S-16

14.2K 607 3
                                    

"Siapa dia ma?" Tanya James pada istrinya

"Tanyakan pada putramu pa,putramu mengenal baik wanita ini" ucap Anne pada suaminya.

"Leon siapa dia?" Tanya James pada putranya

"A..aannu pa dia kerabatku dulu"  ucap Leon terbata bata.

"Kerabat apa? Jelasin lebih detailnya" ucap Anne pada putranya

"Kerabatku masa SMA dan Kuliah pa" ucap Leon sambil menunduk

"Kamu yakin cuma itu aja?" Tanya Anne lagi

Leon hanya mengangguk pertanda iya.

"Dia bukan kerabat kamu diranjang bukan?" Tanya Anne frontal membuat semua orang yang ada disana terkejut bukan main, namun ekspresi terkejut tidak ditunjukkan dari raut wajah Vannya. Vannya malah memasang wajah datarnya karena Vannya memang pernah melihat sendiri Leon dan wanita dihadapannya ini memadu kasih dikantor Leon.

"Mama ini ngomong apa sih ma" ucap Jessika memperingati ibunya

"Tanyakan saja pada kakakmu! Kalo memang Camila ini bukan kerabat ranjang kakakmu wanita ini tidak mungkin sampai mengandung anaknya Leon!" Ucap Anne pada putri bungsunya.

Jika tadi ekspresi Vannya biasa saja namun kali ini wanita itu memasang raut terkejutnya.

"Apa maksud mama?' Tanya James pada istrinya

"Papa ini kaya gak pernah muda aja, papa tau gak kelakuan anak papa ini udah bikin mama malu pa! Dia ngehamilin anak orang tanpa ada ikatan pa! Memang mama mau cucu dari Leon tapi tidak dengan menghamili anak orang, mama maunya cucu yang lahir dari rahim istri sahnya Leon" ucap Anne Richardson panjang lebar.

"Benar itu Leon?" tanya James pada putranya

Lagi lagi Leon hanya mengangguk, pria itu tidak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun karena Leon tidak berfikir hal ini akan terjadi.

"Berdiri kamu!" Perintah James pada putranya

Leon berdiri menuruti perintah ayahnya, namun sebelum pria itu berdiri Leon melirik kearah istrinya terlebih dahulu. Ia melihat sorot kekecewaan dari wajah istrinya yang cantik.

*bugh*

James memberi bogem pada putranya membuat semua orang meringis melihatnya, Jessika langsung membawa putrinya yang masih berusia 4th itu menjauh dari ruang makan.

"Siapa yang ajarin kamu buat bersikap seperti ini Leon?" Tanya James sambil menarik kerah putranya.

Leon hanya diam saja sambil menahan rasa sakit dipipinya akibat bogem pemberian sang ayah.

Melihat putranya hanya diam saja kekesalan James bertambah pria itu menghajar putranya habis habisan bahkan James sudah tidak memedulikan lagi teriakan dari sang istri yang menyuruhnya untuk berhenti.

"Papa sudah pa!" Ucap Vannya sambil menarik lengan ayah mertuanya.

"Vannya minggir! Biar papa hajar anak ini!" Ucap James sambil mencoba menyingkirkan tangan menantunya.

"Pa udah ini urusan rumah tangga Vannya"

"Buat apa kamu membela anak ini Vannya? Dia sudah jelas jelas menyakiti kamu dengan terlibat affair bersama wanita lain? Papa malu Vannya! Papa bisa maklum jika kalian menikah karena perjodohan,tapi ini beda kalian menikah atas kemauan anak ini sendiri tapi dia yang menghianati keinginannya sendiri!" Ucap James sambil menunjuk Leon yang berbaring lemah dilantai.

"Pa,beri aku sama Leon waktu untuk menyelesaikan masalah kita berdua, kali ini Vannya pusing pa, Vannya tidak ingin menyelesaikan masalah dengan menambah keributan pa, papa ingat sama cucu papa, kasihan dia ketakutan pa" ucap Vannya pada ayah mertuanya

Shevannya [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang