11 (Revisi)

13K 1K 49
                                    

Joan_
Bestie, kamu beneran putus sama Arlan?

Lana mengerutkan kening membaca pesan dari sahabat karibnya itu. Joan, adalah orang yang dulu jadi mak comblangnya semasa SMA sehingga Lana bisa jadian dengan Arlan. Dia cowok tulen yang macho kalau di luar. Tapi sebenarnya dia punya sisi kemayu yang hanya ditunjukkan pada Lana kalau lagi gabut.

Profesi Joan adalah selebritis. Dia drumer dari band yang sedang naik daun setahun terakhir, Pheromones. Namun di puncak karir band ini malah tiba-tiba memutuskan untuk hiatus karena berbagai alasan. Ben, kakak kandung Joan yang menjadi keyboardist sedang menunggu kelahiran anak kedua. Mereka juga ingin fokus pada wirausaha restoran yang baru dirilis. Yah, aji mumpung pas mereka lagi terkenal begini, mereka buka usaha kuliner. Joan bilang kalau hanya bermodalkan viral yang hanya sementara mereka nggak akan bisa bertahan. Mending mereka cari batu loncatan dari sekarang mumpung orang-orang masih aware. Joan juga mau segera menikah dengan tunangannya. Yang tetap aktif bersolo karir, cuman si bontot Aldo yang jadi vokalis. Lana jadi teringat betapa gantengnya adik angkat Joan itu. Kalau dia lagi nyanyi, Lana seakan terhipnotis gitu. Arlan aja sampai nutupin mata Lana tiap kali mereka lihat si Aldo manggung gara-gara cemburu. Tapi itu dulu...

Lana_
Kamu nanya?

Joan_
Duh, Bestie. Aku serius nih. Beneran nggak?

Lana_
Bukannya kamu yang sebarin beritanya di grup whatsapp SMA tadi?

Joan_
Aku cuman bercanda biar itu grup ga sepi kayak kuburan. Hehehe. Ceritain dong bestie. Beneran apa nggak? Kok kamu hapus seluruh postinganmu yang ada Arlannya di IG. Kamu beneran putus kah? Kenapa? Kok bisa.

Lana mencebik. Dia kesel banget sama Joan yang seenaknya menyebar gosip. Didiamkannya saja chat Joan itu tidak dia balas. Tahunya, Joan malah neror Lana dengan telepon membuat Lana jadi keki. Dia tidak ingin mengobrol dengan siapa pun sekarang ini. Dia hanya ingin sendiri. Maka, diblokirnya sementara whatsapp cowok itu biar dia nggak mengganggu hidup Lana.

Ponsel Lana berdering. Ada panggilan masuk lewat telepon biasa membuat Lana jadi emosi. Diangkatnya telepon itu dengan napas api yang menyembur.

"Nggak usah kepo deh, Banci! Aku mau putus kek, mau kawin lari kek, bukan urusan lu!" amuk Lana.

"Iya maaf, Lana. Aku juga nggak kepo kok."

Suara bariton yang terdengar membuat Lana tertegun. Ternyata bukan si cempreng Joan yang telepon. Dilihatnya lagi layar ponselnya. Ternyata yang menelepon adalah Arkan. Si mantan calon kakak iparnya. Lana langsung tengsin kan jadinya.

"Eh... Maaf, Arkan. Aku nggak tahu kalau kamu yang telepon. Aku kira si Joan," ucap Lana terbata-bata.

Tawa Arkan yang terdengar membuat hati Lana nyeri. Betapa miripnya suara itu dengan gelak Arlan yang sudah sangat lama tidak dia dengar. Satu bulan terakhir sebelum memutuskannya, Arlan tak pernah tertawa seperti ini lagi. Hanya pertengkaran saja yang terjadi tiap kali merek bicara. Air mata Lana seketika menetes mengingat hal itu.

"Lan, kamu jadi bareng kan pulang ke Kediri?" tanya Arkan.

"Iya, bareng," angguk Lana. Kesempatan kan bisa pulang tanpa ongkos langsung diantar sampai depan rumah.

"Kamu nangis, Lan?" tanya Arkan.

"Iya, aku lagi nonton Drama Korea ini," dusta Lana sembari mengusap ingusnya. Dia tidak ingin terlihat lemah di depan Arkan.

"Habis ini aku jemput ya," kata Arkan.

"Iya."

***

Guys... Ini ya bab revisi yang aku tambahkan. Jadi Joan sudah aku munculkan di bab ini muehehe. Kalau kalian penasaran sama keluarganya Joan baca Berondong Manis yak...

Prajabatan Cinta [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang