Eleven

643 101 15
                                    

Arrrgggg!!!

" Yeri!!" Teriak Saeron di balik badan Jimin.

" Tuan putri kembalilah ke jantung hutan. Antar dia." Perintah Jimin pada pengawal raja Vanos.

" Tidak mau!!!" Bantah Yeri.

" Putri, disini bahaya. Dia akan membunuhmu."

" Siapa yang mau bunuh aku!!!?" Jimin terhentak.

" Dia baik!!" Saeron berjalan melewati Jimin.

" Saeron!!" Teriak Jimin.

Saeron langsung membawa teri pergi dari sana. Karena sekitar 5 serigala ingin menyerangnya.

Yang ditarik pergi dari sana hanya diam dengan mata yang masih menatap tajam kaum Vanos. Akhirnya, mereka berdua tidak terlihat lagi di ujung tebing itu.

***

" Ahhkk!" Irene berhenti berjalan.

" Irene? Gwaenchanha?"

" Mhh." Dehem Irene dengan tangan yang memegang dadanya.

Jantung Irene terasa sakit lagi. Padahal dia sudah memakai kalung nya. Wendy yang tadi berjalan di depan Irene langsung kembali mendekati Irene dengan risau.

" Jantung kamu sakit?" Tanya Wendy khawatir.

" I-iya." Lirih Irene.

" Akhhhh!!"

Irene mengerang kesakitan lagi. Menahan rasa sakit dengan memejamkan matanya.

" Irene, kajja." Ajak Wendy kembali masuk ke dalam hutan glower.

" Ja-jangan. Aku tidak mau lagi masuk ke sana." Tahan Irene.

" Kita harus menemui keluarga Kim." Ujar Wendy.

" Aku mohon jangan~"

Wendy merasa bingung sekali sekarang. Dia membawa Irene duduk di bawah pohon bersandar di sana.

" Irene?" Wendy terjongkok di depan kekasihnya.

" Kalung kamu bersinar." Wendy menyentuh kalung Irene.

" Aww!!" Ringis Wendy dengan tangan yang sudah merah karena memegang kalung Irene yang panas sekali.

" Kenapa panas sekali?" Tanya Wendy.

" Aku tidak tau." Irene menurunkan kepalanya dengan tangan yang memegang kalung berlian itu. Dia baru menyadari kalau jantungnya tidak lagi sakit.

" Jantungku.....tidak sakit lagi." Kata Irene membuat Wendy menyerngitkan dahinya.

Tidak berselang lama, mereka di landah kesunyian. Sambil menatap diam tanpa ada kalimat di mata mereka. Lalu....

" Presius!"

" Faleria!"

Kata mereka serentak dengan ekspresi kaget dan takut.

" Kajja!" Wendy berdiri dengan tangan yang membatu Irene bangun dari duduknya. Lalu mereka melesat keluar dari daerah hutan glower. Menuju hutan Alan, dimana kedua serigala mereka berada di sana.

***

" Kenapa banyak sekali?"

" Tetap di belakangku."

Presius perlahan mundur mendorong Faleria agar tetap di belakangnya. Serigala kaum Vores terus berdatangan. Mereka sampai kualahan sendiri menghadapi kaum Vores.

Presius sibuk mengerang garang karena mereka hanya mengincar Faleria. Tatapan Presius terus melihat pria yang berdiri di belakang kaum Vores dengan senyum jahatnya itu.

I just | Wolf ✓ [C]Where stories live. Discover now