Part 7

4.9K 220 0
                                    

Valdi terbangun lebih dulu. Itu dikarenakan alarm nya yang berbunyi sangat keras.

"Ehm, jam berapa sih sekarang?" gumam Valdi lalu mengambil ponsel nya.

"Whatttt? Jam 6.55 AM?" teriak Valdi.

Bersamaan dengan itu, tiba-tiba Mbak Tuti masuk ke dalam kamar Aldi. Melihat tiga laki-laki tampan di dalam sana, membuat Mbak Tuti terkejut.

"Omagoidah, kok bisa ada tiga pangeran disini?" pekik Mbak Tuti.

Mendengar hal tersebut membuat Valdi mengernyitkan dahi. "Eh, Mbak. Ada apa?"

Mbak Tuti memicingkan kedua matanya. Setelah berhasil melihat dengan jelas, barulah ia terkekeh. "Oh, ternyata nak Valdi toh."

Valdi tersenyum. "Iya nih. Saya sama Reno nginep disini dari kemarin."

Mbak Tuti lantas membalas senyuman Valdi. "Yaudah kalo gitu mbak minta tolong sama nak Valdi buat bangunin Aldi ya. Terus kalo udah berhasil bangunin, suruh dia siap-siap buat ke sekolah. Mbak mau nyiapin sarapan buat kalian semua."

Valdi lantas mengangguk. "Oke, mbak. Tenang aja. Bentar lagi semuanya beres kok."

Mbak Tuti lalu berjalan pergi meninggalkan kamar Aldi. Melihat Mbak Tuti yang telah pergi, membuat Valdi bangkit berdiri. Ya, ia ingin membangunkan Aldi lebih dulu.

"Woe, bangun napa. Udah siang." teriak Valdi pada Aldi.

Melihat Aldi yang masih tetap tertidur membuat Valdi menjadi gerimutan sendiri. "Nih anak kebo nya minta ampun deh. Pantes aja Mbak Tuti enggak mau bangunin dia tadi."

Ia lalu berjalan mendekati Reno. "Ren, bangun dong. Udah siang nih. Nanti kita telat."

Reno berusaha membuka kedua matanya. Melihat hal tersebut membuat Valdi tersenyum bangga. "Nah kan, beda banget sama si kebo. Untung nya lo gampang di bangunin."

Reno lantas duduk di tepi tempat tidur. Ia lalu mengusap wajah nya. "Gue sama adik gue kalo dibangunin gampang kok. Santai aja."

"Elah ni bocah. Pagi-pagi udah sange aja. Sana buruan mandi. Gue mau berusaha buat bangunin kebo cakep di samping lo." ujar Valdi.

Reno terkekeh. Ia lalu berjalan memasuki kamar mandi.

"Di, bangun dong." ucap Valdi seraya menggoncangkan bahu Aldi, tetapi tetap saja tidak ada reaksi apa pun dari nya.

"Gimana caranya ya bangunin nih kebo?" gumam Valdi sambil memikirkan sesuatu.

Bersamaan dengan itu, tiba-tiba sebuah ide muncul dari dalam benak nya. Ia lantas mengambil ponsel nya dan segera menghidupkan rekaman.

"Aldi, bangunnnn. Kasian noh Celine jatuh di got depan." ujar Valdi.

Mendengar hal tersebut membuat Aldi seketika bangkit berdiri.

"Mana Celine mana? Kenapa enggak lo selametin dia dulu sih? Kan kasian dia jatoh gitu. Nanti kalo ada yang luka gimana? Kan bisa gawat." ujar Aldi sedikit panik.

"Ok, save." ujar Valdi seraya menyimpan hasil rekaman tersebut.

Melihat itu membuat Aldi terdiam sejenak. Ia mencoba untuk mengumpulkan seluruh nyawanya.

Setelah tersadar, Aldi lantas menjitak kepala Valdi secara berulang kali.

"Aduh, Di. Sakit sakit. Stop." teriak Valdi.

Tetapi Aldi tetap menjitaknya. Ia tidak memperdulikan semua teriakan Valdi.

"Aldi, stop. Ok ok, gue salah." ucap Valdi kembali.

Hey Aldi [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang