkat sebagai seorang alpha, bukan Aaron.

Pencarian yang tidak membuahkan hasil, dan ia hanya mendengar berita bahwa Aaron tengah membentuk kekuatan untuk mengalahkan dan menghancurkan kerajaannya, akibat rasa tidak terimanya yang berada dibawah adik kembarnya.

Ia hendak kembali ketika sepasang suami istri yang merupakan mantan kolega dalam bisnis, menyerahkan putri bungsunya dengan sekoper uang agar mereka bisa melarikan diri keluar negri. Tentu, Aaric sangat tidak ingin mengotori tangannya dengan membantu tindakan yang begitu rendah yang dilakukan oleh sepasang suami istri itu.

Namun, ketika ia menatap sepasang manik coklat yang dimiliki seorang anak perempuan berusia enam tahun itu membuatnya bertekuk lutut dan menukarkan sedikit uangnya dengan anak itu sebelum mereka menawarinya kepada orang lain.

Manusia terkadang melakukan hal serendah itu.

Akhirnya ia membawa gadis kecil itu kedunianya, menjadikannya bagian dari atas kekuasaannya, menjadi bagian yang masuk kedalam hidupnya.

"Tuan, jangan terluka lagi." Aaric mengerjap, ia lalu menundukkan pandangan melihat jemari mungil gadis kecil itu mengusap bahu telanjangnya yang berlumuran darah.

Sial. Dia lupa membersihkan diri.

"Aku tidak sepertimu, Ayesha. Luka ini akan sembuh dengan cepat." Katanya.

Ayesha mengangguk setelah ia mengingat penjelasan Aaric yang pernah ia dengar sebelum ini. Ketika gadis kecil itu melihat luka gores milik Aaric yang dalam beberapa menit lukanya menghilang. Sedangkan ketika ia berusaha memanjat pohon apel di taman belakang istana Aaric. Ia terjatuh dan lututnya tergores, ia membutuhkan waktu kurang lebih tiga hari agar luka itu mengering.

Ayesha juga cukup paham jika tuan yang merawatnya dengan baik ini bukanlah seorang manusia. Serta tempat yang ditinggalinya saat ini, penuh dengan manusia seperti Aaric yang memiliki kekuatan super-menurut Ayesha-dan mampu berubah-seperti pahlawan super-dengan menjadi seekor anjing raksasa bernama serigala.

"Malam ini, kau ingin makan apa?" Tanya Aaric.

"Aku ingin makan sup tomat yang hangat!" Serunya riang membuat Aaric terkekeh.

Kini mereka sudah mulai berada di pusat kota, beberapa orang membungkuk penuh hormat ketika ia lewat. Hingga beberapa warrior membukakan gerbang untuknya.

Ayesha senang, setiap kali ia pulang dari rumah singgah bersama Aaric yang selalu menghilang untuk menuntaskan tugasnya sebagai seorang alpha. Menjaga teritorialnya dari para makhluk lain. Datang kembali ke istana membuat Ayesha lega, karena ia tidak dihantui rasa cemasnya terhadap tuan yang selalu menjaganya.

Mungkin Aaric adalah raja yang sangat kejam, tidak segan untuk memisahkan kepala rakyatnya yang tidak mematuhi aturannya, atau menghukum para abdi negara dan pelayan dengan talak yang setimpal tanpa pandang bulu. Namun semuanya akan luntur ketika senyum Ayesha terukir, ketika gadis kecil itu berseru mengajaknya bermain. Maka, yang akan terlihat dari sosok Aaric yang gelap dan dingin itu berubah menjadi sosok yang bercahaya dan hangat.

---To Be Continued---

Akhirnya publish cerita tema werewolf lagi kekeke 😌

Dadah 🤗🤗

19 Agustus, 2018

The Dangerous Alpha [✓]Where stories live. Discover now