Jangan Kepo! Bikin Nyesek.

132 59 11
                                    

Kemarin setelah aku bertemu dengan Keendra, aku langsung mengabari Vira secepat kilat dan waaaw, Vira antusias banget pengen tau apa aja yang kami bicarakan. Dia memilih untuk mendengarkan langsung cerita ku daripada via telpon. Makanya dia sudah nangkring di kamar kost ku Jumat malam ini.

"Untung besok Weekend, bisa telat gue kerja karena semalaman rumpi ama loe," aku mendorong tubuh Vira untuk bergeser. Vira bergeser tanpa menghiraukan perkataanku.

"Jadi gimana kemarin? Langsung jadian?" alis matanya bergerak-gerak cepat.

"Baru juga kenalan. Masa langsung jadian. Sarap loe ah," jitakan halus mendarat di pucuk kepala Vira.

"Terus gimana dong?"

Mata ku menerawang ke arah tembok berhiaskan wallpaper pohon dengan burung-burung kecil sebagai pemanis. "Ya gitu deh," ucap ku singkat sambil tersenyum.

"Ciieeeeeee.. Suka lo ya sama dia? Gilaaa Keendra peletnya kencang," Vira tertawa terbahak-bahak.

"Cepat banget lo bikin kesimpulan. Ngga suka juga kali tapi emang Keendra orangnya asik diajak ngobrol. Nyambung aja gitu."

"Kalo diajak pacaran, asik ngga?" Vira tersenyum menggoda

"Ya mana gue tau. Vira, kenalan aja baru sehari. Lo udah mikir ke pacaran segala. Gue kan belum tau apa-apa tentang dia."

"Gue bakal seneng sih kalo lo pacaran ama dia."

"Kenapa emangnya?"

"Cocok aja gitu."

"Ngga kuat deh alasannya. Cetek kaya kolam bayi."

"Terus lo ga mau tanya-tanya gitu tentang dia ke gue?"

"Mmmmmm," aku mengusap-usap dagu tampak berpikir keras. "Ngga deh, biar aja tau sendiri. Awalnya kan kenal sebagai teman. Kalo sering ketemu juga nanti banyak tau."

"Ya udah kalo mau nya lo begitu. Jadi besok kita mau kemana?" Vira bertanya sambil melihat kuku-kuku tangannya yang cantik.

"Kemana aja deh teserah lo."

"Baguuuus, gue suka jawaban lo. Gue mau mandi ah. Gerah nih," dengan sigap Vira menggapai handuk yang ada dipinggir meja dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Vir gue pinjem hape loe ya, mau send foto-foto minggu lalu pas di konser."

"Silahkan Princess Alisa."

Gawai vira berada di tanganku. Aku segera memilih foto-foto yang aku maksud dan mengirimkannya ke akun ku. Niat usil mampir di benak ku, aku berniat mengunggah foto aib Vira di laman Instagramnya.

Perhatian ku teralihkan pada postingan seseorang. Anaphalis Javanica, bunga yang melambangkan cinta abadi dan caption yang tertulis I always remember you.

Keendra sang pemilik foto tersebut berhasil menyiram rasa keingintahuan ku akan isi dari galeri digitalnya. Aku menjelajahi galerinya, menikmati hasil tangkapan yang dia buat.

Kemudian terhenti pada foto yang memperlihatkan dua tangan saling mengenggam. Tangan kiri pria dan tangan kanan perempuan. Masing-masing terlingkar gelang yang nampak sama.

Foto dengan caption I always remember you persis seperti caption bunga Edelweis. Harusnya gue ga usah usil. Malah nyesek gara-gara kepo. Poor me. Aku menyesali keputusan ku itu karena sekarang perasaan aneh mulai menggerogoti sisi-sisi hatiku. Pertanyaan mulai membombardir pikiran ku. Siapa yang selalu dia ingat? Apa perempuan itu kekasihnya?

To be Continued.......

Kalian sedih ga lihat Callista? Ternyata kepo itu memang bikin nyesek ya.
Masih penasaran kan sama cerita Callista?
Baca terus kisahnya ya.

Dan jangan lupa untuk vote dan comment.

Vielen Dank 💕🤗

Lena 🌸😘

CallistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang