S-8

13.2K 574 2
                                    

"Bagaimana sahamku bisa turun" ucap Revan sambil melihat statistik data perusahaannya yang menurun.

*tok...tok...tok*

"Masuk!" Perinta Revan.

Vannya dengan ragu memasuki ruangan kerja papanya,wanita itu tau jika saat  ini kondisi perusahaannya sedang tidak baik.

"Pak perusahaan RD Company akan menuju kesini untuk melakukan kerja sama"

"Baiklah,jika sudah datang suruh saja dia masuk" balas Revan sambil memejamkan matanya.

Vannya segera pergi setelah mendapat jawaban dari ayah yang sekaligus atasannya.

Tak lama kemudian,datanglah seorang pria tampan memakai kacamata hitam bersama seorang wanita cantik berpakaian seksi dibelakangnya.

"Apa tuan Revano Sandreyan ada didalam" ucap pria itu datar dan dingin.

"Ada,silahkan masuk,anda sudah ditunggu oleh bapak Revano"

Setelah mendengar ucapan Vannya pria itu berjalan menuju ruangan disebelah tempat duduk Vannya. Saat tangannya menyentuh knop pintu pria itu membalikkan badannya menghadap dua wanita cantik dibelakangnya.

"Kamu tunggu disini saja bersama dia" ucap pria itu pada sekretarisnya.

Mendapat perintah dari atasannya sekretaris itupun menghentikan langkahnya dan duduk dikursi dihadapan Vannya.

Selama pria yang diketahui Vannya sebagai CEO muda dari RD Company itu berada didalam ruangan papanya. Tatapan sinis selalu diberikan oleh sekretaris cantik dan seksi yang ada dihadapannya. Vannya sendiri merasa risih ditatap sinis oleh wanita dihadapannya.

Tak lama kemudian pintu ruangan papanya terbuka,dan menampilkan sosok pria bertubuh tegap keluar dari ruangan papanya. Pria itu berjalan begitu saja melewati dirinya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun,jangankan mengucapkan apapun pria itu tidak memberikan ekspresinya sama sekali.

Dasar pria dingin . Gerutu Vannya saat melihat pria dihadapannya.

Setelah seharian Vannya berkutat dengan pekerjaannya,akhirnya jam menunjukkan waktu pulang. Vannya segera meninggalkan kantornya bersama papanya.

Sesampainya dirumah Vannya dan Revan segera makan malam bersama. Saat makan malam dimeja makan hanya ada keheningan dimeja makan sampai akhirnya Revan memutuskan untuk memecah keheningan tersebut.

"Vannya sayang kenapa kamu melamun" ucap Revan pada putrinya.

"Eh....gapapa paa,Vannya cuma lelah aja"

Revan merasa bersalah mendengar ucapan putrinya.

"Maafin papa ya sayang,kamu tau sendiri kan perusahaan kita saat ini sedang ada masalah,perusahaan kita terancam jatuh, ratusan karyawan terancam jadi pengangguran" lirih Revan menatap makanan dihadapannya.

"Papa sudahlah tidak apa,maafin Vannya ya pa gak bisa bantu papa banyak,kalo ada sesuatu yang bisa Vannya lakukan, Vannya pasti akan melakukannya untuk papa" balas Vannya sambil menyenyuh punggung tangan papanya diatas meja.

"Sayang,kamu yakin mau membantu papa?"

"Iya pa,tapi apa Vannya bisa melakukan sesuatu untuk papa?"

"Ada sayang"

"Apa itu pa?" Tanya Vannya sambil mengernyitkan keningnya.

"Kamu harus menikah dengan Leon Richardson" ucap Revan membuat Vannya membelalakan matanya.

"Kenapa pa?" Lirih Vannya pada papanya.

"Karena tadi Leon Richardson menawarkan penawaran yang baik, Leon ingin menikahi kamu dan memberikan penawaran yang menguntungkan untuk perusahaan kita" jelas Revan pada putrinya. Revan diam tidak melanjutkan ucapannya,pria tersebut menunggu reaksi dari putrinya.

Shevannya [COMPLETE] ✔Where stories live. Discover now