Theo menatap langit kamar nya, sudah pukul 3 dini hari dan diri nya masih belum bisa tertidur. Sebenar nya mood nya hari ini bagus-bagus saja sebelum mendapati sms dari Roland bahwa lusa ibu nya, yaitu Elena ingin datang mengunjungi nya.Terdengar lucu memang sudah 3 tahun belakangan ini dirinya tidak bertemu dengan ibu dan ayah nya. Lalu tiba-tiba orangtua nya itu ingin mengunjunginya. Semenjak dirinya memilih untuk mengambil studi di Amerika, orangtuanya sudah tak pernah peduli kepada nya.
Namun sekarang, buat apa orang tua nya kembali berperan seakan peduli kepada nya.
"Ah sial" geram Theo melempar salah satu bantal nya ke sembarang arah.
"Dipikiran mereka bisnis dan hanya bisnis.. sekarang mereka baru mengunjungi ku setelah tahu, sebentar lagi perusahaan Da Vinci berada di bawah tangan ku" ucap Theo kepada dirinya sendiri.
Theo mengacak kasar rambut nya lalu bangun dari posisi tidurnya dan berjalan keluar dari kamar, untuk mengambil sekaleng bir dari kulkas di dapur.
Tak lama kemudian ponsel nya berdering, lalu
"Kesini sekarang aja" ucap Theo pada lawan bicara nya di sambungan telepon
Beberapa menit kemudian Fathir sudah datang sambil membawakan seloyang pizza dan makanan cepat saji lainnya.
"Lo kenapa bro?" Tanya Fathir yang tahu temannya sedang ada masalah.
Theo membuka kaleng bir keempat nya lalu meneguk minuman tersebut dengan cepat.
"Tell me bro .. lo kenapa? " ucap Fathir dengan nada khawatir nya.
"Nyokap dateng besok" sahut Theo pelan sambil memakan kentang goreng di hadapannya.
Tanpa harus bertanya lebih lanjut , Fathir sudah tau apa yang sedang di alami oleh sahabat nya ini. Sudah berteman dari umur 7 tahun membuat mereka sudah mengenal satu sama lain.
"Udah nih makan dulu.. jangan lo pusingin yang lain-lain dulu.. apa lo butuh liburan?" Tanya Fathir kemudian
Theo mengangguk pelan dan berkata,
"Besok bisa gak liburannya?""Semua bisa gue atur .. kita cabut sore yah.. sekarang lo makan dulu"
🦋🦋🦋
Pagi ini di Harvard University, cuaca cerah membuat suasana kampus pun juga cerah. Alusia yang tengah jalan bersama Hara di halaman kampus tiba-tiba dihampiri oleh Fathir dan Atlanta.
"Al bisa sebentar ngobrol?" Ucap Fathir
"Oh iya ada apa?"
"Sidang akhir Theo sama lo diundur minggu depan yah.. hari ini Theo mau pergi sama kita... dan lo gak usah khawatir kita udah bilang sama Dosen kesenian dan bisnis"
Alusia mengerutkan dahinya lalu
"Kok tiba-tiba, bukannya Theo mau nya besok?"
"Hmm ada hal yang harus kita urus dulu" sahut Atlanta kemudian.
"Oh apa kalian ikut kita aja gimana?" Tanya Fathir tiba-tiba.
Alusia dan Hara saling bertatapan bingung dengan pertanyaan Fathir.
"Iya ikut aja" ajak Atlanta kemudian
"Gak aku gak bisa" sahut Alusia cepat lalu segera menarik tangan Hara dan berjalan cepat meninggalkan Fathir dan Atlanta di halaman kampus.
🦋🦋🦋
"Iya gue ajak aja Alusia kan.. eh dia gak mau"
Tutur Fathir sambil mengesap kopi nyaTheo membulatkan mata nya lalu berkata,
"Lo ngapain ngajakin itu anak?! Yang ada liburan gue jadi ancur"
Atlanta tertawa kecil sambil menatap Fathir yang terkejut dengan teriakan Theo terhadap nya,
"Yah gak jadi.. dia gak mau.. eh dia tuh jual mahal banget yah setelah gue pikir-pikir" ucap Fathir kemudian
"Dia bukan jual mahal.. emang dia gak laku, lagian siapa yang mau sama cewek begitu" kata Theo sambil kemudian melanjutkan permainan billiard nya.
"Halah tar kalo dia laku , lo kaget bro" seru Fathir kemudian membuat Theo segera membungkam mulut teman nya itu.
"Udah udah.. ayo jalan ke airport" ucap Atlanta segera memisahakan kedua temannya itu.

YOU ARE READING
Perfect Dreamer
Romance[Book 2] Sekuel Da Vinci Love Story. Ketika sang Pemimpi dan sang Pemburu Wanita bertemu. Untuk selamanya Dunia mereka berputar karena satu pertemuan yang berujung dengan pertemuan lain nya. Ketika seorang Pembalap handal bertemu dengan seorang...