S: Ted, aku pernah bilang kan kalau manusia itu penuh rahasia? Kamu punya rahasia?
Ted: Iya, aku ingat. Tentu saja.
S: Apakah kamu pernah merasa lelah memeluk rahasiamu sendiri?
Ted: Hmm, nggak pernah. S, nggak semua orang harus tahu segala hal tentang kita. Apa saja yang membuatmu terkadang ingin menyerah, bersemangat, ingin sekali menangis, bersyukur, ingin sekali marah, beragam emosi dan sebab-sebab lainnya atau apa saja yang membuatmu lebih memilih untuk diam.
S: Kita selalu mencoba untuk menutupi kekurangan diri sendiri namun mudah sekali menilai kekurangan orang lain, Ted. Menutupi kecemasan diri sendiri namun mudah sekali melihat sisi nggak baik dari orang lain.
Ted: Kita hanya perlu selalu bersikap baik pada orang lain, S. Kita nggak tahu seberapa kuat ia menghadapi pergumulan dalam hidupnya, kan?
S: Kalau memang nggak berkemampuan untuk mengobati, setidaknya nggak menyakiti ya, Ted?
Ted: Betul. Dan menjaga kesadaran diri itu rumit sekali, S. Kita seringkali lupa.
S: Di dunia ini kita diuji, Ted. Apakah bisa menjadi sebaik-baiknya manusia atau nggak? Jangankan hubungan baik dengan manusia, hubungan dengan Tuhan pun mungkin seringkali lalai. Kita harus banyak introspeksi diri ya, Ted?
Ted: Tentu saja, S. Menilai diri sendiri jauh lebih penting daripada menilai orang lain.
S: Semoga kita selalu ingat ya, Ted.
Ted: Semoga, S.
***
YOU ARE READING
Temu Wicara #2
General FictionDi antara apa-apa yang tidak diketahui olehmu, aku tahu, tidak selamanya aku selalu beri tahu dan kamu harus tahu. Terkecuali jika sudah semestinya kamu tahu. __________ Cover Design : sacessahci Image : Cloud by pinterest
