[9]

979 62 3
                                    

Budayakan vote dan comment untuk menghargai sulitnya author membuat setiap part😘❤️👌






Kali ini Lizy akan meluangkan waktunya di ruang musik. Jamkos adalah hal yang paling di syukuri para siswa. Kebanyakan mengisi kantin, tapi kali ini Lizy sedang ingin merilekskan pikirannya, setelah kabar buruk yang menghampirinya kemarin.

Flashback on

"Penyakitmu sudah bertambah parah, di tambah lagi obatmu jarang kau minum. Jika tidak di tindak lanjuti nyawamu akan jadi taruhannya" Jelas Diana kecewa.

Tersirat rasa takut di lubuk hati Lizy, matanya tak kuasa membendung air mata setelah mendengar kabar tentang penyakitnya.
"Lalu...aku harus bagaimana sekarang?" Lirihnya sambil menundukkan kepalanya.

"Minumlah obatm-"

"Obat obat dan obat, obat itu juga tidak akan menyembuhkanku!! Nyeri itu datang lagi bahkan saat tengah malam dimana semua orang tidur nyenyak, sedangkan aku? Sengsara! Setiap aku minum obat, aku tak merasakan sakit lagi, tapi di kemudian waktu sakit itu datang dan lebih membuatku sengsara!!" Keluh Lizy dengan suara yang gemetar. Jika semua di sangkut pautkan dengan obat, apakah itu artinya hidupnya hanya bergantung pada obat?

"Kau tidak mau minum obat dan itu membuatmu lebih sakit dari sebelumnya,"

"Aku minum dan tidak minum sekalipun akan mati pada akhirnya!!"

"Terus apa yang kau mau? Obat tidak mau, kemoterapi juga tidak. Kanker otakmu sudah masuk stadium 2!!"

Flashback Off

Jari jemarinya mulai memainkan piano tersebut. Terlintas bayangan saat dirinya masih kecil, saat sedang bermain bersama Arif. Dulu Lizy juga pernah di ajarkan bermain piano oleh Arif. Dan sekarang Lizy mengulang apa yang telah di ajari oleh sosok yang biasa dipanggilnya 'papa'.

Nada yang dihasilkan piano itu menjadi instrumental sebuah lagu berjudul ayah-seventeen, dan sudah tentu air mata sudah tak bisa terbendung di pelupuk mata.

Engkaulah nafasku

Yang menjaga di dalam hidupku

Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik

Kau tak pernah lelah

Sebagai penopang dalam hidupku

Kau berikan aku semua yang terindah

Aku hanya memanggilmu ayah

Di saat ku kehilangan arah

Aku hanya mengingatmu ayah

Jika aku tlah jauh darimu

Kau tak pernah lelah

Sebagai penopang dalam hidupku

Kau berikan aku semua yang terindah

Aku hanya memanggilmu ayah

Di saat ku kehilangan arah

Aku hanya mengingatmu ayah

Dream a girl(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang